Daerah

Petani Subang Berperan Strategis dalam Ketahanan Pangan, Peningkatan Produktivitas Pertanian

Petani Subang
Kelompok tani bersama stake holder terkait saat menunjukan hasil panen yang melimpah.(Cindy DEsita Putri/Pasundan Ekspres)

SUBANG-Desa Mekarajaya, yang terletak di Kecamatan Compreng, Kabupaten Subang, kini menjadi salah satu contoh sukses dalam sektor pertanian berkat kerja sama yang solid antara pemerintah, BUMN, dan para petani lokal.  Program pendampingan dan inovasi teknologi yang diterapkan di wilayah ini membuahkan hasil nyata dalam meningkatkan produktivitas pertanian.

Pupuk Indonesia Grup, dalam kolaborasinya dengan Kementerian Pertanian, Bulog, dan kelompok tani setempat, telah menunjukkan bahwa sinergi antar lembaga mampu menghasilkan dampak yang signifikan. 

Salah satu keberhasilan yang terlihat adalah peningkatan hasil panen. Sebelumnya, rata-rata produksi padi di Desa Mekarajaya mencapai 6 ton per hektar. 

Namun, melalui pendampingan intensif dan penerapan teknik pertanian yang tepat, jumlah tersebut berhasil ditingkatkan hingga 10 ton per hektar.

Direktur Pemasaran Pupuk Indonesia, Tri Wahyudi Saleh, menekankan pentingnya tata kelola pertanian yang baik dan terukur. "Kelompok tani ini harus dibina, pemupukan tidak bisa dilakukan sembarangan. Pengelolaannya harus didampingi," ungkapnya. 

Menurutnya, salah satu langkah yang dilakukan adalah uji tanah, mengingat kondisi tanah di wilayah ini cenderung asam, sehingga perlu dilakukan pengapuran untuk mencapai pH optimal antara 6 hingga 7.

Tri menjelaskan, program pendampingan ini juga didukung oleh pemberian subsidi kepada petani. Selain itu, Pupuk Indonesia memperkenalkan penggunaan teknologi canggih seperti alat uji tanah. "Kami membagikan alat uji tanah sawah dan kering agar petani dapat mengetahui kondisi tanah sebelum menanam. Jika tanah sehat, pengelolaannya juga akan lebih optimal," jelasnya.

Menurutnya, upaya ini sejalan dengan target nasional ketahanan pangan yang dicanangkan oleh pemerintah, di mana Pupuk Indonesia berkomitmen untuk mendampingi petani di lahan seluas hampir 500 ribu hektar setiap tahunnya.

Sementara itu, Kepala Pimpinan Bulog Jawa Barat, Saldi Ardryn, memastikan bahwa Bulog siap menyerap gabah dan beras dari petani, termasuk dari Program Makmur yang berjalan di Compreng. "Hingga saat ini, Bulog telah menyerap sekitar 7.200 ton gabah kering dari petani di Kecamatan Compreng," ungkapnya.

Secara keseluruhan, dia menjelaskan, Bulog Jawa Barat telah berhasil menyerap 190.000 ton beras dari berbagai wilayah di Jawa Barat, menjadikannya wilayah dengan penyerapan beras tertinggi di Indonesia.

Saldi juga menambahkan bahwa Bulog telah menyerap beras sebanyak 25 ribu ton dari petani Subang, yang merupakan bagian dari kontribusi Bulog dalam memastikan ketersediaan stok pangan nasional.

Melalui berbagai program dan inovasi yang diterapkan, dia berharapa Desa Mekarajaya dapat menunjukkan potensi besar dalam mendukung ketahanan pangan nasional. "Inovasi dan sinergi yang diterapkan di Mekarajaya menjadi bukti bahwa sektor pertanian Indonesia memiliki masa depan cerah jika dikelola dengan baik dan didukung oleh semua pihak yang terlibat," pungkasnya.(cdp/sep)

Berita Terkait
Terkini Lainnya

Lihat Semua