PASUNDAN EKSPRES - Perang antara Microsoft dan Apple kembali memanas setelah Microsoft meluncurkan seri laptop Windows Surface terbaru yang dilengkapi dengan chip AI Qualcomm Snapdragon X Elite.
Saking canggihnya teknologi yang digunakan, CEO Microsoft, Satya Nadella, optimis bahwa persaingan antara sistem operasi Windows dan Mac dari Apple akan kembali seperti dulu.
Dalam wawancara dengan Wall Street Journal, Nadella mengakui keberhasilan Apple dalam mengembangkan lini produk Mac mereka.
Namun, dia yakin bahwa Windows kini memiliki produk yang mampu bersaing dengan Mac.
"Kami akan melampaui kemampuan mereka. Kami akhirnya merasa bahwa produk kami kompetitif," ujar Nadella.
Dengan penuh keyakinan, Nadella menyatakan bahwa era persaingan ketat antara Microsoft dan Apple, yang dulu mewarnai tahun 1990-an, akan kembali lagi.
"Kami ingin mengembalikan persaingan ketat antara Windows dan Mac," katanya dalam wawancara dengan Bloomberg Television.
Selama bertahun-tahun, menurut The Verge, chip buatan Apple di MacBook Air selalu lebih unggul dibanding chip yang digunakan di PC Windows, baik Arm maupun Intel.
Namun, untuk pertama kalinya, chip di Surface mampu mengungguli performa tersebut.
Microsoft Surface Pro 11 dengan Copilot Plus PC dirilis dengan harga mulai dari $1.000 (sekitar Rp 16 juta) dan akan tersedia mulai 18 Juni 2024.
Fitur Unggulan Microsoft Copilot Plus PC
Berikut adalah beberapa fitur unggulan yang diperkenalkan Microsoft di Surface terbaru.
Chip Berkinerja Tinggi
Dalam dua tahun terakhir, Microsoft bekerjasama dengan berbagai produsen laptop Windows untuk mengembangkan produk dengan chip buatan Arm. Hasilnya adalah Copilot Plus PC yang baru saja dirilis.
Microsoft mengklaim bahwa seri Copilot Plus PC adalah laptop yang siap menghadapi era AI dengan performa tinggi dan efisiensi baterai yang lebih baik.
"Anda akan memiliki PC dengan performa terbaik sepanjang sejarah. Faktanya, [Surface] akan mengalahkan perangkat apa pun yang ada saat ini, termasuk MacBook Air dengan prosesor M3, hingga 50 persen," ujar Yusuf Mehdi dari Microsoft.
Efisien dan Fleksibel
Fitur lain yang diunggulkan oleh Microsoft adalah emulator bernama Prism. Kinerja Prism diklaim sama efisiennya dengan Rosetta 2 milik Apple dan bekerja dua kali lebih cepat dari generasi sebelumnya.
Emulator ini memungkinkan aplikasi yang dibuat untuk satu sistem operasi bisa berjalan di sistem operasi lain.
Emulator ini menjadi jembatan karena masih ada 13 persen aplikasi yang digunakan di Copilot Plus PC bukan aplikasi native. Selain meningkatkan kompatibilitas, perubahan ini juga memperpanjang masa pakai baterai.
Menurut The Verge, laptop Surface 5 yang digunakan untuk berselancar di web menghabiskan baterai dalam 8 jam 38 menit, sementara Surface Pro 11 bertahan dua kali lebih lama yaitu 16 jam 56 menit.
Dibandingkan dengan MacBook Air M3, daya tahan baterai ini masih lebih lama 1,5 jam.
Surface Copilot PC juga bisa memutar video selama 20 jam, sedangkan MacBook Air M3 hanya bertahan 17 jam 45 menit.
AI di Dalam Komputer
Copilot Plus PC juga dilengkapi dengan neural processing unit (NPU) dari Qualcomm.
Hasil pengujian menunjukkan bahwa NPU di laptop buatan Microsoft tersebut mampu mengerjakan lebih banyak aktivitas AI per watt dibandingkan dengan M3 di MacBook Air dan RTX 4060 buatan Nvidia.
Microsoft juga menyematkan lebih dari 40 model AI di dalam Windows terbaru.
Model-model ini membantu pengembang software untuk menawarkan fitur AI langsung di dalam aplikasi mereka.
Artinya, aktivitas terkait AI bisa diproses langsung di dalam laptop tanpa harus tersambung ke data center, sehingga data tidak perlu dikirim ke luar laptop dan dapat dilakukan di latar.
Teknologi ini juga mendukung fitur Recall di Copilot Plus.
Recall melacak semua aktivitas di komputer mulai dari browsing web hingga percakapan suara. Riwayat aktivitas ini bisa dilihat oleh pengguna bahkan berbulan-bulan setelahnya.
(hil/hil)