PASUNDAN EKSPRES - Pengalaman Lea Tikoalu berhenti ikut sekte pemuja setan. Lea Tikoalu yang merupakan mantan dancer Agnes Mo menceritakan pengalamannya mengikuti sebuah sekte pemuja setan semasa ia SMP.
Lea Tikoalu adalah seorang dancer yang harus tumbuh dari keluarga yang kurang harmonis. Lea mengaku pernah menjadi sasaran kekerasan dari sang ibu yang saat itu selalu bertengkar dengan sang ayah.
Pengalaman Lea Tikoalu Berhenti Ikut Sekte Pemuja Setan
Dari pengalaman pahitnya tersebut, Lea sampai memutuskan untuk ikut bergabung dengan sebuah kumpulan pemuja setan.
Walaupun pada awalnya, Lea tidak berpikir bahwa kumpulan yang ia ikuti merupakan kumpulan sekte pemuja setan. Ia hanya berpikir jika kumpulan tersebut adalah kumpulan bela diri, seperti karate.
Sampai pada akhirnya ia menemukan fakta bahwa sang mahagurunya melakukan beragam ritual pemujaan setan.
"Ketemu dia, tuh susah, Den, orang-orang pilihan doang. Oke, gitu udah, nih akhirnya ke rumahnya dia setelah aku dari pulang sekolah. Rumahnya dia tuh gede di belakangnya ada halaman, nah halamannya itu dipakai buat ritual-ritual," ucapnya.
Karena sejak awal, Lea ditumpuk dengan kemarahan dan pembalasan dendam, Lea tidak merasa kecewa dengan apa yang ia temukan. Lea malah mengaku bahwa pada saat itu ia merasa senang, seolah ia akan menjadi lebih kuat.
BACA JUGA: Lea Tikoalu Ikut Sekte Pemuja Setan, Berawal dari Kemarahan terhadap Sang Ibu
Selama itu, ia mengikuti pemujaan. Ia juga menceritakan bahwa mahagurunya memiliki ilmu tinggi. Lea bahkan pernah melihat bagaimana mahagurunya berbicara sembari mengatur sebuah ombak di pantai.
Berbagai hal sudah ia lewati bersama dengan beragam kegiatan yang dilakukan oleh sekte tersebut. Sampai di mana, Lea mengungkapkan bahwa ia pernah dipanggil oleh sang mahaguru.
Mahaguru mengatakan jika Lea akan menjadi pengkhianat. Ajaibnya, Lea yang pada saat itu menyangkal ratusan kali, dan mengatakan bahwa ia tidak akan berkhianat, tidak lama dari situ pengkhianatan pada akhirnya terjadi.
Lea diketahui mengalami kecelakaan ketika ujian kenaikan tingkat. Saat itu ia mengaku tidak bisa berenang. Ketika melawan ombak di pantai, Lea terseret ombak, tubuhnya harus berputar-putar.
Ia mengaku jika dirinya sempat hilang. Ia pikir dirinya sudah meninggal. Sampai akhirnya, Lea tersadar ketika ditampar oleh Tim SAR yang berusaha menyelamatkannya.
Ia mengaku jika ia berhasil selamat ketika memohon kepada Tuhan Yesus untuk menyelamatkannya dan mengembalikannya ke bibir pantai.
Dari situ, Lea berpikir bahwa tanpa mengingat Tuhan, kemungkinan ia tidak akan selamat dan tenggelam ketika melaksanakan ujian.
(ipa)
