Tekno

Google Kalah Telak! Play Store Wajib Dirombak Total, Ini Alasannya

alasan perombakan play store
Google diwajibkan rombak Play Store. (screenshot @The Indian Express)

PasundanEkspres - Pengadilan atas gugatan Epic Games terhadap Google telah mencapai keputusan akhir, di mana Google diwajibkan untuk mengubah aturan di Google Play Store secara signifikan.

Alasan Perombakan Play Store

Hakim James Donato yang memimpin jalannya persidangan memerintahkan Google untuk mendistribusikan toko aplikasi pihak ketiga dalam Google Play. Selain itu, Google juga diwajibkan memberikan akses kepada toko aplikasi pihak ketiga terhadap katalog aplikasi di Google Play, kecuali jika pengembang menolak akses tersebut.

Tuntutan ini menjadi yang terbesar dari Epic Games selama persidangan, dan kemungkinan akan menjadi perubahan paling signifikan dalam sejarah toko aplikasi Android. Kecuali keputusan ini dibatalkan melalui proses banding, sebagaimana dilaporkan oleh PasundanEkspres yang mengutip The Verge pada Kamis (10/10/2024).

Kemenangan Epic Games

Keberhasilan Epic Games tidak hanya terletak pada keputusan ini. Ada beberapa keputusan lain yang juga menguntungkan Epic dari persidangan tersebut.

Mulai dari 1 November 2024 hingga 1 November 2027, Google diwajibkan untuk:

1. Menghentikan kewajiban penggunaan sistem pembayaran Google Play Billing bagi aplikasi yang didistribusikan melalui Google Play Store.

2. Mengizinkan pengembang Android untuk mengarahkan pengguna agar membayar melalui metode pembayaran lain.

3. Memberikan izin kepada pengembang Android untuk menyediakan cara lain bagi pengguna mengunduh aplikasi di luar Play Store.

4. Mengizinkan pengembang Android menentukan harga aplikasi yang pembayarannya tidak melalui Google Play Billing.

5 Larangan Untuk Google

Selain itu, Google juga dilarang untuk:

1. Membagikan informasi pendapatan aplikasi kepada individu atau entitas manapun yang mendistribusikan aplikasi Android atau yang berencana meluncurkan toko aplikasi baru.

2. Menawarkan uang atau keuntungan lainnya agar pengembang meluncurkan aplikasi secara eksklusif di Play Store.

3. Menawarkan insentif finansial agar pengembang tidak meluncurkan aplikasi di toko aplikasi saingan.

4. Memberikan insentif kepada pembuat perangkat atau operator untuk menginstal Play Store di perangkat mereka.

5. Memberikan insentif kepada pembuat perangkat atau operator untuk melarang pemasangan toko aplikasi saingan.

Selama persidangan, Epic Games berhasil mempertahankan argumen bahwa Google memiliki banyak perjanjian dengan pengembang, operator, dan pembuat perangkat yang menghalangi persaingan dari pembuat toko aplikasi alternatif.

Dengan larangan atas perjanjian semacam itu, diharapkan pembuat toko aplikasi saingan dapat terbantu dan mampu melawan potensi monopoli yang dilakukan oleh Google.

Meskipun demikian, Google masih memiliki kendali atas aspek keamanan, karena mereka tetap diperbolehkan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk pembatasan tersebut, serta menetapkan biaya yang terkait dengan kebijakan tersebut.

Berita Terkait
Terkini Lainnya

Lihat Semua