Sains

Rahasia Colosseum, Kisah Kelam di Balik Keindahan

Rahasia Colosseum, Kisah Kelam di Balik Keindahan

PASUNDAN EKSPRES - Dulu, Colosseum menjadi saksi bisu kegemilangan Kekaisaran Romawi dengan kehadiran megahnya. Namun, jika kita perhatikan dengan cermat, bagian selatan struktur ikonis ini terlihat terhantam rusak parah, bahkan hampir setengah bagian hilang. Dalam sebuah video yang mengungkap "Sejarah Hilangnya Separuh Colosseum Roma," mengungkapkan bahwa kerusakan ini berakar dari tindak penjarahan massal setelah Colosseum tak lagi memperdengarkan pertunjukan gladiator dan acara spektakuler lainnya.

 

Dahulu, Colosseum menjadi tempat berkumpul ribuan penonton, menikmati pertarungan gladiator, pertunjukan binatang buas, serta berbagai atraksi publik lainnya. Namun, ketika tirai pertunjukan itu turun, Colosseum menjadi incaran para penjarah selama berabad-abad. "Batu-batunya dijarah dan dimanfaatkan untuk membangun struktur lain di Roma seperti Gereja Basilika Santo Petrus, Istana Palazzo Farnese, Benteng Sant'Angelo, dan masih banyak lagi," jelas narator dalam klip tersebut.

 

Material yang digunakan untuk mendirikan Colosseum memiliki nilai yang tinggi, menarik perhatian keluarga-keluarga bangsawan Romawi, seperti keluarga Frangipani dan Colonna, yang tak segan memanfaatkannya sebagai bahan bangunan. Narator memaparkan bahwa merekalah pelaku utama dari tindak penjarahan ini di awal abad pertengahan. Tidak hanya itu, bahkan paus dan kardinal turut menggunakan batu Colosseum untuk membangun gereja dan struktur religius lainnya.

 

Akibat dari penjarahan ini, Colosseum kehilangan sebagian besar elemen strukturalnya, termasuk dekorasi dan interior yang pernah memukau. "Bagian selatan Colosseum menjadi korban paling parah, terkena dampak signifikan dari tindak penjarahan, sementara bagian atasnya nyaris lenyap," tambah narator. Dampak tragis ini menyisakan Colosseum dalam kondisi jauh berbeda dari masa kejayaannya, mengurangi kemegahan yang pernah disandangnya.

 

Kisah hilangnya separuh Colosseum Roma memperlihatkan sisi gelap dari perjalanan sejarah. Walaupun tetap menjadi tujuan wisata yang populer, kejadian penjarahan ini menjadi pengingat akan pentingnya melindungi dan merawat situs-situs bersejarah. Ini juga menjadi pembelajaran bahwa ketika sebuah monumen atau situs kehilangan fungsi utamanya, risiko eksploitasi dan penjarahan akan meningkat, yang pada akhirnya merugikan warisan budaya yang tak ternilai harganya.

Berita Terkait
Terkini Lainnya

Lihat Semua