Bupati Subang Reynaldy Minta BBWS Keruk Lumpur Irigasi, Hambat Pasokan Air

Bupati Subang Reynaldy Minta BBWS Keruk Lumpur Irigasi, Hambat Pasokan Air

Bupati Subang Kang Rey saat memimpin Rakor membahas soal antisipasi percepan penanganan musim kemarau.(Dadan Ramdan/Pasundan Ekspres)

SUBANG-Sebagai upaya percepatan penanganan kekeringan musim tanam gadu (MT-Gadu), Bupati Subang Reynaldy Putra Andita menggelar rapat koordinasi dengan lintas sektor, Rakor tersebut dilangsungkan di aula kecamatan Pusakanagara, Selasa (12/8/2025).

Rakor membahas soal isyu kekeringan dipimpin langsung oleh Bupati Subang Reynaldy Putra Andita dan dihadiri oleh unsur Forkopimda, kepala perangkat daerah terkait, Camat, serta para Kepala Desa.

Dalam arahannya, Kang Rey sapaan Bupati Subang menekankan pentingnya langkah cepat, terkoordinasi, dan terukur untuk menghadapi potensi kekeringan yang mulai dirasakan masyarakat di wilayah Pantura, di mana area paling utara ini saat musim kemarau akan mengalami kekurangan pasokan air.

Menurut Kang Rey penanganan dampak kekering sangatlah penting sebab akibat kekurangan air akan berdampak terganggunya produktivitas pertanian. "Apalagi produktivitas pertanian di kita masih mengandalkan saluran sekunder dan air hujan," tutur Kang Rey.

BACA JUGA: IMM Subang Kritik Pernyataan Bupati Soal 300 Vila Liar

Dalam kesempatan tersebut Rey meminta BBWS (Balai Besar Wilayah Sungai) untuk segera melakukan normalisasi saluran air karena adanya pendangkalan di beberapa sungai yang menyebabkan berbagai masalah. 

Pendangkalan saluran air dapat menyebabkan tidak lancarnya pasokan air  sehingga mengganggu fungsi saluran sebagai pengatur aliran air saat musim kemarau dan pendangkalan tersebut bisa mengakibatkan banjir terutama saat musim hujan.

"Kekeringan merupakan salah satu ancaman bencana yang signifikan terutama pada musim kemarau. Kondisi ini dapat berdampak luas pada sektor pertanian khusunya di wilayah Pantura Subang," ungkap Kang Rey.

Kegiatan ini juga mencerminkan komitmen  Bupati Subang untuk terus meningkatkan koordinasi dan kolaborasi dalam penanganan bencana, serta memastikan bahwa setiap langkah yang diambil didasarkan pada data dan analisis yang akurat.

BACA JUGA: Truk Tanah Merah Kembali Telan Korban Jiwa di Subang, Sopir Diduga Mabuk

Melalui upaya bersama, ketahanan terhadap bencana kekeringan dapat terwujud dengan lebih baik. (dan/sep)


Berita Terkini