Opini

Refleksi Dan Muhasabah Akhir Tahun 2024

opini
Oleh : Iwan Kurnianwan
Mahasiswa Program Magister (S2) Sekolah Pasca Sarjana Universitas Islam Nusantara (UNINUS) Bandung, Wakil Ketua Dewan Mesjid Indonesia (DMI) Kabupaten Subang
 
Tinggal menghitung hari pergantian tahun 2024 akan segera berakahir. Ketika memasuki malam tahun baru, masyarakat Indonesia tumpah ruah untuk menyabut malam pergantian tahun baru. Ada yang melaksanakan pesta kembang api, ada yang melaksanakan bakar ikan dan jagung di objek wisata bersama keluarga sambil cemping dipegunungan, ada yang melaksanakan  live music sambil karokean di cape – cape, ada pula yang melaksanakan dengan berdzikir dan mabit (malam bina iman dan taqwa) di masjid sebagai ungkapam refleksi atas pergantian malam tahun baru, dan besyukur kepada Alloh SWT yang telah memberikan umur dan fasilitas udara serta bisa bernfas dengan lega.  Mereka bermuhasabah (introspeksi)  selama satu (1)  tahun ke belakang kegiatan atau agenda yang sudah tercapai dalam mimpi-mimpi hidupnya. Apakah lebih baik atau lebih buruk dalam kehidupannya ?  atau malah sebaliknya lebih buruk dan tidak ada peningkatan baik dari sisi ekonomi, pendidikam, sosial atau sisi beribadah kepada Alloh SWT.
 
Sebagai umat Islam sebenarnya kita jangan terjebak dengan malam pergantian tahun baru, yang merupakan budaya dan adat istiadat orang yahudi. Lagi pula sangat berbeda dengan perhitungan dan penetapan dalam tahun hijriah dan masehi. Tahun baru agama Islam dimulai ketika hijrahnya Rasulullah SAW dari mekah ke madinah. Penetapan nya  sebagai bulan muharram atau satu (1) muharam sebagai tahun baru umat Islam dengan bulan hijriah. Sebagai nama hijrahnya Nabi Muhammad SAW dari mekah ke madinah, sehingga para sahabat sepakat dalam sejarah tahun baru Islam dimulai dengan bulan muharam. Dan penetapan  memasuki bulan dan harinya yaitu ketika matahari sudah tebenam (bada magrib). Sangat berbeda dengan tahun baru yang dilakukan oleh orang yahudi, mereka menetapkan hari dan tanggalnya ketika waktu malam hari yakni pukul 00.00 (tengah malam) sebagai pergantian tahun barunya.
 
Oleh karenanya kita sebagai umat Islam jangan terjebak dengan keramaian dan hingar binger di malam tahun baru masehi atau tahun baru yahudi. Budaya meniup terompet, pesta miras dan pergaulan seks bebas, serta kehidupan yang glamor merupakan kebiasan orang-orang yahudi yang tidak sepantasnya kita (umat Islam) tiru. Kita (umat) Islam dilarang keras untuk mengikuti jejak dan budaya orang-orang yahudi dan nasroni. Budaya meniup terompet sama halnya dengan orang yahudi, sebagai alat untuk memanggil jamaahnya,  membakar (menggunkan) api budaya orang majusi sebagai pertanda memanggil jamaahnya,  dan memukul lonceng budaya orang nasroni sebagai tempat memganggil jamaahnya ketika akan melaksanakan ibadahnya. Dari Ibnu ‘Umar, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,:  yang artinya “Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk bagian dari mereka.” (HR. Ahmad 2: 50 dan Abu Daud no. 4031. Syaikhul Islam dalam Iqtidho‘ 1: 269 mengatakan bahwa sanad hadits ini jayyid/bagus. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih sebagaimana dalam Irwa’ul Gholil no 1269. “Bukan termasuk golongan kami siapa saja yang menyerupai selain kami” (HR. Tirmidzi no. 2695. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan).
Sumber bacaan : https://rumaysho.com/3076-mengikuti-gaya-orang-kafir-tasyabbuh.html
 
Muhasabah Akhir Tahun 2024
Menurut kamus Arab Indonesia karangan Prof DR. H. Mahmud Yunus asal kata muhasabah adalah hasaba-yuhasibu-hisaban artinya menghitung, membilang. Mengandung arti segala amal perbuatan kita (manusia) yang beragama Islam akan dipertanggung jawabkan dan dihitung, sesuai dengan pekerjaan dan amal yang dilakukannya selama hidup di dunia. Pekerjaan, jabatan, kedudukan dan pangkat termasuk usia  kita apapun dihadapan Alloh kelak akan dihisab dan dipertanyakan. digunakan dan dipakai untuk apa selama hidupnya. Apakah selama hidup di dunia untuk beribadah kepada Alloh atau untuk berbuat ma’siat kepada Alloh? Jiwa dan raga kita akan dihisab pula, tangan, kaki, telinga dan seluruh anggota badan kita akan diminta pertanggung jawaban dipengadilan Alloh SWT kelak. Jika kita sebagai kepala rumah tangga, akan dipertanggung jawabkan dan dihitung sejauhmana amanah untuk membimbing keluarganya dan mengingatkan kepada Alloh tentang ibadah sholatnya.
Muhasabah di akhir tahun 2024 kita jadikan dengan penuh introspeksi dan mawasdiri, selama hidup. Kita manusia jangan terjebak pada hingar binger dan keramaian dimomentum pergantian tahun baru. Justru seharusnya kita sadar dan introspeksi diri bahwa sesungguhnya dalam pergantian tahun baru dan memasuki tahun 2025. Harus lebih baik dari hari kemarin. Umat Islam selalu diingatkan oleh Rasulullah SAW dalam setiap amal perbuatannya harus lebih baik, hari ini harus lebih baik dari kemari. 
 
Barangsiapa yang hari ini sama dengan hari kemarin maka orang tersebut termasuk orang yang merugi. Artinya selama waktu 24 jam tidak ada perubahan dalam dirinya. Berarti orang tersebut sangat merugi dari sisi waktu, tenaga, dan materi.sebagaimana yang di sabdakan oleh Rasulullah SAW, haditsnya di riwayatkan oleh Al Hakim yang artinya : "Barang siapa yang hari ini lebih baik dari hari kemarin, dialah tergolong orang yang beruntung, (dan) barang siapa yang hari ini sama dengan hari kemarin dialah tergolong orang yang merugi dan bahkan, barang siapa yang hari ini lebih buruk dari hari kemarin dialah tergolong orang yang celaka “ ((HR Al Hakim)
 
Mari bermuhasabah dan memanfaatkan waktu seoptimal mungkin untuk jalan kebaikan dan jalan da’wah menuju khoiru ummah disisa – sisa umur kita umat Islam untuk selalu mengingat kepada Alloh dengan cara berdzikir, bertaubat dan bermuhasabah. Pada dasarnya Ketika memasuki tahun 2025, tentunya jatah umur kita sebagai manusia sudah berkurang. Tidak ada yang tahu ajal kematian akan menjemput kita semua di tahun 2025. Semua itu adalah rahasia Alloh SWT bagi hambanya yang beriman kepada Alloh dan Rasul Nya. Di akhir tahun 2024 ini mari kita bermuhasabah dengan tidak merayakan tahun baru masehi. Lebih baik kita bermuhasabah dengan berdiam diri di tempat ibadah atau di masjid di sekitar rumah sambil berdzikr dan mengingat keagungan Alloh SWT. Akan jauh lebih bermanfaat jika kedatangan malam tersebut diisi dengan hal yang positif. 
 
Ada delapan surat dalam Al-Quran yang menjelaskan tentang pentingnya menghargai  waktu. Salah satunya yaitu Q.S. Al- Ashr (103) : 1-3. Surat yang diturnkan di mekkah.  Demi masa/waku Alloh SWT bersumpah meggunakan wau kosam, artinya huruf wau yaitu wal ashri demi masa, sesungguhnya manusia itu berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal sholeh. Waktu tidak akan kembali lagi. Dan waktu laksana pedang, jika tidak dimanfaatkan/digunakan maka pedang tersebut akan membunuhnya sebagaimana perkataan Imam syafi’i, yang artinya : “Waktu laksana pedang. Jika engkau tidak menggunakannya, maka ia yang malah akan menebasmu. Dan dirimu jika tidak tersibukkan dalam kebaikan, pasti akan tersibukkan dalam hal yang sia-sia.
 
Sebagaimana pesan Rasulullah SAW  hadits yang diriwayatkan oleh Hakim dan Baihaqi dari ibnu abas dalam kitab nashoihul ibad karya Ibnu Hajar Al-Asqolani makolah ke 11 halaman 33 yang artinya : rebutlah lima perkara, sebelum dating lima perkara lainya. 1) masa mudamu sebelum datang masa tuamu, 2). masa sehatmu sebelum datang masa sakitmu, 3) masa kayamu sebelum datang masa miskinmu, 4) masa hidupmu sebelum datang masa kematianmu, 5). masa senggangmu sebelum datang masa sempitmu.
 
Dipenghujung akhir tahun 2024 mari kita bermuhasabah dan berefleksi pada diri kita sendiri, sejauhmana kita benar-benar sudah mengabdi kepada Alloh ? kepada keluarga, kepada masyarakat, kepada bangsa dan negara ?. Usia manusia tidak ada yang tahu. tidak menutup kemungkinan di tahun yang akan datang jatah umur kita sudah dipanggil oleh Nya. Semua itu adalah rahasi Alloh SWT, tugas manusia selalu berikhtiar dan beribadah kepada Alloh SWT. Semoga disisa usia kita tetap istiqomah untuk mengabdi kepada Alloh, dan terus berbuat baik kepada sesama.
 
Akhirnya kita semua berharap semoga di tahun 2025, segala hajat dan cita-cita semuanya di qobul oleh Nya, dan kita semua diberikan umur panjang yang dipergunakan untuk beribadah. Selamat Tahun Baru, selamat bermuhasabah  menuju khoiru ummah. (*)
 

 

Berita Terkait
Terkini Lainnya

Lihat Semua