Sepak Bola

Arema FC Temukan Solusi Homebase, Hadapi Tantangan Empat Laga Tandang Beruntun

Selebrasi kemenangan Arema FC Sumber foto Instagram @aremafcofficial

PASUNDAN EKSPRES - Arema FC telah menemukan solusi terkait homebase mereka dalam dua bulan ke depan setelah tidak dapat menggunakan Stadion Soepriadi di Kota Blitar. Stadion tersebut saat ini sedang dalam proses perbaikan lapangan, yang merupakan langkah penting untuk meningkatkan kualitas pertandingan. Keputusan ini diambil atas arahan dari PT Liga Indonesia Baru (LIB), selaku operator kompetisi, setelah dua pertandingan di Stadion Soepriadi dinilai memengaruhi performa Arema FC maupun tim tamu.

General Manager Arema FC, Yusrinal Fitriandi, menyatakan apresiasinya terhadap keputusan PT LIB yang dinilai sangat membantu tim dalam menghadapi situasi ini. “Kami sangat mengapresiasi keputusan PT LIB sebagai operator kompetisi. Karena perbaikan lapangan Stadion Soepriadi merupakan upaya untuk memberikan yang terbaik bagi kualitas pertandingan,” ujarnya. 

Dalam upaya mendukung Arema FC selama masa perbaikan lapangan ini, PT LIB memberikan bantuan dengan mengubah status laga kandang Singo Edan menjadi tandang. Dengan demikian, Arema FC harus menghadapi empat laga tandang berturut-turut. Keempat laga tersebut adalah melawan Bali United, PSM Makassar, PSS Sleman, dan PSIS Semarang. 

Laga kandang terdekat yang seharusnya dijadwalkan melawan PSM Makassar pada 15 September mendatang kini berubah menjadi partai tandang, dengan PSM sebagai tuan rumah di Stadion Batakan, Balikpapan. Perubahan ini membuat Arema FC menjalani serangkaian pertandingan tandang yang berat. 

Claudio de Jesus, penerjemah tim pelatih Arema FC, menyadari tantangan ini, namun optimis timnya siap menghadapi rangkaian laga tandang yang tidak mudah. “Kalau pertandingan away sebelumnya, melawan Persib Bandung dihitung, kami menjalani lima laga tandang beruntun. Memang tidak mudah. Tapi tim siap menghadapi itu,” ujarnya.

Meski menghadapi tantangan laga tandang berturut-turut, tim pelatih Arema FC justru melihat performa tim semakin membaik, terutama setelah mereka berhasil menahan imbang Persib Bandung 1-1 di Stadion Gelora Bandung Lautan Api. “Sepertinya, pemain Arema FC lebih nyaman bermain di kandang lawan. Karena kondisi lapangannya lebih bagus,” tambah Claudio.

Menurutnya, kondisi lapangan memiliki pengaruh besar terhadap performa tim. “Bisa dilihat sendiri, kondisi lapangan mempengaruhi permainan tim. Di Blitar, sulit bermain dengan karakter kami. Waktu di Bandung, bisa kelihatan skema permainannya. Semoga pertandingan tandang selanjutnya bisa lebih bagus,” lanjutnya. 

Saat ini, Arema FC fokus meningkatkan kondisi fisik pemain. Pada 2 September 2024, mereka berlatih di Pantai Ngantep, Kabupaten Malang, memanfaatkan jeda kompetisi karena agenda kualifikasi Piala Dunia 2026. Latihan di pantai ini diharapkan dapat meningkatkan daya tahan dan kekuatan fisik para pemain untuk menghadapi laga-laga berat di depan.

Selanjutnya, Arema FC akan menghadapi Bali United pada 11 September mendatang. Pertandingan ini dianggap penting karena Arema FC berambisi meraih kemenangan pertama di Liga 1 musim ini, setelah gagal menang dalam tiga laga awal. Meski menghadapi tantangan besar, tim besutan Joel Cornelli ini tetap optimis karena pernah mengalahkan Bali United pada pra musim dengan gol tunggal Salim Akbar Tuharea.

Namun, tantangan kali ini tentu lebih berat. Bali United berada di posisi ke-6 klasemen dengan raihan 6 poin, sementara Arema FC terperosok di posisi ke-14 dengan 2 poin. Kemenangan melawan Bali United akan menjadi momentum penting bagi Arema FC untuk bangkit dan memperbaiki posisi di klasemen.

Meskipun demikian, tantangan ini diharapkan dapat memotivasi para pemain Arema FC untuk terus berjuang dan memberikan yang terbaik di lapangan. Dukungan penuh dari manajemen, staf pelatih, dan suporter diharapkan dapat menjadi penyemangat tambahan bagi Singo Edan dalam menghadapi rangkaian laga tandang yang menanti.

Berita Terkait
Terkini Lainnya

Lihat Semua