PASUNDAN EKSPRES- Jepang dikenal sebagai produsen motor terbesar di dunia, dengan merek-merek ternama seperti Honda, Suzuki, Yamaha, dan Kawasaki yang mendominasi pasar global.
Namun, fakta yang mengejutkan adalah bahwa meskipun memiliki industri motor yang begitu maju, penduduk Jepang sendiri jarang menggunakan motor.
Berdasarkan data, dari 125 juta penduduk Jepang, hanya ada sekitar 10 juta unit motor.
Artinya, kurang dari 8% penduduk Jepang yang memiliki motor. Mari kita telusuri beberapa alasan mengapa hal ini terjadi.
1. Kondisi Cuaca yang Tidak Mendukung
Salah satu faktor utama yang membuat orang Jepang jarang menggunakan motor adalah kondisi cuaca, terutama saat musim dingin.
Selama musim dingin, jalanan di Jepang sering kali menjadi licin karena salju dan es. Kondisi ini sangat berbahaya untuk pengendara motor, karena meningkatkan risiko kecelakaan.
Oleh karena itu, banyak orang Jepang memilih menggunakan moda transportasi lain yang lebih aman selama musim dingin.
2. Stigma Sosial terhadap Geng Motor
Pada tahun 1970-an, Jepang mengalami maraknya geng motor yang identik dengan aksi kriminal.
Fenomena ini menyebabkan motor sering kali diasosiasikan dengan perilaku negatif dan kriminalitas.
Hingga kini, stigma tersebut masih melekat di masyarakat Jepang, membuat banyak orang enggan menggunakan motor sebagai sarana transportasi sehari-hari.
3. Sistem Angkutan Umum yang Mapan
Jepang memiliki sistem angkutan umum yang sangat efisien dan dapat diandalkan.
Dengan jaringan kereta api, bus, dan subway yang luas dan tepat waktu, banyak orang Jepang lebih memilih menggunakan angkutan umum dibandingkan kendaraan pribadi.
Selain itu, biaya transportasi umum yang relatif terjangkau dan kenyamanan yang ditawarkan membuat banyak orang merasa tidak perlu memiliki motor atau mobil.
Perbandingan dengan Indonesia
Situasi ini sangat berbeda dengan Indonesia, di mana hampir setiap rumah memiliki motor. Ada beberapa faktor yang bisa menjelaskan mengapa motor begitu populer di Indonesia:
Biaya yang Terjangkau Harga motor di Indonesia relatif lebih terjangkau dibandingkan dengan mobil, sehingga menjadi pilihan utama bagi banyak keluarga.
Kondisi Jalan Meskipun angkutan umum tersedia, infrastruktur jalan di beberapa daerah masih kurang mendukung transportasi massal yang efisien, membuat motor menjadi pilihan yang lebih praktis.
Kemacetan Dengan kondisi lalu lintas yang sering macet, motor menjadi solusi praktis untuk menghindari kemacetan dan menghemat waktu perjalanan.
Kebudayaan dan Kebiasaan Motor telah menjadi bagian dari gaya hidup dan kebiasaan masyarakat Indonesia, baik untuk bekerja, sekolah, maupun aktivitas sehari-hari.
Walaupun Jepang adalah produsen motor terbesar di dunia, penggunaan motor oleh masyarakatnya sangat rendah karena berbagai alasan, mulai dari kondisi cuaca, stigma sosial, hingga sistem angkutan umum yang mapan.
Sebaliknya, di Indonesia, motor menjadi pilihan utama karena biaya yang terjangkau, kondisi jalan, dan kemacetan.
Setiap negara memiliki dinamika dan faktor-faktor unik yang mempengaruhi preferensi transportasi penduduknya.
Bagaimana dengan pendapat Anda? Mengapa menurut Anda orang Indonesia lebih suka menggunakan motor? Mari berbagi cerita dan pendapat Anda!