48 Rumah di Pasirmunjul Purwakarta Terdampak Pergerakan Tanah, 55 KK Terpaksa Mengungsi

48 Rumah di Pasirmunjul Purwakarta Terdampak Pergerakan Tanah, 55 KK Terpaksa Mengungsi

Kondisi Kampung Cigintung dan Sukamulya, Desa Pasirmunjul Kecamatan Sukatani, Kabupaten Purwakarta yang mengalami bencana pergerakan tanah. Tampak beberapa rumah rusak parah.(Adam Sumarto/Pasundan Ekspre)

PURWAKARTA-Bencana pergerakan tanah di Kampung Cigintung dan Sukamulya, Desa Pasirmunjul Kecamatan Sukatani, Kabupaten Purwakarta mengakibatkan 48 unit rumah terdampak dan memaksa sekitar 55 kepala keluarga mengungsi di sejumlah titik.

Pemerintah Daerah Kabupaten Purwakarta pun berencana bakal merelokasi warga karena wilayah itu dinilai tak layak ditinggali disebabkan berada di zona rawan bencana.

Bencana tanah bergerak di Desa Pasirmunjul sudah terjadi sejak April 2025. Akan tetapi, peristiwa yang terjadi pada Rabu (11/6) malam, membuat ratusan warga yang tinggal di desa tersebut harus mengungsi.

Pasalnya, bencana pergerakan tanah itu merusak tempat tinggal mereka, bahkan ada yang sampai ambruk, rata dengan tanah.

BACA JUGA: 10 Camat di Subang Kena Rotasi Mutasi, Ini Daftarnya

Pantauan di lapangan, Kamis (12/6) pagi, beberapa mobil bak terbuka tampak mengantre di Kampung Cigintung. Mobil bak tersebut hendak mengangkut barang-barang milik warga yang terdampak.

Warga juga terlihat berbondong-bondong mengangkat barang berharga mereka yang masih bisa diselamatkan, mulai dari lemari, pakaian, kasur hingga sepeda motor.

Tak hanya rumah yang mengalami kerusakan, jalanan di kampung tersebut juga terlihat rusak parah. Mulai dari keretakan hingga amblas dengan kedalaman mencapai dua meter.

Salah seorang warga terdampak, Susilawati (34) menceritakan bahwa peristiwa bencana pergerakan tanah sudah terjadi sejak April 2025.

BACA JUGA: Bupati Subang Lantik 110 Pejabat Eselon, Ini Daftarnya

"Seminggu waktu bulan puasa itu sudah sempat kayak gini (pergerakan tanah, red), tapi cuman retak-retak, terus semalam makin parah, sekarang enggak bisa ditinggalin lagi, harus ngungsi," kata Susilawati.

Ia menyebutkan bahwa saat peristiwa terjadi terdengar suara gemuruh dan reruntuhan rumah warga.

"Saya dan warga lainnya langsung keluar dari rumah. Alhamdulillah pada selamat, kami juga sementara ada yang pindah ke GOR desa atau pindah ke saudara," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Purwakarta, Heryadi Erlan menyebutkan, berdasarkan pendataan sementara, setidaknya ada 48 rumah yang rusak.

"Di mana, 25 di antaranya rusak parah, bahkan ada yang rata dengan tanah. Adapun untuk total warga terdampak belum terdata secara keseluruhan, namun tercatat ada 55 KK," ucapnya.

Ia menyebutkan, lokasi bencana di Kampung Cigintung dan Sukamulya ini sudah tidak dapat menjadi tempat tinggal.

"Memang ini lokasi rawan bencana pergerakan tanah, sudah tidak memungkinkan menjadi lokasi tempat tinggal, warga akan direlokasi, sementara mereka mengungsi ke sanak saudara," katanya.(add)


Berita Terkini