PASUNDAN EKSPRES - Atlet tunggal putri asal Spanyol, Carolina Marin memutuskan mundur dari pertandingan saat melawan He Bing Jiao dalam semifinal tunggal putri cabor bulu tangkis di Olimpiade Paris 2024.
Carolina Marin menyatakan mundur usai mengalami cedera lutut pada pertandingan semifinal tunggal putri Olimpiade Paris 2024 di Porte de La Chapelle Arena, Minggu (5/8).
Padahal, Carolina Marin yang saat itu melawan He Bing Jiao telah unggul di gim pertama dengan skor 21-14.
Pada gim kedua, Marin yang telah unggul 10-8 dari tunggal putri China itu tiba-tiba jatuh ke lantai karena kesakitan setelah berusaha melakukan pengembalian bola dengan tangan kanannya.
Pelatihnya, Fernando Rivas, yang tampak khawatir, segera bergegas masuk ke lapangan dan menolong Marin.
Pertandingan dihentikan dan Marin menerima perawatan medis, tetapi pebulutangkis Spanyol itu memutuskan untuk terus bermain dengan penyangga lutut.
Namun, Marin tampak kesulitan dan hanya mampu bertahan dalam dua reli berikutnya yang kemudian ia berlutut sambil menangis di lapangan.
Carolina Marin menangis karena tidak bisa melanjutkan permainan saat dirinya telah unggul dari He Bing Jiao.
Setelah beberapa menit berbaring tengkurap, dikelilingi oleh timnya beserta He Bing Jiao yang terlihat khawatir, Marin terisak-isak menolak tawaran kursi roda, lalu berjalan tertatih-tatih keluar dari arena dan meninggalkan tempat tersebut.
Carolina Marin memutuskan mundur dari pertandingan dan He Bing Jiao melaju ke final Olimpiade Paris 2024.
Hal ini memupuskan impian Marin untuk kembali meraih medali emas di Olimpiade usai dihantui cedera lutut yang menimpanya.
Diketahui, Marin telah pulih dari dua cedera ACL yang mengancam kariernya sejak memenangkan medali emas Olimpiade delapan tahun lalu, tetapi patah hati kembali menyerangnya di Paris.
"Ini tidak adil untuknya, dia seorang pejuang dan dia telah bekerja sangat keras untuk kembali ke level kelas dunia," ucap pelatih Carolina Marin, Fernando Rivas, dikutip dari laman resmi BWF, Senin (5/8).
"Dia sangat sehat, dia dalam kondisi prima, dia benar-benar bertekad untuk memenangkan medali emas. Saya sangat bangga dengan perjalanannya, tekadnya, ketangguhannya. Saya yakin sekarang dia tidak merasa seperti itu, tetapi dia akan merasa bangga pada dirinya sendiri di masa mendatang," tambahnya.
Sedikit lagi langkah Marin meraih medali di Olimpiade Paris 2024, namun dirinya mengalami tragedi memilukan hingga dia mundur dari pertandingan akibat cedera.
"Saya merasa sangat sedih tentang ini. Dia (Marin) memberi tahu saya bahwa dia mengalami masalah dengan pergelangan kakinya dan masih berhasil memenangkan (pertandingan sebelumnya) dengan ini. Saya berharap dia akan pulih dengan cepat dan kembali bermain lagi," pungkasnya.
Sementara itu, pada babak final tunggal putri akan mempertemukan He Bing Jiao melawan An Se Young yang dilaksanakan pada Senin (5/8). (inm)