Opini

Kajian Pariwisata Pantai Mbuluk

Pantai Mbuluk

Oleh

1.Drs.Priyono,MSi

(Dosen Fakultas Geografi Universitas Muhammadiyah Surakarta)

2.Margareta D., S.Pd

( Guru Geografi SMAN 1 Muntilan )

Pantai Mbuluk merupakan pantai satu deret  dengan pantai Baron dan Kukup dan berada diantara keduanya . Ini menunjukkan bahwa potensi eksternal yang terkait dengan paket wisata sudah tersedia karena wisatawan bisa berkunjung ke pantai lain yang jaraknya sangat dekat bahkan satu jalur dan memiliki atraksi yang berbeda.  Pantai Mbuluk tepatnya terletak di desa Kemandang, Tanjungsari, Gunung Kidul. Aneka panorama mengejutkan dicampakkan tak mudah dilupakan, terbersit keindahan di surga dalam kehidupan abadi kelak kemudian hari. Disamping gunung api purba dan kemunculan batuan kapur yang berada di atasnya, juga bisa dilihat dua buah batu karang berdiri tegak mengapit pantai, seakan memproteksi dan mengisolasi pantai yang mungil ini agar tidak terhempas ombak besar pantai selatan.

Pantai Mbuluk adalah pantai kecil mungil dengan panjang garis pantai 25 meter, yang memiliki berbagai keunikan geologis yang sangat eksklusif seperti batuan andesit dan gamping.  Pantai ini mengungkapkan peristiwa geologi masa lalu yang maha dahsyat yaitu ketampakan batuan andesit yang kokoh dan bertengger di atasnya batuan gamping yang rapuh, dengan sebuah kenyataan porositas tinggi atau berlubang besar sehingga mudah dimasuki air dan terjadilah proses pelarutan atau solution yang bertahun-tahun, sehingga terbentuk berbagai ketampakan pada formasi itu misalnya goa kapur, stalaktit dan stalakmit, air sungai bawah tanah, dsb. Sejarah adanya gunung api purba yang menyisakan batuan andesit serta tenaga endogen berupa pengangkatan dasar laut yang kemudian menyisakan batuan gamping yang banyak mencirikan kehidupan laut masa lalu adalah sebuah peristiwa yang perlu dipahami.   

Sebuah ketampakan laksana seorang penjaga tua yang bijaksana, melambai lembut, mengajak setiap insan untuk mendekat dan mendengarkan bisikan angin yang membawa cerita dari masa lalu. Bangunan andesit bagaikan seorang prajurit setia yang terus bertahan melawan ombak besar dari Samudra Hindia, dimahkotai oleh batuan gamping yang rapuh menari-nari yang menunjukkan kerentanannya.  Kenampakan lubang-lubang besar yang siap menelan air, yang semakin mencuatkan kisahnya tentang jutaan tahun pelarutan dan perubahan yang telah dilaluinya. Goa kapur yang tercipta laksana  mulut besar yang siap menceritakan legenda bawah tanah, dengan stalaktit dan stalagmit sebagai hiasan megah dari ruang-ruang gelap yang dalam. Sungai bawah tanahnya berkelok-kelok laksana naga yang amat lembut berkelok yang sedang sembunyi, menunggu saat yang tepat untuk muncul ke permukaan dan memamerkan panorama keindahannya. Terhampar di antara Pantai Baron dan Kukup, laksana penjaga tenang yang menyambut insan dengan kehangatan dan keindahan alaminya. Desa Kemandang, Tanjungsari, Gunung Kidul, tempat pantai ini berada, adalah rumah yang penuh dengan panorama menakjubkan, yang menawarkan kedamaian abadi layaknya surga yang terpampang nyata di hadapan kita. Dua buah batu karang yang berdiri tegak di kedua sisi pantai, bagaikan dua penjaga gagah yang melindungi rajanya dari terjangan ombak besar yang selalu menghempaskan selendangnya, yang menggambarkan begitu aman dan terlindunginya dari terpaan kondisi alam sekitarnya. Di sini tampak teras yang luas untuk menatap pantai selatan yang melankolis dengan hamparan permadani yang maha luar.

Jejak peninggalan sejarah bumi yang tersisa di pantai ini seolah – olah menghamparkan bahwa Sang Pencipta sedang menyampaikan pesan pada insan ciptaannya, bahwa dibalik kehebatan sejarah masa lalu yang sangat menakjubkan, masih ada: “Aku, Tuhan pencipta dunia seisinya”. Pemandangan dari puncak tebing sebatas mata memandang laksana panorama yang mengagumkan(jadi spot foto yang indah), lebih - lebih saat bulan purnama yang menjadikan deburan ombak lebih dahsyat menghantam batu karang dengan suara gemuruh, ditambah pantulan sinar bulan purnama, sebuah lukisan pemandangan yang amat elok. Masih dengan daya tarik wisata yang lain,  di sisi barat tebing berdiri Mercusuar yang lebih tinggi dari puncak batu karang.  Dari sini terkuak pesan spiritual dari yang Maha Kuasa pada pada insan ciptaan-Nya.

Potensi wisata daerah ini, ditandai dengan dibangunnya homestay di atas tebing terjal terbuat dari kayu dengan harga menawan dan wisatawan bisa melihat samudra luas dari puncak batu karang. Ini adalah perspektif pariwisata, yang merupakan kekuatan atau potensi internal obyek wisata yang langka dan digemari wisatawan. Atraksi ini memang dibikin dan dipersiapkan dengan baik termasuk keberadaan homestay di atasnya sehingga bisa melihat pada saat kapanpun dan sekaligus menjadi daya tarik penahan wisata disamping daya tari pemanggil wisata. Kamar dirancang untuk kapasitas yang berbeda, tentu saja dengan tarif yang beda pula, dibangun bersap atas dan bawah sehingga semua kamar bisa melihat samudera luas. Sewa kamar besar untuk 5-6 orang Rp 800.000 yang sedang Rp 400.000 - Rp 500.000. Pengunjung bisa nikmati hidangan nasi gandul khas gunung kidul untuk sarapan, dibungkus dengan asli daun jati sehingga punya cita rasa khas. 

Pada aspek ekonomi Pantai Mbuluk diharapkan dapat memberikan kontribusi ekonomi kepada masyarakat setempat melalui jasa kuliner, penginapan, dan parkir. Semakin tinggi wisatawan berdiri semakin luas bisa memandang Samudra di depannya. Dikenakan cas Rp 3.000 untuk bisa masuk ke puncak Mercusuar. Wisatawan juga dimanja melihat sunset di sekitar pantai dengan warna jingga yang aduhai. Tiket masuk Rp 10.000 untuk tiga pantai, Kukup, Mbuluk dan Mesra. Aksesibilitas obyek wisata ini mudah dijangkau dengan jalan yang mulus. Dari arah Yogyakarta butuh waktu dua jam perjalanan dan terbayar sudah dengan pemandangan yang indah dan menakjubkan. Fasilitas pendukung utama dan pelengkap tersedia dengan baik, mulai dari mushola, warung makan, tempat parkir yang luas. Hal  ini sangatlah mendukung pertumbuhan pada aspek ekonomi di wilayah ini.

Kajian pariwisata terhadap obyek pariwisata akan berujung pada kunjungan wisatawan yang banyak , dengan harapan dapat memberikan kontribusi nyata terhadap masyarakat sekitarnya lewat jasa yang diberikan mulai dari kuliner, tempat penginapan dan jasa parkir. Semakin bagus daya tarik pemikat dan daya tarik penahan wisatawan diharapkan semakin banyak transaksi yang bisa diwujudkan. Oleh karenanya potensi internal maupun eksternal obyek wisata harus selalu ditingkatkan untuk menjadi atraksi yang bisa dibanggakan. Pantai Mbuluk memiliki keunikan tersendiri yang jarang dimiliki oleh pantai lain. Semakin unik suatu pantai menjadi semakin atraktif bagi wisatawan yang berkunjung.

Dampak dari adanya Pantai Mbuluk pada kehidupan adalah bagi pembaca, masyarakat lokal dan lingkungan. Pembaca sebagai calon wisatawan memperoleh informasi lengkap dan menarik terkait Pantai Mbuluk, yang dapat mempengaruhi keputusan mereka untuk mengunjungi tempat ini, baik terkait keunikan geologis, fasilitas, dan harga yang terjangkau dapat menjadi faktor pendorong. Apabila promosi berhasil, maka masyarakat lokal akan merasakan dampak positif dari peningkatan kunjungan wisatawan yaitu peningkatan pendapatan dari berbagai layanan dan destinasi yang ada. Sedangkan bagi lingkungan, apabila terjadi peningkatan jumlah wisatawan akan memberikan tantangan dalam menjaga kelestarian lingkungan pantai. Oleh karena itu, sangat urgen untuk mempertimbangkan pengelolaan lingkungan yang baik untuk menjaga keunikan, keekslusifan serta keindahan panorama alam Pantai Mbuluk.

 

Tag :
Berita Terkait
Terkini Lainnya

Lihat Semua