Oleh Iwan Kurniawan
Sejarah singkat perjuangan KH Rustam Efendi dalam membina dan mengembangkan Pondok Pesantren Bahrul Ulum Cigadung Subang.
KH. Rustam Efendi mendirikan dan memimpin Pondok Pesantren ini sejak tahun 1978, tentunya banyak suka dan duka yang dialami beliau dalam mendirikan Pondok Pesantren Bahrul Ulum ini. Tidak mudah memang, untuk mendirikan lembaga pendidikan non Formal seperti Pesantren, terlebih pada saat itu Kabupaten Subang terkenal dengan sebutan BASKOM (Basis komunis). Yang mana masyarakat kurang memahami nilai-nilai spritualisme terhadap keagamaan, dan keras dalam watak kepribadian, karena mereka kurang tersentuh oleh ilmu agama.
Bahkan tidak sedikit orang yang tidak senang dengan kehadiran Pondok Pesantren Bahrul Ulum, karena dianggap menganggu dalam tatanan kehidupan masyarakat. Hal ini terbukti ketika KH Rustam Efendi selesai sholat subuh berjamaah dengan para santri dan sebagian masyarakat, tiba-tiba ada yang melempar batu ke dalam masjid dan mengenai kaca candela, orang tersebut sambil membawa golok seperti ingin membunuhnya.
Tapi berkat pertolongan Allah SWT, KH Rustam Efendi selamat dengan para santrinya. Walaupun demikian beliau dengan penuh kesabaran dan ketawakalan kepada Allah subhanahu wata’ala, tidak henti-hentinya membina ummat dan Pesantren dengan ikhlas, memberikan pendidikan dan pengajaran kepada para santri tanpa mengenal lelah siang dan malam. Setelah peristiwa tersebut KH Rustam Efendi merasa tertangtang karena baliau sangat yakin dengan keagungan Alloh SWT, bahwa siapa yang menolong Agama Alloh, maka Alloh akan menolong nya;
I. RIWAYAT HIDUP KH RUSTAM EFENDI BIN KARTO (BIOGRAFI)
Nama beliau adalah KH Rustam Efendi, dilahirkan di Sagalaherang, tepatnya pada tanggal, 02 Pebruari 1921 dan banyak dibesarkan di Rajapolah jamanis Tasikmalaya karena ayah beliau adalah orang Tasikmalaya yang patuh dan taat pada ajaran Islam. Kemudian menikah dengan Hj Anah Rohanah pada tanggal, 02 Pebruari 1949, di Sagalaherang. Pendidikan Non Formal ditempuh di Pondok Pesantren Sukaraji Tasikmalaya, Pondok Pesantren Sukasenang Cisayong, Mangkubumi, Cikalang Tasikmalaya, dan terakhir di Pondok Pesantren Cinangsi Sumur Sari Kabupaten Garut Jawa Barat.
Adapun Pendidikan Formal yang ditempuh KH Rustam Efendi, sebagai berikut ; Tahun 1928 – 1933 Pernah belajar di Perpoleg school sambil mengaji, Tahun 1946 – 1948 ; Sekolah di SMP Muhammadiyah Tasikmalaya, Tahun 1953 ; Memperoleh Ijazah SGA (Sekolah Guru Agama). Kemudian pekerjaan yang pernah Beliau duduki adalah ; Tahun 1945 – 1949 mengajar ngaji anak – anak di Tanjungpura Raja polah Tasikmalaya,
Tahun 1958 – 1960 Kepala stap Penerangan Agama di Kabupaten Bekasi, Tahun 1970 – 1977 Kepala Departemen Agama Kabupaten Bekasi, Tahun 1984 menjadi Hakim Anggota Pengadilan Agama Kabupaten Subang, dan setelah pensiun dari kedinasan, Beliau juga aktif sebagai Anggota Nahdhatul Ulama Kabupaten Subang, bersama dengan KH Atang Abdul Kudus Ketua MUI pada Masa Bupati Subang. Ir. Sukanda Kartasasmita. Beliaupun termasuk penggagas Pesantren Kilat dan Pesantren terbuka yang dilaksanakan setiap hari jumat di gedung Islamic center yang sekarang menjadi asrama haji.
Bersama – sama dengan Bupati Subang pada saat itu Drs. Abdul Wahyan. Kemudian beliau mendirikan Pondok Pesantren Bahrul Ulum Tahun 1978 sampai wafat. Semoga Almagfurllah KH Rustam Efendi diterima Iman Islamnya, diampuni segala dosa-dosanya, diterangkan dialam kuburnya, dan ditempatkan yang layak, di sisi Allah SWT, Amiin Ya Robbal’alamin......
II. LEMBAGA PENDIDIKAN PESANTREN BAHRUL ULUM
KH.Rustam Efendi Lahir pada tanggal ; 02 Februari 1921, sejak muda KH Rustam Efendi pernah belajar di Pondok Pesantren Jamanis Rajapolah, Sukaruji, Pontren Sukasenang, Cisayong, Mangkubumi, Cikalang Tasikmalaya dan Pontren Cinangsi Sumur Sari Kab Garut. Dengan cita – cita yang mulia dan penuh keikhlasan beliau mengajarkan ilmu nya kepada para santri. Awalnya pengajian dimulai dikediaman rumah KH Rustam Efendi, dan yang mengaji hanya masyarakat sekitar Cigadung. Karena semakin hari para santri kalong (sebutan santri yang tidak mukim) mengikuti pengajian semakin banyak dan ditempat kediaman KH Rustam Efendi tidak cukup lagi menampung pengajian santri di sekitar lingkungan Cigadung.
Dengan niat yang tulus ikhlas Lilahitaala dalam upaya pengembangan syiar Islam dan semangat dakwah, terus menerus memberikan pendidikan dan pengajaran kepada para santri tanpa pamrih. Yang ada dalam pikiran beliau KH Rustam Efendi adalah, ingin mengembangkan syiar Islam dan ilmu keagamaan (nilai-nilai luhur ke pesantrenan) di Kabupaten Subang.
Awalnya santri yang menetap di Pondok Pesantren ini berjumlah kurang lebih 30 orang yang sebagian besar adalah santri di luar Kecamatan Subang. Ada santri yang berasal dari Cisalak, Kasomalang, Binong, Pagaden, Pamanukan, Kalijati Sagalaherang, Compreng, sukamandi ciasem dll. Di samping itu ada pula para santri yang pada malam hari mengaji dan siangnya kembali ke rumahnya. Mereka ini berasal di sekitar komplek Ponpes Bahrul Ulum atau masyarkat sekitar Kertadara. Sebagai pembinaan agama terhadap anak-anak usia remaja, pada tahun 1979 didirikan sekolah agama (Madrasah Diniyah Ampera Bahrul Ulum).
Sekolah inilah yang pertama kali didirikan di Pondok Pesantren Bahrul Ulum. Kemudian pada Tahun 1984, mendirikan Madrasah Tsanawiyah Bahrul Ulum. Pada Tanggal 25 Pebruari 1980 untuk pertama kali Menteri Agama Republik Indonesia berkunjung ke Pondok Pesantren Bahrul Ulum yang pada saat itu Menteri Agama adalah H. Alamsyah Ratu Perwira Negara, yang di hadiri oleh Gubernur Jawa Barat tatkala itu adalah H. Aang Kunaefi, dan Bupati Subang, Ir. Sukanda Kartasasmita, dan Ketua MUI Kab Subang, KH Atang Abdul Kudus, kesemuanya sudah Almarhum, semoga arwah para almarhum ditempatkan yang layak di sisi Allah SWT. Aamiin Ya Robbal ‘alamin.
Tiga Tahun Kemudian tepatnya pada tanggal 02 mei 1983 untuk kedua kalinya Pondok Pesantren Bahrul Ulum dikunjungi oleh Menteri Agama Republik Indonesia, pada waktu itu Menteri Agama, H. Munawir Sadjali, Sebuah penghargaan yang luar biasa bagi Pondok Pesantren Bahrul Ulum Sudah di kunjungi oleh dua (2) orang Menteri Agama Republik Indonesia, dan sejarah baru bagi Pondok Pesantren Bahrul Ulum Kab. Subang. Sudah 34 Tahun beliau meninggalkan kita semua, tepatnya beliau wafat tanggal 28 maret 1990 semoga barokah ilmunya dan kebesaran namanya akan tetap di kenang oleh para santri, umat dan anak cucunya. Amiin Ya Robbal ‘alamin.
III. PENGAJIAN & LEMBAGA DI PONDOK PESANTREN BAHRUL ULUM
Lembaga Pendidikan non formal yang KH Rustam Efendi dirikan pada tahun 1978 selain pondok pesantren adalah, Madrasah Diniyah Ampera Bahrul Ulum Tahun 1979, kemudian Madrasah Tsanawiayah Bahrul Ulum Tahun 1984 dengan tujuan santri tidak hanya mengaji kitab kuning, akan tetapi perlu dibekali dengan ilmu pengetahuan umum sebagai penunjang pendidikan para santri. Pengajian kitab kuning di Pontren Bahrul Ulum ketika KH Rustam Efendi masih ada, bada magrib biasa diadakan pengajian kitab safinatunajat, dengan sistem sorogan jurumiah, Sulamtaufiq, tasripan,Qiroat, ilmu Tajwid, marhabaan dan latihan muhadhoroh setiap malam kamis.
Dengan tujuan ketika para santri sudah menuntut ilmu di Pontren Bahrul Ulum kemudian pulang ke masyarakat diharapkan bisa berpidato atau ceramah minimal dilingkungan masyarakat sekitar tempat tinggalnya. Kemudian beberapa alumni dari Madrasah Diniyah Ampera dan Tsanawiyah Bahrul ULum alumninya sudah banyak yang sukses, baik dari bidang ilmu keagamaan ataupun disiplin bidang ilmu lainya, ada yang memimpin Pondok Pesantren,Wirausaha,Guru,Birokrat,TNI,PNS,Ustad,dan Guru Besar (Profesor) Universitas Pendidikan Indonesia dll. Kemudian pada tahun 1995 didirikan lah Kopontren Bahrul Ulum,satu tahun berikutnya sudah berbadan hukum dengan No. 10506/BH/PAD/KWK.10/VII/1996, pada tanggal 30 Agustus 1996. Lembaga pendidikan formal lainya ; Taman kanak-Kanak (TK) Al-Akhbar, Madrasah Diniyah Awaliah (MDA), PAUD, Raudatul Atfal (RA) An-Naba, dan pada Tahun Ajaran 2018/2019 membuka SDIT Bahrul Ulum. Semua lembaga pendidikan baik formal maupun non formal berada di bawah koordinasi suatu Yayasan Bahrul Ulum dengan Akta Notaris Yayasan No. 38 tanggal 25 pebruari 1984/10 pebruari 2015. KH Rustam Efendi tidak hanya aktif di dunia pesantran saja, namun beliau aktif pula di organisasi kemasyarakatan seperti NU, kab Subang, dan Partai Golkar sebagai Dewan Penasehat (Wanhat) Kabupaten Subang.
Ditengah kesibukanya sebagi kyai harismatik yang bersahabat dengan ketua MUI saat itu KH Atang Abdul Kudus, dan H. Adi Surahmat, H.Adang Tahya dan ketika Pondok Pesantren mulai bangkit, serta umat membutuhkan pencerahan tentang ilmu agama dan nasehat-nasehatnya, apa daya taqdir ilahi mencabut kehidupannya. Innalilahi waina ilahi roojiun beliau di panggil oleh sang kholik untuk selamanya, tepatnya pada hari senin Jam 20.30 WIB tanggal 28 Maret 1990, beliau telah berpulang ke rahmatullah di Subang, ketika itu dalam suasana bulan puasa dan santri serta masyarakat sedang melaksanakan ibadah sholat Tarawih, yang pada saat itu menjadi Imam sholat tarawih adalah putra nya yakni Bapak Drs. H. Ilhma Solihat,MM
Beliau meninggalkan seorang istri (Hj Anah Rohanah), yang setia mendampingi sampai hayatnya, karena sukses KH Rustam Efendi dibelakangnya adalah seorang Istri (Hj Anah Rohanah). Dan madrasah pertama adalah pendidikan seorang ibu dan keluarga. selanjutnya Hj. Anah Rohanah, adalah wanita pertama yang pernah menjabat anggota DPRGR Kabupaten Subang Tahun 1965, Dari hasil pernikahanya memiliki 7 orang anak, 25 orang cucu, dan 23 orang cicit. Kesemuanya Alhamdulillah ada dalam keadaan sehat wal’afiat.
Hingga saat ini eksistensi Lembaga pendidikan Bahrul Ulum masih ada, generasi penggantinya yaitu anak dan cucunya. Semoga keberkahan Lembaga Pendidikan dan pengajaran Pesantren ada dalam Keluarga alm KH Rustam Efendi, Ummat, Bangsa dan Negara. Lembaga Pendidikan yang ada di Yayasan Bahrul Ulum , untuk saat ini masih istiqomah dan konsisten mengembangkan Lembaga Pendidikan untuk Masyarakat, karena kemajuan suatu bangsa dan negara , salah satunya ditopang dengan SDM yang siap bersaingan dengan lembaa lainnya. Beliau KH adalah sosok ulama yang mengajarkan ilmu-ilmu agama di masyarakat, untuk kepengingan ummat , bangsa dan negara.
Al’ulamaul warosatul anbiya .ulama sebagai pewaris para nabi. Akhirnya hanya kepada Allah kami berlindung dan hanya kepada NYa, kami memohon pertolongan, demikian sejarah singkat Pontren Bahrul Ulum ini kami deskripsikan, mohon maaf atas segala kekurangannya. Tidak ada gading yang sempurna. Semoga kita semua bisa mewarisi ilmu nya dan melanjutkan cita-cita mulianya. Amiin Ya Robbal ‘alamin….