Sehebat Apa Lin Dan? Mengapa di Anggap yang Terbaik Sepanjang Masa

Sehebat Apa Lin Dan? Mengapa di Anggap yang Terbaik Sepanjang Masa

Sehebat Apa Lin Dan? Mengapa di Anggap yang Terbaik Sepanjang Masa

PASUNDAN EKSPRES- Siapa sih pebulutangkis terhebat sepanjang masa? Mungkin banyak yang berbeda pendapat tergantung pada sektor yang dibahas.

Namun, kalau ngomongin nomor tunggal putra, pasti banyak yang sepakat kalau Lin Dan adalah jawabannya.

Pebulutangkis asal China ini udah nyetak berbagai gelar dan prestasi yang bikin dia disebut-sebut sebagai yang terbaik sepanjang masa.

Lin Dan lahir pada 14 Oktober 1983 di Shanghang, Provinsi Fujian, China. Awalnya, orang tua Lin Dan, Lin Jian Bin dan Gaus, berharap dia jadi musisi setelah menyekolahkan dia di kursus piano.

BACA JUGA: Jadwal Fase Grup Sudirman Cup 2025, Tim Indonesia Bawa 19 Pemain

Tapi, Lin Dan malah lebih tertarik sama bulutangkis. Sejak usia 9 tahun, dia udah mulai berlatih bulutangkis dan akhirnya memutuskan tinggal di asrama klub bulutangkis lokal untuk fokus latihan.

Dengan latihan keras, Lin Dan berhasil jadi juara nasional Junior China di usia 12 tahun.

Bakatnya menarik perhatian tim olahraga tentara pembebasan rakyat yang kemudian merekrut dan melatihnya.

Di usia 18 tahun, Lin Dan udah masuk tim nasional China dan pertama kali tampil di level senior pada 2001.

BACA JUGA: Daftar Skuad Indonesia di Piala Sudirman 2025, Ginting dan Apriyani Absen

Meskipun saat itu dia cuma bisa sampai semifinal di kejuaraan dunia junior, prestasinya terus meningkat.

Pada 2002, Lin Dan meraih gelar pertamanya di level senior di turnamen Korea Open. Meski begitu, tahun 2003, dia hanya sampai babak ketiga di All England.

Namun, Lin Dan menunjukkan performa gemilang di tahun 2004, menjadi pemain nomor satu dunia di sektor tunggal putra.

Dia juga berhasil menjuarai All England dan membantu China meraih Piala Thomas pertama mereka sejak 1990.

Namun, tahun 2004 juga merupakan tahun yang berat karena Lin Dan mengalami cedera kaki sebelum Olimpiade Athena.

Dia harus gugur di babak pertama, tetapi dia tetap menganggap kekalahan itu sebagai hasil dari keinginan lawan yang lebih besar.

Kekalahan di Olimpiade 2004 seakan jadi pemicu semangat Lin Dan.

Dia kemudian mendominasi bulutangkis dunia selama lebih dari satu dekade, dengan teknik tinggi dan tubuh atletis yang mendukung gaya permainannya yang mematikan.


Berita Terkini