SUBANG-Komitmen Bupati Subang, Reynaldy Putra Andita atau akrab disapa Kang Rey, untuk mengembangkan sektor pariwisata Kabupaten Subang ditunjukkan dengan langkah konkret. Dalam sebuah pernyataan terbaru di acara Pelantikan PHRI tepatnya di Aula Pemda Subang pada Rabu, (24/4).
Ia menegaskan pembangunan infrastruktur, khususnya jalan menuju destinasi wisata, menjadi salah satu fokus utama pemerintahannya di tahun ini. "Kenapa saya banyak alokasikan anggaran untuk pembangunan jalan?. Karena saya ingin akses ke tempat wisata di Subang ini tertata dengan baik. Keluhan masyarakat soal jalan rusak menuju objek wisata harus kita atasi," ujar Kang Rey.
Ia menyampaikan, jalan yang baik bukan sekadar fasilitas, melainkan kunci utama mendorong geliat pariwisata. Akses yang mudah dan nyaman akan memancing lebih banyak wisatawan datang, yang pada akhirnya berdampak pada ekonomi lokal.
Dalam kesempatan yang sama, Kang Rey juga menyampaikan keprihatinannya atas kondisi organisasi Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Subang yang hingga kini belum memiliki sekretariat tetap, meskipun selama ini menjadi salah satu penyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang signifikan. "Jujur saya heran. Organisasi sebesar PHRI, yang jelas-jelas memberi dampak ekonomi dan kontribusi keuangan ke daerah, tapi belum punya sekretariat. Sementara organisasi lain yang belum tentu jelas kontribusinya malah difasilitasi penuh," ungkapnya.
Bupati menegaskan, ini bukan soal janji politik, tetapi soal komitmen dan keadilan. Ia bahkan menyatakan siap membangun sekretariat PHRI jika target pajak tahun ini bisa tercapai. "Kalau target pajak tahun ini bisa tembus 200%, saya bangun sekretariat PHRI. Ini bukan janji politik, ini logika keadilan. Dan kalaupun belum tercapai, nanti kita hitung bareng-bareng. Saya tetap cari solusinya," imbuhnya.
Lebih dari sekadar membangun infrastruktur, Kang Rey juga mengangkat isu serius yang kerap menjadi hambatan utama dalam pengembangan sektor wisata dan investasi: pungutan liar (pungli) dan premanisme.
Ia memberikan contoh kasus pungli yang sempat terjadi di kawasan wisata Capolaga. Dengan sigap, Pemkab Subang langsung turun tangan dan menyelesaikannya secara bijak. "Jangan ragu untuk melapor. Soal pungli Capolaga kemarin, kita selesaikan. Alhamdulillah akhirnya berakhir dengan kekeluargaan. Tapi prinsip saya jelas, kita tindak tegas! Kita tidak mau investor lari dari Subang karena ulah preman," tegasnya.
Bupati menyatakan akan terus membersihkan praktik-praktik premanisme yang dapat merusak iklim investasi dan pariwisata Subang. "Kita harus ciptakan iklim yang aman dan ramah untuk wisatawan dan investor. Jangan sampai ada yang merasa tidak nyaman datang ke Subang. Semua pihak harus mendukung upaya ini," tuturnya.
Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (Kadisparpora) Kabupaten Subang, Nenden Setiawati yang juga hadir dalam acara tersebut, menyampaikan apresiasi atas perhatian dan dukungan penuh Bupati terhadap pengembangan sektor pariwisata. "Kami di Disparpora merasa sangat terbantu dengan perhatian Bapak Bupati. Ini menjadi semangat baru bagi kami untuk terus mendorong sektor pariwisata agar bisa menjadi penggerak ekonomi daerah," katanya.
Nenden mengatakan, dengan berbagai event yang akan digelar di Subang diharapkan dapat mendongkrak kunjungan wisatawan ke Subang. Sehingga sektor perhotelan dan restauran pun turut terkena dampak positif.
Sementara itu, Ketua PHRI Subang, Hj. Ratna Setiawan menyambut baik komitmen Bupati Subang. Ia berharap, dengan dukungan pemerintah daerah, sektor pariwisata dan perhotelan bisa terus tumbuh dan bersinergi dalam mengangkat potensi lokal. "Kami sangat mengapresiasi komitmen Kang Rey. Ini momentum baik bagi PHRI untuk lebih kuat, profesional, dan berkontribusi lebih besar dalam memajukan pariwisata Subang," ujarnya.
Hj. Ratna juga menambahkan, sektor perhotelan dan restoran selama ini telah membuka banyak lapangan kerja, menggerakkan UMKM lokal, serta memperkuat ekosistem ekonomi kreatif di Subang.(hdi/sep)