Bukit Menoreh Kulonprogo dalam Perspektif Geografi dan Pariwisata
Kamis, 05 September 2024,
21:32 WIB
Penulis: Huba|Editor:
Huba
Bukit Menoreh Kulonprogo dalam Perspektif Geografi dan Pariwisata
Oleh
1.Drs.Priyono,MSi (Dosen Fakultas Geografi Universitas Muhammadiyah Surakarta)
2.Prof.DR.Suwarno,MSi (Gurubesar pada Prodi Pendidikan Geografi Universitas Muhammadiyah Purwokerto)
BACA JUGA: Bersama STEM/STEAM, Matematika Menjadi Wahana Kreativitas dan Solusi Nyata
Jika ingin memahami kondisi geologi masa kini maka jangan lupakan masa lalu karena peristiwa masa lalu tak bisa dipisahkan dengan masa sekarang, ini sesuai dengan hukum stratigrafi yang menyatakan bahwa masa sekarang adalah kunsi masa lampau. Bukit menorek yang saat ini telihat elok yang luar biasa, ini merupakan hasil produk masa lampau. Produk masa lampau ini dalam perspektif geografi akan sangat menarik untuk dibicarakan. Geografi merupakan sebuah ilmu yang tak pernah memisahkan keterkaitan antar fenomena di muka bumi termasuk fenomena dari waktu ke waktu, itulah salah satu prinsip geografi. Ada 10 prinsip yang dikenal dalam geografi yaitu konsep lokasi atau letak, jarak, keterjangkauan, pola, morfologi, aglomerasi, nilai kegunaan, interaksi, deferensiasi areal dan keterkaitan keruangan.
Bukit Menoreh di Kabupaten Kulonprogo yang terdiri dari deretan pegunungan adalah hasil proses geologi masa lampau. Bukit menorek ini merupakan bagian penting dari perbukitan serayu selatan yang membentang dari Pangandaran diujung barat dan bukit menorek di ujung timur.
BACA JUGA: Mengenal Musim Kemarau Basah yang Melanda Indonesia Saat Ini
Struktur geologi yang unik yang terdiri dari struktur lipatan dan patahan dan memiliki keindahan estetika fisiografi di bagian barat Kulonprogo Yogyakarta.
Bukit menorek penuh pesona yang terbentuk karena proses tektonisme yang berupa pengangkatan dan pelipatan salah satunya pegunungan Kulonprogo. Pegunungan Kulonprogo sarat dengan nilai sejarah karena jadi basis pertahanan Pangeran Diponegoro lawan Belanda. Bukit Menoreh juga diabadikan dalam sebuah novel yang berjilid jilid ditulis oleh SH Mintardjo.
Pegunungan Kulonprogo membentang wilayah barat Kulonprogo, timur Purworejo dan Magelang. Ini menjadi batas alamiah ketiga wilayah Kabupaten Kulonprogo, Purworejo dan Magelang. Sumber inspirasi nama kereta api Menoreh antar kota klas ekonomi Semarang-Jakarta.
Akses jalan menuju kesana sangat ekstrim dan tajam menjulang. Berkelok kelok menanjak tanpa henti seakan tak berujung dengan pemandangan hutan dan semak di kanan kiri menambah ngeri bila tengok kanan kiri. Dari kota Yogyakarta bisa ditempuh hanya dalam waktu 1 jam untuk mencapai lokasi. Berapa obyek wisata pegunungan Menoreh yang memliki view yang bagus adalah Pulepayung pada ketinggian 700 m dari permukaan air laut. Dari tempat wisata ini kita dapat melihat view Menoreh secara sempurna, mulai dari berderet pegunungan, lebatnya vegetasi hutan, waduk sermo hingga awan dan langit kebiru biruan. Seakan akan kita berada di negeri di atas awan yang sangat indah dan menawan dan salah satu obyek wisata yang ada adalah Pulepayung.
