PASUNDAN EKSPRES - Nama kiper Timnas Indonesia Maarten Paes dan Ernando Ari kembali menjadi perbincangan publik yang sering membandingkan keduanya. Ini berkaitan dengan polemik mengenai kehadiran kiper naturalisasi dalam kualifikasi Piala Dunia 2026.
Maarten Paes pernah dibahas oleh pengamat sepakbola Bung Towel, dan polemik mengenai pemain naturalisasi kembali menjadi sorotan, terutama setelah komentar Bung Towel muncul lagi.
Bung Towel memulai diskusi dengan pertanyaan kritis kepada Hamdan Hamedan, Tenaga Ahli Kemenpora, yang terlibat dalam proses naturalisasi pemain.
Bung Towel menanyakan apakah Ernando Ari akan dicadangkan jika Maarten Paes hadir, mengisyaratkan bahwa kehadiran Paes dapat mengancam posisi utama Ernando Ari di Timnas Indonesia.
Hamdan menjelaskan bahwa persaingan adalah hal yang normal dalam sepakbola dan pemain harus siap menghadapi kompetisi di level apapun.
Tanggapan Ernando Ari atas perbincangan ini juga viral di media sosial. Ia menyatakan dukungannya untuk semua pemain yang berjuang untuk Indonesia dan menganggap tidak perlu ribut soal persaingan dengan Maarten Paes.
Respon Ernando Ari Sutaryadi mendapat pujian di media sosial, dengan banyak yang menilai sikapnya bijak dan dewasa.
Melihat isu perbandingan antara Maarten Paes sebagai kiper naturalisasi dan Ernando Ari sebagai pemain lokal, ada juga pandangan dari Ustaz Hilman Fauzi mengenai perbandingan dalam Islam.
Mengacu pada ceramah Ustaz Hilman Fauzi tentang pandangan Islam terkait perbandingan antarindividu, yang diungkapkan di akun TikTok Kata Aa Hilman pada Rabu (18/9/2024), Ustaz Hilman mengingatkan bahwa membandingkan diri dengan orang lain tidak baik karena setiap individu memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Ia menekankan, "Jangan bandingkan hidupmu dengan hidup orang lain, karena setiap orang memiliki kebahagiaan tersendiri. Jangan mengukur kakimu dengan ukuran sepatu orang lain."
Ustaz Hilman juga menambahkan bahwa jika seseorang terlalu fokus pada perbandingan, ini bisa memicu penyakit hati dan menumbuhkan rasa tidak suka atau kebencian terhadap orang lain.
"Sifat hasad harus dihindari karena itu adalah penyakit hati. Ketika seseorang hasad dan sering membandingkan diri, kebencian bisa muncul dan menyebabkan prasangka buruk terhadap orang yang dibenci," tutupnya.
(dbm)