LG Luncurkan EXAONE 3.0, Terobosan AI Open Source Pertama di Korea Selatan

LG Luncurkan EXAONE 3.0, Terobosan AI Open Source Pertama di Korea Selatan

LG AI Research meluncurkan EXAONE 3.0 AI Open Source pertama. (screenshot @LG AI Research)

PasundanEkspres - LG AI Research baru saja meluncurkan model AI sumber terbuka pertama di Korea Selatan, yang diberi nama EXAONE 3.0. Peluncuran ini menandai masuknya Korea Selatan ke dalam persaingan global di bidang AI, yang selama ini didominasi oleh perusahaan-perusahaan teknologi besar dari Amerika Serikat serta perusahaan-perusahaan baru dari China dan Timur Tengah.

EXAONE 3.0, yang saat ini hanya mendukung bahasa Inggris dan Korea, merupakan model open-source yang menggunakan arsitektur Transformer khusus decoder. Model ini menawarkan 7,8 miliar parameter dan telah dilatih dengan 8 triliun data pelatihan (token).

Dalam siaran pers yang dikutip PasundanEkspres dari Gizmochina pada Senin (19/8/2024), LG menyatakan bahwa di antara berbagai model bahasa EXAONE 3.0 yang dirancang untuk berbagai keperluan, model penyesuaian instruksi dengan 7,8 miliar parameter adalah yang pertama kali dibuka untuk publik agar dapat digunakan dalam penelitian.

Perusahaan berharap dengan peluncuran ini, para peneliti AI di dalam maupun luar negeri akan mampu melakukan penelitian yang lebih bermakna, serta mendorong kemajuan ekosistem AI secara keseluruhan.

BACA JUGA: WhatsApp Siapkan Fitur Baru, Tak Perlu Lagi Bagikan Nomor HP

Menurut hasil pengujian internal perusahaan, kemampuan bahasa Inggris EXAONE 3.0 telah mencapai tingkat tertinggi di dunia, dengan skor rata-rata dalam kasus penggunaan nyata yang menempatkannya di peringkat pertama, mengungguli beberapa model lain seperti Llama 3.0.

Dalam hal perhitungan matematis dan pengkodean, EXAONE 3.0 juga menempati peringkat pertama dalam skor rata-rata, menunjukkan kemampuan penalaran yang sangat kuat.

Selain itu, EXAONE 3.0 juga berhasil menduduki peringkat pertama dalam skor rata-rata untuk kasus penggunaan aktual dan tolok ukur tunggal di Korea. Model ini diklaim mampu mengurangi waktu inferensi hingga 56%, penggunaan memori hingga 35%, dan biaya operasional hingga 72% dibandingkan dengan model generasi sebelumnya.

Model terbaru ini telah dilatih menggunakan 60 juta kasus data profesional yang mencakup paten, kode, matematika, dan kimia. Perusahaan berencana untuk memperluas data pelatihan hingga 100 juta kasus di berbagai bidang pada akhir tahun ini.

BACA JUGA: Beneran Masuk Woyy 600.000! Cuma Selesaikan 3 Misi, Ini Caranya Pinjam Saldo Dana di HP

Untuk mengurangi konsumsi daya dalam pengoperasian model AI ini, LG AI Research fokus pada penelitian teknologi pengoptimalan dan pengembangan model yang lebih ringan, yang berhasil mereka capai dengan mengurangi ukuran model hingga 97% sambil tetap meningkatkan kinerja dibandingkan dengan EXAONE 1.0.


Berita Terkini

Tengok saja, bagaimana Presiden Prabowo menyambut Megawati seperti menyambut saudara yang telah lama tak bersua. (Dok Setneg)

Pojokan 255: Ketemu

15 jam yang lalu