Oleh :
Yulia Enshanty, S.Pd
(Mahasiswa Magister Pendidikan Geografi Pscasarjana Universitas Siliwangi, Guru Geografi SMAN 1 Warungkiara, Kabupaten Sukabumi)
Desa Sukadamai, yang terletak di Kecamatan Cicantayan, Kabupaten Sukabumi, memiliki keistimewaan tersendiri. Di wilayah ini, terdapat singkapan batubara yang tidak hanya memiliki nilai ekonomis, tetapi juga menawarkan potensi edukasi dan geowisata yang sangat berharga. Keberadaan singkapan batubara ini merupakan hasil dari proses geologis yang panjang, menyimpan cerita menarik tentang sejarah pembentukan dan evolusi bumi. Dengan kondisi geografis dan geologis yang unik, Desa Sukadamai menjadi lokasi yang ideal untuk pengembangan kegiatan yang berkaitan dengan ilmu kebumian dan pariwisata, sehingga dapat menarik perhatian para peneliti dan wisatawan.
Menurut informasi dari Politeknik Energi dan Pertambangan (PEP) Bandung, singkapan batubara di Desa Sukadamai terletak pada kondisi lingkungan rawa yang dahulu kala. Wilayah Desa Sukadamai pada saat itu merupakan kawasan rawa-rawa di pinggiran laut. Di rawa-rawa ini banyak tumbuhan yang mati tertimbun di bawah air rawa-rawa, membentuk lapisan gambut yang kemudian menjadi batuan seperti batu pasir, batu lempung, hingga batu gamping. Akibat penimbunan ini, terjadi tekanan beban yang membuat lapisan gambut berubah menjadi lapisan batubara. Berikut penjelasan mengenai pembentukan lapisan batubara pada Formasi Walat di Desa Sukadamai, Kecamatan Cicantayan, Kabupaten Sukabumi :
1. Lapisan batubara di kawasan Gunung Walat dan Desa Sukadamai berada pada satuan batuan yang disebut Formasi Walat (Miosen 1987). Pembentukan lapisan batubara ini terjadi sekitar 55-34 juta tahun yang lalu saat wilayah ini merupakan kawasan rawa-rawa.
2. Pada saat itu, banyak tumbuhan yang mati tertimbun di bawah air rawa-rawa, membentuk lapisan gambut yang kemudian tertekan dan berubah menjadi lapisan batubara. Ketebalan batubara berkisar antara 10-200 cm, dengan jenis lignit-sub bitumina, atau batubara muda hingga agak tua.
3. Proses geologi seperti orogénesis (pembentukan pegunungan) selama Miosen (23 hingga 5,3 juta tahun yang lalu) menyebabkan Gunung Walat terbentuk dan struktur sesar naik, sehingga batuan yang lebih tua (Eosen) muncul ke permukaan.
Proses geologis yang terjadi di wilayah ini sangat dinamis. Tenaga dari dalam bumi, seperti pengangkatan, serta tenaga dari luar bumi, seperti pelapukan dan perombakan, telah mengubah permukaan bumi selama jutaan tahun. Akibatnya, batuan di Desa Sukadamai yang berusia 23 juta tahun ini menjadi terlipat dan terpatahkan, sehingga singkapan batubara dapat ditemukan di permukaan. Kejadian geologi di kawasan ini tidak hanya mencerminkan proses alam yang unik, tetapi juga menyimpan cerita tentang pembentukan lapisan batubara dan berbagai fenomena geologis lainnya. Selain itu, potensi bahan galian yang terdapat di daerah ini menjadi daya tarik tersendiri bagi para peneliti dan pengunjung yang tertarik dengan sumber daya alam.
Situs Geologi Endapan Batubara Formasi Walat yang terdapat di Desa Sukadamai dapat dikembangkan menjadi objek kegiatan eduwisata dan laboratorium ilmu kebumian. Singkapan batubara di Desa Sukadamai menawarkan kesempatan luar biasa bagi para pecinta alam, peneliti, dan mahasiswa untuk mempelajari secara langsung proses pembentukan dan evolusi bumi. Keunikan formasi geologi di kawasan ini dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi geowisatawan. Masyarakat, terutama kalangan pelajar dan mahasiswa, dapat melakukan kunjungan dan studi lapangan untuk mengetahui lebih dalam tentang karakteristik singkapan batubara, proses pembentukannya, serta fenomena geologi yang terjadi di wilayah ini. Kesempatan ini tidak hanya akan meningkatkan pemahaman mereka terhadap ilmu kebumian, tetapi juga membangkitkan semangat untuk terus berinovasi dalam bidang geosains.
Bagi kalangan akademisi, singkapan batubara Desa Sukadamai dapat menjadi laboratorium alam yang sangat berharga. Para peneliti dapat melakukan serangkaian eksplorasi, analisis, dan pengembangan ilmu pengetahuan terkait geologi, paleontologi, lingkungan, dan disiplin ilmu lainnya. Hasil penelitian ini tidak hanya akan menambah khazanah keilmuan, tetapi juga berkontribusi dalam upaya pelestarian warisan geologi dan pemanfaatannya untuk kepentingan masyarakat.
Untuk mempromosikan potensi geowisata di wilayah Desa Sukadamai, dukungan dari perguruan tinggi, seperti program PEP, dan Dinas Pariwisata sangat diperlukan.
Salah satu langkah awal yang dapat diambil adalah melibatkan siswa sekolah di sekitar desa dan siswa di Kabupaten Sukabumi secara umum, sehingga mereka dapat lebih mengenal dan memahami cerita geologi yang ada di wilayah mereka sendiri.
Dengan melibatkan generasi muda dalam kegiatan edukasi tentang geologi, diharapkan mereka tidak hanya mendapatkan pengetahuan yang lebih dalam, tetapi juga menjadi agen perubahan yang mampu mengedukasi masyarakat lainnya mengenai pentingnya pelestarian lingkungan dan potensi geowisata. Inisiatif ini tidak hanya akan meningkatkan kesadaran akan kekayaan alam yang dimiliki oleh Desa Sukadamai, tetapi juga membangun rasa bangga dan cinta terhadap daerah mereka.
Dengan memanfaatkan potensi yang ada, Desa Sukadamai diharapkan dapat menjadi pusat pembelajaran dan destinasi geowisata yang semakin dikenal, tidak hanya di tingkat regional, tetapi juga nasional bahkan internasional. Hal ini tentunya akan membuka berbagai peluang bagi pembangunan berkelanjutan di desa tersebut. Dalam mewujudkan visi ini, pemerintah daerah melalui Dinas Pariwisata berkomitmen untuk menyediakan dukungan dan pendampingan dalam pengembangan kawasan geowisata di Desa Sukadamai. Selain itu, pengembangan geowisata memiliki potensi untuk memberikan dampak positif yang signifikan terhadap peningkatan ekonomi masyarakat setempat.
Dengan menarik wisatawan, desa ini dapat merangsang pertumbuhan sektor pariwisata yang menciptakan berbagai peluang usaha, mulai dari akomodasi hingga kuliner, yang pada gilirannya akan meningkatkan pendapatan masyarakat. Kehadiran wisatawan juga dapat mendorong sektor-sektor lain, seperti transportasi dan layanan lokal, sehingga berkontribusi pada kesejahteraan ekonomi masyarakat secara keseluruhan..