Subang

Galuh Pakuan Kirim Atlet Muaythai ke Thailand

Tim Galuh Fighting
Tim Galuh Fighting foto bersama usai Konferensi pers.(Hadi Martadinata/Pasundan Ekspres)

SUBANG-Komitmen Lembaga Adat Karatwan (LAK) Galuh Pakuan dalam mendukung kemajuan dunia olahraga kembali mendapat sorotan. Kali ini, fokus diarahkan pada pengembangan cabang olahraga bela diri Muaythai. 

Melalui program unggulannya, LAK Galuh Pakuan bekerja sama dengan DonTing Athlete Management akan memberangkatkan enam atlet terbaik Indonesia beserta dua pelatih ke Thailand, negeri asal Muaythai, untuk mengikuti program latihan intensif sekaligus uji tanding internasional. Program ini dijadwalkan berlangsung pada 14 hingga 20 April 2025.

Langkah ini menjadi bagian penting dari strategi jangka panjang dalam menyiapkan atlet-atlet nasional menghadapi berbagai event besar, baik di level nasional maupun internasional. Hal ini diungkapkan langsung oleh Tine Yowargana, promotor Galuh Fighting yang berada di bawah naungan DonTing Athlete Management. "Persiapan sudah kami lakukan sejak tiga bulan terakhir. Atlet yang kami kirim adalah yang terbaik dari hasil seleksi ketat. Mereka merupakan petarung dengan jam terbang tinggi dan semangat juang luar biasa," ujar Tine saat diwawancarai di Subang, Senin (7/4).

Tine menjelaskan, pemilihan Thailand sebagai lokasi pelatihan bukan tanpa alasan. Negara Gajah Putih tersebut dikenal sebagai tempat lahir dan pusat pengembangan Muaythai dunia. Dengan kultur olahraga yang kuat, fasilitas lengkap, serta pelatih berpengalaman, Thailand dianggap sebagai tempat ideal untuk menempa kemampuan para atlet. "Thailand adalah rumahnya Muaythai. Semua metode latihan, teknik, dan sistem tanding yang kami butuhkan tersedia di sana. Kami ingin atlet kami merasakan atmosfer pertarungan yang sesungguhnya, langsung dari sumbernya," tambahnya.

Menariknya, program ini juga merupakan solusi atas minimnya lawan tanding berkualitas di dalam negeri. Menurut Tine, selama ini pihaknya telah melakukan banyak upaya untuk menemukan lawan seimbang di berbagai daerah di Indonesia, namun hasilnya kurang memuaskan. "Waduh, jujur kami sangat kesulitan mencari lawan yang sepadan di dalam negeri. Sudah mondar-mandir ke berbagai daerah, tapi belum ada yang benar-benar bisa memberikan tantangan setara bagi atlet-atlet kami. Maka dari itu, kami mencoba tantangan yang lebih besar: berhadapan langsung dengan petarung asli Thailand," jelasnya.

Langkah progresif ini mendapat dukungan penuh dari LAK Galuh Pakuan sebagai bentuk nyata dari kepedulian lembaga adat terhadap kemajuan generasi muda, khususnya dalam bidang olahraga prestasi. Selain sebagai upaya pembinaan, program ini juga bertujuan memperkuat identitas dan jaringan internasional LAK Galuh Pakuan melalui diplomasi budaya dan olahraga. "Bagi kami, ini bukan sekadar pengiriman atlet. Ini adalah bagian dari misi kebudayaan. Kami ingin menunjukkan bahwa pemuda-pemudi Indonesia, khususnya yang dibina melalui nilai-nilai adat dan kearifan lokal Galuh Pakuan, mampu bersaing di tingkat dunia," ujar salah satu pengurus LAK Galuh Pakuan.

Melalui program pelatihan ini, para atlet tidak hanya akan menjalani sesi sparring dan teknik dasar, tetapi juga dilibatkan dalam simulasi pertandingan resmi, pelatihan fisik intensif, hingga pemantapan mental bertanding. Harapannya, usai kembali ke tanah air, mereka siap tampil lebih prima dalam ajang-ajang besar mendatang seperti Kejuaraan Nasional, SEA Games, bahkan kemungkinan kualifikasi Olimpiade. "Target kami jelas, tidak hanya mempersiapkan mereka untuk kompetisi dalam negeri, tapi juga menciptakan generasi petarung Indonesia yang bisa bersaing di panggung global," tutup Tine.(hdi/sep)

Terkini Lainnya

Lihat Semua