PASUNDAN EKSPRES - Tesla mendapat nilai rendah untuk teknologi pengemudi otomatis. Dalam studi terbaru yang dirilis oleh National Highway Traffic Safety Administration (NHTSA), teknologi Autopilot dan Full Self Driving Tesla, bersama dengan sembilan sistem swakemudi lainnya yang ditawarkan oleh produsen mobil terkemuka, mendapatkan peringkat "buruk".
Tesla Mendapat Nilai Rendah untuk Teknologi Pengemudi Otomatis
Badan riset keselamatan asuransi, IIHS, juga mengatakan bahwa tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa Autopilot atau sistem swakemudi lainnya memberikan manfaat keselamatan yang baik dalam kehidupan nyata berdasarkan data kecelakaan.
"Kami dapat melihat data klaim asuransi. Kami dapat melihat kendaraan dengan dan tanpa (sistem) ini dan menentukan bahwa tidak ada pengurangan klaim sebagai hasil dari sistem yang lebih canggih ini," kata Presiden IIHS David Harkey kepada Reuters.
Sebagai perbandingan, terdapat bukti yang menunjukkan bahwa sistem pengereman darurat otomatis mengurangi risiko tabrakan dari belakang sebanyak 50% dan mengurangi insiden kendaraan menabrak pejalan kaki hingga 30%.
BACA JUGA:7 Fitur Baru Honda BeAT 2024: Semakin Canggih dan Menawan!
BACA JUGA:Tampilan Baru Honda BeAT 2024: Lebih Gagah dan Berani!
Menurut Tesla dan CEO-nya, yaitu Elon Musk, kendaraan Tesla yang menggunakan Autopilot dalam kondisi aktif diklaim memiliki tingkat keamanan sekitar 10 kali lebih tinggi daripada rata-rata kendaraan di Amerika Serikat, dan sekitar lima kali lebih aman daripada kendaraan Tesla yang tidak menggunakan teknologi tersebut.
Regulator federal saat ini sedang melakukan investigasi terhadap hampir 1.000 kecelakaan yang melibatkan penggunaan Autopilot Tesla.
Sebuah kasus perdata yang akan dibawa ke pengadilan minggu depan di California akan menjadi tantangan terbaru bagi strategi Tesla dalam menyalahkan pengemudi yang tidak memperhatikan peringatan perusahaan untuk tetap fokus pada jalan saat menggunakan teknologi Autopilot atau Full Self Driving.
IIHS melakukan penilaian terhadap 14 sistem swakemudi dari sembilan produsen mobil sesuai dengan standar yang mereka tetapkan. Namun, Administrasi Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Nasional AS tidak memiliki standar formal yang mengatur sistem bantuan pengemudi tingkat lanjut.
Dari semua sistem yang diuji oleh IIHS, hanya satu sistem yang memperoleh peringkat yang dapat diterima, yaitu Lexus Teammate with Advanced Drive. Sistem ini telah diperkenalkan tahun lalu pada sejumlah sedan hibrida mewah Toyota Motor, khususnya Lexus LS.
"Toyota secara terus menerus bertujuan untuk meningkatkan keamanan kendaraan," kata Toyota dalam sebuah pernyataan, dikutip Reuters, Selasa (12/3/2024).
"Sebagai bagian dari upaya itu, Toyota, antara lain, mempertimbangkan kinerja dalam program pengujian pihak ketiga seperti Program Penilaian Mobil Baru NHTSA dan program Pilihan Keselamatan Terbaik IIHS."
Toyota juga mengatakan jika sebagai bagian dari usahanya, Toyota dan perusahaan lainnya mempertimbangkan kinerja mereka dalam program pengujian yang dilakukan oleh pihak ketiga, seperti Program Penilaian Mobil Baru NHTSA dan program Pilihan Keselamatan Terbaik IIHS.
(ipa)