SUBANG– Hujan deras yang mengguyur wilayah Kecamatan Kasomalang menyebabkan bencana tanah longsor di Kampung Sukamelang RT 06 RW 02, Desa Sukamelang, pada Jumat sore, 14 Februari 2025, sekitar pukul 17.00 WIB.
Longsor yang dipicu oleh curah hujan tinggi dan kondisi tanah yang labil ini menimbun satu rumah milik seorang warga bernama Guru Bapa Endang.
Dari laporan yang diterima, rumah tersebut dihuni oleh dua kepala keluarga dengan total lima jiwa.
Material longsoran menghantam bagian dapur hingga ruang tamu rumah tersebut.
Beruntung, dalam peristiwa ini tidak ada korban jiwa yang dilaporkan.
Begitu menerima laporan, Tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Subang langsung meluncur ke lokasi untuk melakukan asesmen dan mengevakuasi warga terdampak.
Kepala regu piket BPBD, Deden Edwin Aditya, mengonfirmasi bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan aparat desa setempat dan para relawan untuk mempercepat penanganan.
“Kami langsung melakukan asesmen di lokasi kejadian dan berkoordinasi dengan aparat desa serta masyarakat sekitar. Saat ini, proses pembersihan material longsoran tengah berlangsung menggunakan alat berat,” jelas Deden kepada Pasundan Ekspres Selasa (18/2/2025).
Selain BPBD, sejumlah pihak turut terlibat dalam upaya penanganan bencana ini, di antaranya Taruna Siaga Bencana (TAGANA), aparat desa setempat, serta masyarakat sekitar yang bahu-membahu membersihkan material longsoran.
Tanah longsor ini mengakibatkan kerusakan parah pada rumah Guru Bapa Endang, khususnya di bagian dapur dan ruang tamu.
Beruntung, saat kejadian para penghuni rumah berhasil menyelamatkan diri sehingga tidak ada korban jiwa.
Namun, kondisi rumah saat ini tidak lagi aman untuk ditinggali dan memerlukan perbaikan signifikan.
“Kami cukup kaget saat mendengar suara gemuruh dari belakang rumah. Ternyata, tanah di belakang rumah sudah longsor dan menimpa dapur kami. Alhamdulillah, kami sekeluarga bisa selamat,” tutur Endang, pemilik rumah yang tertimpa longsor.
Dalam upaya penanganan bencana ini, Tim BPBD melaporkan adanya beberapa kebutuhan mendesak di lokasi, antara lain alat berat berupa ekskavator tambahan, terpal untuk menutup area longsoran guna mencegah longsor susulan, serta karung untuk menahan tanah yang masih berpotensi bergerak.
“Kami sangat membutuhkan tambahan ekskavator untuk mempercepat pembersihan material longsoran. Selain itu, terpal dan karung sangat penting untuk meminimalisir risiko longsor susulan,” ujar Deden.
Hingga saat ini, proses pembersihan material longsoran masih terus berlangsung dengan menggunakan satu unit ekskavator.
Tim BPBD bersama relawan dan masyarakat setempat terus bekerja siang dan malam untuk memastikan lokasi aman dan tidak membahayakan warga sekitar.
Aparat desa setempat juga telah mengimbau warga di sekitar area rawan longsor untuk tetap waspada, mengingat intensitas hujan yang masih tinggi dalam beberapa hari terakhir.
“Kami meminta warga untuk waspada dan segera melapor jika ada tanda-tanda pergerakan tanah. Keselamatan warga adalah prioritas utama kami,” kata salah satu aparat desa Sukamelang.
Menurut penuturan warga, wilayah tersebut memang dikenal memiliki kondisi tanah yang labil, terutama saat musim hujan tiba.
Oleh karena itu, BPBD Kabupaten Subang telah merencanakan pemasangan penahan tanah dan penanaman pohon di area sekitar guna meminimalisir risiko longsor di masa mendatang.
“Kami akan melakukan mitigasi bencana secara berkelanjutan di wilayah ini. Salah satu langkah yang akan diambil adalah pemasangan penahan tanah dan edukasi masyarakat terkait tanda-tanda awal tanah longsor,” jelas Deden Edwin Aditya.
BPBD Kabupaten Subang mengimbau masyarakat yang tinggal di kawasan rawan longsor untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama saat hujan deras berlangsung.
Jika muncul retakan di permukaan tanah atau suara gemuruh dari bawah tanah, warga diminta segera mengungsi dan melapor ke aparat desa atau petugas terkait.(hdi)