Daerah

Pelayanan KB, Jabar Targetkan 263.893 Akseptor

Pelayanan KB, Jabar Targetkan 263.893  Akseptor
Pelayanan KB, Jabar Targetkan 263.893 Akseptor

PASUNDAN EKSPRES-Pelayanan KB Serentak Sejuta Akseptor (PSA) dalam rangka memperingati Hari Keluarga Nasional (Harganas) Ke-31 Tahun 2024 secara resmi diluncurkan oleh Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional, dr. Hasto Wardoyo, secara hybrid dari Bali, Selasa (4/6).

 

Sementara itu, di Provinsi Jawa Barat, kegiatan PSA ini dipusatkan di Puskesmas Kawali, Kec Kawali, Kabupaten Ciamis. Kegiatan peluncuran dihadiri langsung oleh Pj. Bupati Ciamis, H. Engkus Sutisna yang juga didampingi Pj. Ketua TP PKK Kabupaten Ciamis, Yulia Sari Sutisna. Turut hadir juga Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Barat, Fazar Supriadi Sentosa, Direktur Bina Kualitas Pelayanan KB BKKBN RI, Martin Suanta, Kepala DP2KBP3A Kab. Ciamis, Dian Budiyana beserta jajaran. 

 

Tahun ini Jawa Barat sebagai provinsi terbesar di Indonesia diberikan target pretisius untuk bisa memberikan pelayanan KB bagi 263.893 akseptor. Sedangkan untuk Kabupaten Ciamis, ditargetkan bisa melayani 5.608 akseptor. Kepala BKKBN RI, dr. Hasto Wardoyo, yang pada sesi telewicara dari Bali langsung menyapa Jawa Barat, mengapresiasi capaian dan kerja keras yang dilakukan.

 

"Terima kasih sekali untuk pak Bupati Ciamis, targetnya 5.000 lebih, insyaAllah saya yakin akan tercapai, karena di pagi ini saja sudah hampir 700. Dan saya juga mengucapkan terima kasih, karena tadi Bupati Ciamis memasukan target Pelayanan KB Serentak Sejuta Akseptor ini ke dalam Peringatan Hari Jadi Kabupaten Ciamis. Kami ucapkan selamat hari jadi Kabupaten Ciamis", ucap Hasto. 

 

Terkait pentingnya pelayanan kontrasepsi, Hasto menjelaskan bahwa ukuran kualitas sumber daya manusia (SDM) hari ini adalah bagaimana kemampuan SDM itu mampu bekerja di dalam satu institusi dan mampu menghasilkan sesuatu yang bisa diukur secara kapital atau disebut Human Capital Index (HCI). 

 

"Salah satu yang menentukan dari HCI itu adalah bagaimana pertumbuhan anak kita cerdas atau tidak. Karena cerdas atau tidaknya anak itu dipengaruhi oleh stunting, maka mencegah stunting itu menjadi penting. Dan karena stunting itu sangat dipengaruhi oleh interval atau jarak kelahiran antaranak, maka mengatur jarak kelahiran antaranak sangat penting", sambungnya. 

 

"Hari ini kita bersama-sama menyelenggarakan Pelayanan KB Serentak Sejuta Akseptor, karena kita ingin sama-sama mengatur jarak antaranak. Sebaiknya jarak kelahiran antaranak jangan kurang dari tiga tahun", pungkas Hasto. 

 

Pada kesempatan ini juga dilaksanakan penandatanganan PKS antara OPDKB Ciamis dengan Puskesmas/Fasyankes Kawali.(*)

 

 

 

Tag :

Berita Terkait