Pola Hidup Sehat ala Islam

Tafsir dari hadist ini adalah ; pertama, Hadits ini dijadikan landasan untuk memahami kiat hidup sehat dari Nabi Muhammad SAW. Ada seorang dokter di masa silam bernama Ibnu Masawaih ketika ia membaca hadits ini di dalam kitab Abu Khaitsamah, ia berkata, “Andai kaum muslimin mengamalkan isi hadits ini, niscaya mereka akan selamat dari berbagai penyakit. Kedua, Sebagian pakar juga mengatakan, “Asal dari berbagai penyakit adalah perut yang selalu terisi penuh.”. Ketiga, Ibnu Rajab ra berkata, “Sedikit makan itu lebih baik daripada banyak makan. Ini lebih manfaat bagi sehatnya badan.”. Keempat, Ibnu Rajab ra mengatakan, “Manfaat dari sedikit makan bagi baiknya hati adalah hati akan semakin lembut, pemahaman semakin mantap, jiwa semakin tenang, hawa nafsu jelek tertahan, dan marah semakin terkendali.. Kelima, Imam Syafii ra berkata, “Aku tidaklah pernah kenyang selama 16 tahun kecuali satu kali saja yang aku berusaha untuk mengeluarkannya. Kekenyangan itu membuat badan menjadi sulit bergerak, kecerdasan semakin berkurang, jadi sering tidur, dan melemahkan seseorang dari beribadah.” dan keenam, Hadits ini menerangkan adab syari ketika makan hendaklah sesuai kadar kebutuhan, tidak membuat perut kekenyangan karena dampaknya adalah mudah datang penyakit, dan mudah malas. Al-Qur’an sebagai kitab suci yang sempurna dan banyak memberikan panduan agar manusia menjaga pola hidup sehat, sebagaimana uraian berikut ini :
1. Berperilaku Hidup Bersih ; Al-Qur’an merupakan kitab suci yang mencintai kebersihan dan menganjurkan untuk menjaga kebersihan diri dan lingkungan. Menjaga kebersihan bagi seorang muslim bukan hanya sekedar sebuah kebiasaan baik, namun juga menjadi perintah agama yang bernilai ibadah, karena kebersihan sebagian dari iman dan hanya pahalah balasannya.
Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki, dan jika kamu junub maka mandilah, dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, lalu kamu tidak memperoleh air, maka bertayammumlah dengan tanah yang baik (bersih); sapulah mukamu dan tanganmu dengan tanah itu. Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, supaya kamu bersyukur. (Al Maidah [5]: 6).
Sedikitnya 5 kali sehari umat muslim harus melakukan pembersihan terhadap anggota tubuh yang wajib dibasuh saat wudu. Saat melaksanakan salat pun kebersihan dan kesucian pakaian, tempat salat dan sajadah, juga berbagai hal yang dikenakan saat melaksanakan ibadah tersebut harus bersih, bahkan disunahkan wangi serta tidak boleh ada najis yang menempel.
2. Makan dan Minum yang Halal dan Thoyib ; Menjaga kesehatan tubuh dengan mengkonsumsi makan dan minum yang halal dan thoyyib merupakan sebuah kewajiban bagi setiap muslim. Makanan yang halal dan thoyyib artinya makanan dan minuman yang diizinkan untuk dikonsumsi menurut Islam, menurut jenis makanan dan cara memperolehnya. Halal dalam pemahaman fuqaha adalah halal dari segi zatnya dan prosesnya. Disebut thoyyib juga jika makanan tersebut aman, baik, dan tidak menimbulkan masalah apapun jika dikonsumsi, baik jangka pendek maupun jangka panjang dapat memberi manfaat bagi tubuh.
Wahai manusia, makanlah sebagian (makanan) di bumi yang halal lagi baik dan janganlah mengikuti langkah-langkah setan. Sesungguhnya ia bagimu merupakan musuh yang nyata. (Al-Baqarah [2]: 168)
Wahai anak cucu Adam! Pakailah pakaianmu yang bagus pada setiap (memasuki) masjid, makan dan minumlah, tetapi jangan berlebihan. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan. (Al-A’raf [7]: 31)]
Makanan yang haram dari segi prosesnya, contohnya makanan yang diperoleh dengan cara haram seperti mencuri dan lain-lain. Jadi pastikan apapun yang masuk ke dalam tubuh kita adalah produk-produk yang halal dan thoyyib. Selain itu porsi yang mengisi perut kita adalah adalah sepertiga (bagian lambung) untuk makanannya, sepertiga lagi untuk minumannya, dan sepertiga lagi untuk nafasnya (udara).
3. Beristirahat Secukupnya ; Istirahat sangat penting bagi kesehatan manusia, bila kurang istirahat badan akan lemah, kepala pening, kecerdasan akan menurun, gelisah dalan lain-lain. Fungsi istirahat adalah melepaskan lelah bagi otot-otot dan sel-sel syaraf yang telah bekerja sepanjang waktu. Salah satu bentuk istirahat adalah tidur, sebagaimana firman Allah SwT:
Dialah yang menjadikan untukmu malam (sebagai) pakaian, dan tidur untuk istirahat, dan Dia menjadikan siang untuk bangun berusaha. (Al-Furqon [25]: 47)
Tidur menyehatkan jiwa dan raga. Waktu tidur yang baik untuk manusia adalah sekitar 7-8 jam dalam sehari, maka seseorang harus menyegerakan tidurnya di awal waktu dan harus menghindari bergadang. Bergadang tanpa melakukan sesuatu yang bermanfaat adalah hal yang mudarat dan amat dibenci Rasulullah SAW. Dalam sebuah hadits dikatakan,
Dari Abu Barzah RA, bahwasanya Rasulullah SAW membenci tidur sebelum (sebelum Isya') dan berbincang-bincang (yang tidak bermanfaat) setelahnya. (HR Muttafaqun Alaih)
4. Menjaga Jarak dari Penderita Penyakit Menular ; Menjaga kesehatan tubuh merupakan salah satu hal penting bagi kita untuk mendapatkan kualitas hidup yang lebih baik di masa yang akan datang. Karena hanya dengan demikian, tubuh akan bisa terhindar dari berbagai penyakit yang dapat mengganggu kesehatan. Penyakit menular adalah penyakit yang disebut juga infeksi; yang dapat menular ke manusia dimana disebabkan oleh agen biologi, antara lain virus, bakteri, jamur, dan parasit; penularan bisa langsung atau melalui media atau vektor dan binatang pembawa penyakit. Penyakit menular bisa menjadi wabah; adalah kejadian berjangkitnya suatu penyakit menular dalam masyarakat yang jumlah penderitanya meningkat secara nyata melebihi dari pada keadaan yang lazim pada waktu dan daerah tertentu serta dapat menimbulkan malapetaka. COVID-19 yang disebabkan oleh penularan dan infeksi Virus SARSCoV2 yang telah menjadi wabah, dan umat Islam sangat dianjurkan membuat jarak atau menghindari dari wabah tersebut.
Nabi SaW bersabda: “Janganlah yang sakit dicampurbaurkan dengan yang sehat.” (HR. Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah)
5 . Segera Berobat Jika Sakit ; Berobat adalah usaha untuk membasmi penyebab suatu penyakit dengan tujuan agar badan sehat kembali serta untuk mencegah agar penyakit yang dideritanya itu tidak menular kepada orang lain apabila penyakitnya itu tergolong penyakit menular. Setiap penyakit ada obatnya, kecuali penyakit tua. Rasulullah SaW bersabda,
“Berobatlah kamu sekalian (bila sakit), karena sesungguhnya Allah Taala tidak menurunkan penyakit kecuali mendatangkan pula obatnya, kecuali satu penyakit yaitu penyakit tua. ” (HR. Tirmidzi)
6. Rajin Berolah Raga ; Olahraga adalah aktivitas yang melibatkan fisik (gerak badan) untuk menguatkan, menyehatkan, melatih tubuh dan mental. Dalam pelaksanaannya terdapat unsur bermain, ada rasa senang, dilakukan pada waktu luang, dan terdapat kepuasan tersendiri. Olahraga sudah ada sejak zaman dahulu, dan olahraga memiliki akar yang kuat dalam sejarah peradaban Islam. Menurut Islam, ada tiga fungsi utama dalam berolahraga, yaitu menjaga diri, media persiapan untuk berjihad di jalan Allah SWT, dan untuk menjaga kesehatan tubuh. Menurut ajaran Islam, olahraga sangat dianjurkan Nabi Muhammad SaW adalah berenang, memanah, dan berkuda Rasulullah SAW bersabda,
“Ajarilah anak-anak kalian berkuda, berenang dan memanah.” (H.R Bukhari dan Muslim).