Sains

Gerhana Matahari Total dan Ledakan Besar, BMKG Mendetil Dampaknya di Indonesia

Gerhana Matahari Total dan Ledakan Besar, BMKG Mendetil Dampaknya di Indonesia
Foto/via Screenshot Freepik/kjpargeter

PASUNDAN EKSPRES - Dekat dengan perayaan Hari Raya Idul Fitri pekan depan, beberapa fenomena luar angkasa yang menarik akan terjadi, yakni gerhana matahari total dan ledakan Matahari yang terjadi secara simultan. 

Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), saat gerhana matahari total pada tanggal 8 April 2024, akan terjadi ledakan-ledakan di permukaan Matahari yang akan teramati. 

Hal ini disampaikan berdasarkan informasi dari National Center for Atmospheric Research (NCAR), dimana selama totalitas gerhana matahari, pandangan langsung ke matahari dari Bumi akan terhalang oleh bulan, namun memungkinkan pengamatan sisi tepinya di mana ledakan plasma Matahari akan tampak.

BACA JUGA:Cara Menggunakan WhatsApp Tanpa Koneksi Internet pada HP Ternyata Memungkinkan

"Saat menyaksikan GMT [gerhana matahari total] 8 April 2024, menurut National Center for Atmospheric Research(NCAR) akan terlihat ledakan-ledakan di Matahari, saat totalitas gerhana matahari, pandangan matahari dari Bumi terhalang oleh bulan dan menyisakan sisi tepi. Pada sisi tepi inilah di Bumi bisa menyaksikan tepian plasma Matahari tampak meledak-ledak," kata Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), seperti yang dikutip dari CNBC pada 02 April 2024.

Aktivitas ini mengalami fluktuasi selama siklus 11 tahunan dan mencapai puncaknya pada tahun ini. 

Meskipun belum ada penjelasan pasti tentang penyebab fenomena tersebut, BMKG menyatakan kemungkinan terlibatnya gaya magnetik atau reaksi nuklir dalam Matahari.

Dampak dari ledakan tersebut akan tergantung pada magnitudonya. Di Bumi, dampak yang teramati adalah badai magnet atau geomagnetic storm. 

Hal ini terjadi ketika ledakan di permukaan Matahari, atau korona, mengeluarkan plasma besar yang mengandung partikel bermuatan (angin Matahari) serta medan magnet dengan kecepatan tinggi. 

Ketika plasma ini mencapai magnetosfer Bumi, medan magnetosfer membengkokkan partikel bermuatan tersebut ke arah kutub utara dan selatan Bumi.

Namun demikian, BMKG menegaskan bahwa dampak dari ledakan Matahari terkait dengan badai magnet Bumi cenderung aman bagi Indonesia. 

Hal ini karena Indonesia berada pada lintang rendah, di mana perisai alami Bumi yang melindungi dari radiasi partikel angin Matahari memiliki kekuatan terbesar.

Perlu dicatat bahwa Indonesia tidak akan dapat menyaksikan Gerhana Matahari Total secara langsung. Fenomena tersebut akan teramati di Meksiko, Amerika Serikat (AS), dan Kanada.

BACA JUGA:Peringatan! Awas Penipuan WhatsApp saat Mendekati Lebaran, Ini Modus yang Sering Terjadi

Proses gerhana matahari total akan dimulai pada pukul 22:42 WIB pada tanggal 8 April 2024 dan berakhir pada pukul 03:52 WIB keesokan harinya.

(hil/hil)

 

Berita Terkait