Hati-Hati Terhadap Kejahatan Siber! Ini 7 Langkah untuk Menghindari Serangan Ransomware

Langkah-langkah menghindari serangan ransomware. (Foto: Freepik)
PASUNDAN EKSPRES - Simak selengkapnya informasi mengenai langkah-langkah menghindari serangan ransomware.
Kejadian serangan siber yang menimpa Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) yang menyebabkan gangguan selama berhari-hari menjadi perhatian bagi masyarakat.
Adapun gangguan pada Pusat Data Nasional Sementara dikarenakan serangan siber ransomware dari kelompok Lockbit 3.0.
"Hasil identifikasi kami atas kendala yang terjadi pada Pusat Data Nasional Sementara akibat serangan serangan siber berjenis ransomware," ucap Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Hinsa Siburian, dilansir dari laman resmi BSSN, Rabu (26/6).
BACA JUGA: Cuan dari Dompet Digital Tanpa Modal Simak Ini Link Saldo DANA Gratis!
Adapun BSSN telah menemukan sumber serangan yang berasal dari file ransomware dengan nama Brain Cipher Ransomware yang merupakan pengembangan terbaru dari ransomware lockbit 3.0.
Menilik kejadian ini, masyarakat perlu mengetahui apa itu ransomware yang merupakan program jahat dengan cara memblokir akses ke data atau sistem penting sehingga pengguna tidak dapat mengaksesnya.
Dilansir dari laman Kemenkeu, ransomware merupakan perangkat lunak jahat yang dirancang untuk mengenkripsi data di dalam sistem atau perangkat, mencegah pemiliknya mengakses data tersebut.
Setelah berhasil mengenkripsi data, peretas akan menampilkan pesan tebusan yang meminta pembayaran dalam bentuk kriptocurrency, seperti Bitcoin, sebagai imbalan pemulihan akses ke data yang dienkripsi.
BACA JUGA: Cara Pinjaman 500 Ribu Langsung Cair Tanpa KTP Lewat Aplikasi Ini
Jika tebusan tidak dibayar, data tersebut mungkin hilang secara permanen atau dapat diperjualbelikan oleh peretas.
Serangan ransomware merupakan salah satu kejahatan siber yang berbahaya dan pernah terjadi dalam beberapa kasus di berbagai negara setiap tahunnya.
Lalu, bagaimanakah cara ransomware bekerja?
1. Infeksi dan Penyebaran, Ransomware dapat menyebar melalui berbagai cara, termasuk lampiran email berbahaya, tautan yang meragukan, situs web yang terinfeksi, atau eksploitasi kerentanan dalam perangkat dan perangkat lunak. Setelah perangkat terinfeksi, ransomware mulai bekerja.
2. Enkripsi Data, Ransomware akan memindai file di perangkat dan mengenkripsi data yang berharga dengan menggunakan algoritma enkripsi yang kuat. File yang dienkripsi akan memiliki ekstensi yang berbeda atau tambahan yang mengindikasikan bahwa file tersebut tidak dapat diakses.
3. Tampilan Pesan Tebusan, Setelah berhasil mengenkripsi data, ransomware akan menampilkan pesan tebusan kepada pengguna. Pesan ini berisi instruksi tentang cara membayar tebusan dan mendapatkan kunci dekripsi untuk memulihkan akses ke data yang terenkripsi. Biasanya, pesan tebusan ini menampilkan batas waktu dan ancaman untuk menghapus data jika tebusan tidak dibayar.
4. Pembayaran Tebusan, Penyerang meminta pembayaran tebusan dalam bentuk mata uang digital seperti Bitcoin atau Ethereum. Metode pembayaran yang digunakan memungkinkan para penyerang untuk menjaga anonimitas mereka, membuat pelacakan dan pelacakan aktivitas mereka sulit dilakukan.
5. Pemulihan Data, Jika tebusan dibayar, penyerang akan memberikan kunci dekripsi kepada pengguna untuk memulihkan akses ke data yang terenkripsi. Namun, tidak ada jaminan bahwa data akan dikembalikan sepenuhnya atau bahwa penyerang tidak akan kembali menyerang.