Opini

Analisis Geografi dan Pesona Umbul Pluneng Tirto Mulyono

Umbul Pluneng

Oleh

1.Drs.Priyono,MSi (Dosen Fakultas Geografi Universitas Muhammadiyah Surakarta)

2.Prof.DR.Suwarno,MSi (Guru Besar pada Prodi Pendidikan Geografi Universitas Muhammadiyah Purwokerto)

 

Kabupaten Klaten adalah salah satu wilayah yang dikaruniai oleh Tuhan memiliki mata air yang bertebaran di seluruh kecamatan karena daerahnya terletak dataran kaki vulkan gunumg Merapi-Merbabu. Salah satu kecamatan di bagian barat kabupaten klaten yang kaya akan sumberdaya air adalah kecamatan Kebonarum. Umbul Pluneng atau sering disebut sebagai Umbul TirtoMulyono adalah salah satu umbul di Kecamatan Kebonarum, yang dimanfaatkan untuk irigasi pertanian, perikanan dan obyek wisata dengan berbagai atraksi mulai dari kolam renang yang untuk dewasa 2 kolam dan water park untuk anak . Kecamatan ini berada di bagian barat laut hingga tengah dari kabupaten klaten sekitar 4 km dan berada pada ketinggian 100-400 m di atas permukaan air laut. Daerahnya sangat subur karena tersusun  dari endapan vulkanik muda dimana lapisan ini yang membawa air tanah, selain itu jenis tanah yang ada tersusun dari regosol kelabu yang memiliki tingkat kesuburan yang tinggi. Keberadaan 16 titik mata air yang dimiliki akan meningkatkan potensi daerah baik untuk pertanian, air minum, perikanan maupun pengembangan pariwisata berbasis air.

Mata air atau umbul orang Jawa menyebutnya merupakan air yang muncul di permukaan tanah kemudian menjadi sebuah aliran. Wilayah yang memiliki mataair biasanya terletak pada wilayah kaki vulkan karena materi penyusun  terdiri dari bahan vulkanik lepas yang bisa meresapkan dan melepas air sehingga air hujan bisa masuk meresap dalam batuan penyusunnya dan muncul menjadi mataair pada lokasi dimana daerah tersebut memiliki perubahan lereng atau break of slope. Mataair atau umbul Tirto Mulyono termasuk mataair yang bertipe depresi karena mataair terpotong oleh topografi dan jenis alirannya sepanjang tahun atau permanen, jadi tidak pernah mengalami fluktuasi atau berhenti karena pengaruh musim. Umbul Tirto Mulyono atau umbul Pluneng , yang artinya nyemplung terus seneng (ketika masuk dalam air kemudian hati jadi gembira) , terletak di desa Pluneng dan berdekatan dengan 15 mataair lainnya din kecamatan Kebonarum, letaknya mengelompok berdasarkan analisa tetangga terdekat (Nuri Artah Sasta,2019). Mataair ini dimanfaatkan untuk wisata air atau obyek wisata dan sisanya menjadi aliran sungai yang kemudian dimanfaatkan untuk irigasi pertanian dan perikanan dan juga MCK massyarakat dan sisanya langsung menuju laut.

Mataair Tirto Mulyono adalah salah satu mata air yang sudah dikembangkan oleh desa Pluneng sebagai wahana wisata air yang sangat potensial. Mataair ini dan pada umumnya mata air di Kecamatan Kebonarum adalah mataair yang memiliki tipe depresi , yang terjadi karena permukaan air tanah terpotong oleh topografi daerah setempat sehingga muncul mataair, dengan debit 60 liter per detik, suhu  24 derajat celcius  dan pH 6 . Airnya tidak berasa, warnanya bening dan sifat alirannya terus menerus , tidak tergantung dari musim yang berganti. Obyek wisata ini dibuka untuk pariwisata sekitar tahun 1970 dan  mulai buka pukul 5.00 pagi dengan pengunjung  1.000 orang per hari. Memiliki 2 kolam renang berukuran besar untuk dewasa dan water park untuk berbagai ukuran anak yang berukuran 1.400 meter persegi dan diresmikan Bupati Klaten tgl 25 februari tahun 2020. Dikelola oleh BUMDES Pluneng bersama mata air Tirto Mulyani yang berada didekatnya, kira kira 200 m dipisahkan oleh jalan antar kecamatan. Kedua mataair yang berdekatan tersebut memiliki debit yang tidak berbeda, yang Tirto Mulyono : 60 liter per detik sedangkan satunya 64 liter per detik. Keduanya memiliki tipe depresi dan aliran konstan.

Pesona destinasi wisata ini disamping sumber airnya  langsung mataair sehingga sangat segar , jika perlu diminumpun juga sudah memenuhi syarat, ukuran kolam renangnya amat memadai baik luas maupun dalamnya bahkan sering digunakan untuk melatih perenang tingkat Jawa Tengah maupuntentara yang sedang pelatihan karena ukurannya standar. Saat berenang bisa menikmati keindahan alam berupa hamparan sawah yang luas ketika saat menghijau maupun menguning dan melihat 2 gunung kembar Merapi dan Merbabu di sebelah utara , kira 40 meter jaraknya. Di saat langit cerah maka wisatawan bisa menikmati pemandangan langit biru campur putih yang memayungi kolam renang ini. Sungguh fantastis pemandangan alamnya. Fasilitas penunjangnya mulai dari kamar mandi, warung makan , tempat parkir serta tempat ibadah. Harga tiketnya amat terjangkau rp 8.000 per orang plus parkir bayar lagi. Aksesibilitas menuju ke obyek ini sangat gampang dan jalan mulus. Hanya berkisar 3 km dari pusat kota Klaten dan berada di pinggir jalan besar Yogya-Solo kira kira 2 km. Tepatnya di sebelah uatara kantor kecamatan Kebonarum ( 200m ). Bagi perenang yang suka merasakan  aroma mataair maka terpuaskan di kolam renang ini karena airnya jernih, segar dan ketika matahari bersinar akan bisa meraskan gradasi warna maupun aroma dinginnya umbul ini. Bahkan menjadi olah raga mata bila menyelam beberapa detik tanpa kaca mata renang, terasa enak dirasakan di mata.

Disamping potensi internal yang memadai , juga disertai potensi eksternal yang baik seperti sangat berdekatan dengan obyek wisata alami taman air  misalnya Brondong, tapi juga obyek wisata pegunungan misalnya Teras Merapi, Klangon dan wisata budaya misalnya  Candi  Prambanan, Boko, candi lainnya yang berdekatan  dan keraton Yogyakarta yang jarak dan aksesibilitas sangat bagus. Disamping itu akses ke stasiun kereta api, pusat kota  dan terminal bus serta bandara juga tidak terlalu jauh.  

Berita Terkait
Terkini Lainnya

Lihat Semua