Daerah

Bupati Subang Pimpin Briefing Staf, Tegaskan Komitmen Atasi Stunting dan Perkuat Program Sosial

Bupati Subang Reynaldy Putra Andita BR, S.IP
Bupati Subang Reynaldy Putra Andita BR, S.IP., didampingi Wakil Bupati H. Agus Masykur Rosyadi, S.Si., M.M., memimpin kegiatan briefing staf Pemerintah Daerah Kabupaten Subang pada Senin, 14 April 2025.

SUBANG – Bupati Subang Reynaldy Putra Andita BR, S.IP., didampingi Wakil Bupati H. Agus Masykur Rosyadi, S.Si., M.M., memimpin kegiatan briefing staf Pemerintah Daerah Kabupaten Subang pada Senin, 14 April 2025.

Kegiatan berlangsung di Ruang Rapat Bupati II, Kantor Bupati Subang, dan dimoderatori oleh Sekretaris Daerah Subang, H. Asep Nuroni, S.Sos., M.Si.

Mengawali agenda, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kabupaten Subang, Yayat Sudrajat, M.M., M.Si., melaporkan bahwa masih terdapat 13 kecamatan dan 30 desa yang memiliki angka stunting.

Ia menargetkan penanganan kasus tersebut rampung dalam waktu satu tahun, dengan melibatkan kelembagaan masyarakat desa dan penguatan peran kader Motekar.

“Capaian bebas stunting tahun 2025 sebagaimana harapan Bupati hanya bisa diraih melalui sinergi lintas sektor,” ujar Yayat. Selain itu, pihaknya telah mengidentifikasi 17 titik dengan permasalahan sosial terkait keluarga bermasalah yang memerlukan intervensi berkelanjutan.

Sementara itu, Direktur RSUD Subang, dr. Ahmad Nasuhi, memaparkan sejumlah faktor penyebab antrean panjang di Instalasi Gawat Darurat (IGD) dan layanan Rawat Jalan.

Untuk IGD, kendala utama adalah keterbatasan tempat tidur, ketidaksesuaian kelas perawatan, minimnya tempat tidur ICU, serta belum optimalnya sistem rujukan internal dan penggunaan SISRUTE ke rumah sakit lain.

Di Rawat Jalan, permasalahan mencakup belum maksimalnya sistem pendaftaran online, minimnya fasilitas Anjungan Pendaftaran Mandiri, dan lamanya waktu tunggu obat.

RSUD Subang berkomitmen menindaklanjuti dengan menambah sarana dan prasarana, meningkatkan SDM dan sistem informasi, serta mengoptimalkan layanan melalui pembentukan Manager On Duty dan penataan ulang sistem kerja pegawai farmasi.

Dalam arahannya, Bupati Subang—yang akrab disapa Kang Rey—menekankan pentingnya menumbuhkan budaya gotong royong, kepedulian sosial, serta evaluasi kinerja sebagai pilar membangun birokrasi yang responsif dan humanis.

Ia juga menginstruksikan seluruh OPD dan kecamatan untuk melaksanakan kegiatan bersih-bersih lingkungan setiap Jumat pagi.

“Jangan sampai masih ada sampah berserakan atau rumput tinggi. Spanduk yang tak terurus, termasuk yang mencantumkan nama saya, silakan dicopot,” tegasnya.

Terkait program Subang Ngabret Nyaah Ka Indung, Kang Rey meminta seluruh pimpinan OPD segera mendata dan memastikan setiap ASN memiliki satu indung asuh atau lansia binaan yang membutuhkan.

Ia sendiri akan membina langsung 12 lansia, salah satunya berasal dari wilayah Ciater.

“Saya ingin yang diasuh benar-benar orang yang membutuhkan, agar pelayanannya maksimal,” ungkapnya.

Kang Rey juga menyoroti pelaksanaan program Sabadesa. Ia menekankan pentingnya kesederhanaan dalam kunjungan agar tidak membebani desa, serta memastikan bahwa setiap desa yang dilalui mendapat perhatian langsung.

“Saya tidak ingin ada beban moral. Kita tunjukkan bahwa efisiensi itu nyata hingga ke tingkat bawah,” katanya.

Menutup arahannya, Bupati mengumumkan penerapan evaluasi bulanan terhadap seluruh ASN di lingkungan Pemkab Subang.

Evaluasi akan mencakup capaian kinerja, kehadiran dalam kegiatan, dan pelaksanaan program indung asuh.

“Saya ingin ASN Subang memiliki kepedulian dari hal terkecil. Bukan hanya memberi uang, tapi juga perhatian. Kalau indung asuh sakit, segera dilaporkan. Mereka butuh kasih sayang, bukan sekadar materi,” pungkasnya. (rls/idr)

Terkini Lainnya

Lihat Semua