Ahlul Qur'an: Keluarganya Allah di Muka Bumi

Ahlul Qur'an: Keluarganya Allah di Muka Bumi

Dari Anas r.a., berkata bahwa Rasulullah saw bersabda; “Sesungguhnya Allah memiliki keluarga dari kalangan manusia.” Para sahabat bertanya, “Siapakah mereka ya Rasulullah?” beliau menjawab, “Ahlul Qur’an, mereka adalah keluarga Allah dan orang-orang istimewa-Nya.” (HR Nasai, Ibnu Majah, Hakim, dan Ahmad)

Ahlul Qur'an adalah orang-orang yang senantiasa sibuk dengan Al-Quran. Mereka diberi keistimewaan sebagai Ahlullah dan orang-orang istimewa-Nya. Sehingga jelaslah bahwa Allah akan senantiasa memperhatikan orang yang senantiasa selalu sibuk membaca Al-Quran. Barangsiapa yang selalu bersama-Nya tentu akan menjadi ahli-Nya dan menjadi orang istimewa-Nya. 

Salah satu bentuk kecintaan kita sebagai mahluk-NYA yakni dengan membaca dan mempelajari kitab Suci Al-Quran. Dalam mempelajari Al-Quran seperti membaca, kita juga pelajari ilmu tajwid atau tahsinnya. Setelah itu mulailah dengan belajar menghafalkannya. Mengenai hafalan Al-Quran merupakan fase dimana menguji kesabaran dan konsistensi. Salah satu keistimewaan dari Al-Quran adalah mudah dihafalkan. Setiap manusia berpotensi menjadi seorang penghafal Al-Quran. Seseorang yang berusaha menjadi penjaga Al-Quran, yakni dengan membaca dan menghafal Al-Quran sesuai dengan yang dicontohkan Rasul ; “Sesungguhnya, Al-Quran itu adalah ayat-ayat yang nyata di dalam dada orang-orang yang diberi ilmu. Dan tidak ada yang mengingkari ayat-ayat Kami kecuali orang-orang yang dzalim.” (QS Al-Ankabut : 49). Jika kita mengaku cinta Al-Quran, maka perlu pembuktian dan pengorbanan. Bukankah sejatinya cinta itu adalah tindakan? Seumpama kekasih, atau sahabat dekat, maka Al-Quran pun butuh ‘perhatian’, butuh pertemuan intens, bahkan Al-Quran bisa cemburu. Dengan upaya dan usaha kita untuk membaca, menghafal dan mengamalkan Al-Quran otomatis kita sedang menjaga diri dan keluarga kita (khususnya orang tua). 

Banyak sekali keutamaan menjadi Ahlul Quran diantaranya adalah :

1. Al-Qur’an Menjadi Pelindung dari Siksa Kubur, ”Bacalah Alquran, karena dia akan datang pada hari kiamat sebagai pembela (pemberi syafaat) bagi orang yang mempelajari dan menaatinya.” (HR Muslim),

2. Memberi Syafaat 10 Anggota Keluarga, Di antara syafaat Al-Qur’an, setiap orang yang berusaha menjaga kebersamaan dengan Al-Qur’an akan memberikan syafaat bagi 10 (sepuluh) anggota keluarganya yang muslim meskipun telah divonis menjadi penghuni neraka. Ali bin Abi Thalib RA, Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang membaca Al-Qur’an dan menghafalkannya, maka Allah masukkan ia ke surga, dan memberikan syafaat kepadanya sepuluh dari keluarganya yang semua divonis masuk neraka.” (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah),

3. Pembaca Al-Qur'an naik ke surga menurut batas bacaannya."Dari [Abdullah bin 'Amr], ia berkata; Rasulullah SAW bersabda: "Dikatakan kepada orang yang membaca Al Qur'an: "Bacalah, dan naiklah, serta bacalah dengan tartil (jangan terburu-buru), sebagaimana engkau membaca dengan tartil di dunia, sesungguhnya tempatmu adalah pada akhir ayat yang engkau baca." ( HR Abu Daud).

4. Menjadi sebaik - baiknya umat : "Dari utsman bin ‘Affan berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Sebaik-baik orang di antara kalian adalah yang belajar Al-Qur’an dan mengajarkannya.” (HR. Bukhari). Sesibuk apapun kita, jangan pernah meninggalkannya. Jadikanlah Alquran sebagai bagian dari wirid harian kita supaya kelak di hari kiamat, kita mendapatkan syafa’atnya,

5.  Disejajarkan dengan Para Nabi, Rasulullah Saw., bersabda, “Barangsiapa yang membaca (menghafal) Al-Quran, maka sungguh dirinya telah menyamai derajat kenabian hanya saja tidak ada wahyu baginya (penghafal). Tidak pantas bagi penghafal Alquran bersama siapa saja yang ia dapati dan tidak melakukan kebodohan terhadap orang yang melakukan kebodohan (selektif dalam bergaul) sementara dalam dirnya terdapat firman Allah.” (HR. Hakim),

6. Para Hafidz adalah keluarganya Allah SWT, Sebagaimana bunyi Hadits: “Sesungguhnya Allah itu mempunyai keluarga yang terdiri daripada manusia…” Kemudian Anas berkata lagi, “Siapakah mereka itu wahai Rasulullah?” Baginda manjawab, “yaitu ahli Qu’ran (orang yang membaca atau menghafal Qur’an dan mengamalkannya). Mereka adalah keluarga Allah dan orang-orang yang istimewa bagi Allah.” (HR. Ahmad),

7. Hafidz Menjunjung tinggi Alquran sama dengan Menjunjung tinggi Allah, Rasulullah bersabda “Di antara perbuatan mengagungkan Allah adalah menghormati orang Islam yang sudah tua, menghormati orang yang menghafal quran yang tidak berlebih-lebihan dalam mengamalkan isinya dan tidak membiarkan Alquran tidak diamalkan serta menghormati kepada penguasa yang adil.” (HR. Abu Daud),

8. Orangtuanya dimuliakan, Rasulullah SAW bersabda:”Barangsiapa yang membaca Al Qur’an, mempelajarinya dan mengamalkannya kelak di hari kiamat dikenakan mahkota dari cahaya yang sinar kemilaunya seperti cahaya matahari. Dan bagi kedua orang tuanya masing-masing dikenakan untuknya dua pakaian kebesaran yang tidak bisa dinilai dengan dunia. Maka Kedua orang tuanya bertanya: ’Mengapa kami diberi pakian kemuliaan seperti ini?’ Dijawab: ’Karena anak kalian berdua belajar dan menghafal Al Qur’an.’ (Mustadrak Al Hakim 1/568. Dihasankan Al Albani dlm As Shahihah no.2914).

Oleh karena itu, mari kita jaga keluarga kita dari dasyatnya siksa neraka dengan cara menjadi ahlul Quran, yang akan menghantarkan kita kepada kemashalakatan Fiddunya Wal Akhirat. Kalaupun dengan cara itu belum mampu, mari kita dukung para penghapal qur’an (hafidz) dengan cara selalu mencintai, membantu dan mensupport usaha para penghapal Al Qur’an (ahlul quran), karena barangkali mereka kelak menjadi wasilah kita di hari akhir. Siapapun dan umur berapapun kita adalah umatnya Rasulullah sang pembawa risalah Al Quran, sementara kita sudah mengetahui kebenaran dan manfaat menjadi ahlul qur’an, jangan patah semangat, ya muqollibal qulub tsabbit qolbi ala diinik dan semoga kita dimampukan oleh Allah SWT menjadi ahlul qur’an. Allahu’alam bish shawab.


Berita Terkini