Oleh
1.Drs.H.Priyono,MSi (Dosen pada Fakultas Geografi Universitas Muhammadiyah Surakarta)
2.Drs.Sudadi Sugi Wartowiyono,MSi (Alumni Fakultas Geografi Universitas Muhammadiyah Surakarta,Penggerak Koperasi dan UMKM).
Pemilihan Kepala Daerah serentak Di Indonesia akan dilaksankan tgl 27 nopember 2024,hari Rabo pon. Saat itu bagi mereka yang telah punya hak pilih akan melakukan pemilihan kepala daerah baik Gubernur maupun Bupati dan Walikota dengan memberikan suara pada bilik suara secara bebas dan rahasia. Hak pilih saudara akan menentukan masa depan selama lima tahun ke depan.
Kebiasaan di Indonesia , ketika pilkada akan digelar banyak gambar , baliho dan alat peraga lainnya dipampang di tempat strategis baik dalam ukuran besar maupun kecil tanpa mempertimbangkan faktor estetika maupun kesehatan lingkungan sehingga terkesan tidak tertib.
Bagi yang punya dana besar tentu akan lebih memiliki peluang untuk memasang gambar/ alat peraga lebih banyak ketimbang yang kurang berharta. Rakyat Indonesia dengan tingkat pendidikan yang dimiliki tentu akan signifikan dengan pemasangan gambar atau tokoh di belakang calon . Ini adalah trik para calon untuk mengikat hati memilih agar menjatuhkan pilihannya bukan pada programnya. Calon pemilih akan terpengaruh dengan alat peraga tersebut dan berusaha untuk mendukungnya, akan tetapi tentu tidak sesederhana itu karena banyak faktor, orang akan menentukan pilihannya, di sinilah titik krusial membidik calon pemilih yang bervariasi.
Kehidupan kita sehari hari tidak terlepas dari perilaku memilih , baik memilih jenis pekerjaan, memilih tema ketika mau menulis, memilih mengikuti organisasi keagamaan atau organisasi sosial, memilih berkontribusi dalam memecahkan masalah atau diam saja, memilih sholat di rumah atau berjamaah di masjid, mencari teman diskusi, memilih organisasi politik, memilih bersyukur atau kufur, memilih warung makan minum, memilih pemimpin sampai memilih jodoh atau pasangan hidup, memilih ada resepsi gak saat pernikahan dan siapa yang diundang hingga memilih besok kalau meninggal dimakamkan di mana dan perlu ada peringatan dan doa tiga hari hingga 1.000 hari nggak ? Sampai ketika berkumandang azan subuhpun, kita diberi opsi memilih apakah tetap tidur ataupun bergegas ke masjid untuk melaksanakan sholat subuh berjamaah. Pilihan kita akan menentukan nasib kita di masa depan baik di dunia maupun di akherat, tidak saja nasib individu tetapi juga nasib bangsa, misalnya memilih pemimpin mulai dari kepala desa sampai Presiden. Oleh karena itu pada tataran memilih adalah moment yang sangat krusial dan menentukan, maka diperlukan pertimbangan dan wawasan yang luas agar tidak salah memilih.
Pimpinan merujuk pada personal atau yang diberi tugas dalam memanage sebuah organisasi, jadi lebih pada orangnya atau orang yang ditunjuk sebagai atasan sebuah organisasi, sedangkan pemimpin adalah orang yang memiliki kharisma, keahlian dan pengaruh di lingkungan tempat kerjanya, sehingga seorang pemimpin harus bisa memberi pengaruh kepada lingkungan yang dipimpin, dalam pengertian pengaruh dalam konotasi yang baik. Seorang harus menjadi teladan bagi anak buahnya.
Seorang pimpinan belum tentu pemimpin , akan tetapi seorang pemimpin mesti pimpinan. Banyak pimpinan yang tidak memiliki kapabilitas memimpin, tidak punya pengaruh yang signifikan terhadap lingkungan kerjanya dst. Kepemimpinan mengacu kepada sifat yang dimiliki oleh pemimpin yaitu memiliki kemampuan berkomunikasi, kemampuan untuk mengajak, mempengaruhi, memotivasi, merubah sampai mengambil keputusan dan mencari solusi terbaik atas masalah yang dihadapi dalam lembaga.
Beberapa pepatah Ki Hadjar Dewantoro yang banyak mengilhami para pendidik yaitu Ing ngarso sun tulodo, ing madyo mangun karso dan tut wuri handayani. Ketika kita berada di depan maka harus bisa memberi dan menjadi teladan atau contoh tentang karakter disiplin, jujur, obyektif,adil, tegas, komunikatif, problem solving dan seterusnya. Saat di tengah maka harus memberikan semangat untuk maju, untuk produktif, dst dan ketika di belakang maka pemimpin memiliki tugas mendorong bukan sebaliknya. Spirit pemimpin yang diajarkan sang guru pencerah tersebut sangat relevan di sepanjang waktu bila diterapkan oleh seorang pimpinan.
Pepatah lain dari beliau yang sangat mencerahkan adalah kita ini semua sebagai pembelajar. Seorang pembelajar , mau belajar tanpa mengenal ruang dan waktu, memiliki keingintahuan yang tinggi dan mengambil hikmah dari setiap peristiwa. Merubah reaksi menjadi kreasi, kompetisi menjadi kooperasi dan sinergi. Setidaknya ada 6 karakteristik pemimpin efektif ala Harvard Business Scholl Online yaitu memiliki kemampuan untuk mempengaruhi orang lain,memiliki transparansi dengan batas tertentu, memiliki dorongan dalam pengambilan resiko dan inovasi, memiliki integritas dan akuntabilitas, bertindak tegas dalam mengambil keputusan, optimis dan focus pada rencana baru.
Menurut filosof kenamaan Persia, Imam Al Ghazali mengatakan bahwa pemimpin harus mampu berbuat adil, melindungi rakyat dan tidak menindas. Seorang pemimpin harus rela berdekatan dengan rakyat dan rela melepas baju kesombongannya. Menjelang pemilu menyeluruh tgl 27 November 2024 yang akan datang, pemilih selalu dihadapkan pada satu pilihan yang tidak mudah untuk ditentukan . Perilaku memilih adalah sesuatu yang sangat unik, yang keputusannya amat tergantung dari berbagai aspek pertimbangan mulai dari faktor saudara, agama, sahabat, organisasi, partai,karisma kepemimpinan atau karena faktor riswah atau suap menyuap. Sudah dapat dipastikan bila pertimbangan memilih mereka karena riswah maka sulitlah kita mendapatkan pemimpin yang amanah sesuai dengan fatwa filusuf Imam Al Ghazali. Pertimbangan yang pragmatis biasanya dimiliki oleh pemilih yang pengetahuan terhadap calon terbatas dan ini menumpuk bagaikan segitiga di bawah, yang jumlahnya cukup banyak. Pemilih model ini akan dimanfaatkan oleh mereka yang memiliki modal banyak yang bisa menarik simpati pemilih. Ini yang sekarang sedang berlangsung. Pemilihan langsung meskipun demokratis tetapi tidak secara otomatis menghasilkan pemimpin yang bagus karena pemahaman rakyat tentang kualitas pemimpin bagaikan memilih kutu di dalam ijuk, jadi sangat sulit sekali.
Berbagai pengajian telah digelar untuk memberikan wawasan memilih bagi mereka yang masuk dalam kelompok bawah agar bisa menentukan pilihan berdasarkan standar non uang. Salah satu yang memberikan pencerahan saat pengajian rutin ahad pagi di desa kami, memberikan tip memilih pemimpin ala Nabi antara lain pemimpin harus memikirkan rakyatnya hingga kehidupan akheratnya. Pemilih pemimpin jangan karena riswah karena termasuk dosa besar. Sambil memberi ilustrasi kepada jamaah agar bisa dicerna : Jika ada calon memimpin mendekati rakyatnya kemudian memberikan materi dengan alasan shadaqah maka itu boleh diterima karena tidak ada paksaan memilih ketika memberi sesuatu. Ada juga yang memberi sesuatu dengan niat shadaqah , pada hal mereka tidak pernah shadaqah selama ini, jadi kali ini karena mendekati pemilu. Maka bila terjadi keraguan,tolaklah demi keselamatan di akherat.
Seorang pemimpin harus mau mengoreksi diri atau introspeksi dan mengevaluasi kegiatan yang lalu untuk mendapatkan kekurangan atau kesalahan dan berniat untuk memperbaiki pada masa yang akan datang dengan mewujudkan impian yang lebih baik dengan penuh pencapaian, kebahagiaan dan kenyamanan dan tidak lupa selalu mendekatkan diri dengan Allah SWT dengan bersyukur dan berserah diri kepadaNya dan selalu memberi manfaat bagi orang lain.(*)