Daerah

Pj Bupati Subang Dorong Perbaikan Infrastruktur Sekolah, Harus Ada Percontohan di Setiap Kecamatan

Pj Bupati Subang
Pj Bupati Subang, Imran memberikan keterangan kepada awak media terkait infrastruktur sekolah.(Muhammad Faishal/Pasundan Ekspres)

SUBANG-Pj Bupati Subang, Imran menegaskan kepada OPD terkait agar dapat memperbaiki infrastruktur sekolah yang ada di Subang. Ia menginginkan agar ada satu sekolah rujukan di setiap kecamatan. "Saya sering sampaikan ke BP4D dan Disdikbud, minimal setiap kecamatan itu harus punya satu sekolah yang menjadi contoh, apakah itu SD ataupun SMP, kalau SMA itu kebijakan pemerintah provinsi," ucapnya. 

Dirinya mengatakan apabila tidak ada sekolah yang bisa dijadikan rujukan dalam perbaikan infrastruktur, maka sekolah lainnya tidak melakukan percepatan perbaikan. 

Ia juga menambahkan bahwa sekolah harus selalu berinisiatif untuk melakukan perbaikan mutu sekolah, terutama dalam sisi infrastruktur. "Kita harus kasih contoh, bagaimana mengelola sekolah dengan baik dan benar," ucapnya. 

Imran juga menegaskan bahwa percuma guru-guru di Subang cerdas dan memiliki sertifikasi apabila sekolah tempat mereka mengajar tidak mendukung kualitas pembelajaran. 

"Tidak ada gunanya gurunya pintar-pintar, punya sertifikasi dimana-mana, berlabel guru penggerak, dan sebagainya, tapi muridnya masuk kelas saja tidak nyaman. Guru pintar mentransfer ilmunya sedangkan muridnya tidak konsen menerima itu karena lingkungannya tidak mendukung untuk proses belajar mengajar," ucapnya. 

Ia menyoroti beberapa infrastruktur di sekolah yang sering kali dirinya temukan dalam kondisi buruk sepert mebelair, lantai dan atap kelas, papan tulis, dan lain sebagainya. 

Imran mendorong agar tahun 2025, seluruh infrastruktur sekolah di Subang dapat seluruhnya dapat diperbaiki. "Kalau bisa tahun depan itu semua infrastruktur kita perbaiki. Stop dulu yang kurang penting, saya yakin kedepan ada anggarannya. Kalau belum ada anggaran di kabupaten, kita cari di provinsi," ucapnya. 

Hal tersebut dilakukan demi kualitas pembelajaran di sekolah dapat lebih optimal, sehingga baik guru maupun murid dapat melakukan prosea pembelajaran dengan baik. "Kalau kursi itu tidak ergonomik mohon maaf, mungkin siswa-siswa yang bercita-cita menjadi polisi atau tentara tidak akan bisa masuk ketika diukur bentuk badannya," ucapnya.(fsh/sep)

Berita Terkait
Terkini Lainnya

Lihat Semua