Daerah

Bocah 13 Tahun Diduga Depresi karena Ponsel Hasil Nabung Dijual Orang Tua

Bocah 13 Tahun Diduga Depresi karena Ponsel Hasil Nabung Dijual Orang Tua
Bocah 13 Tahun Diduga Depresi karena Ponsel Hasil Nabung Dijual Orang Tua (Image From: Illustration/Pexels/Pixabay)

PASUNDAN EKSPRES - Bocah 13 tahun diduga depresi karena orang tua menjual ponselnya. Baru-baru ini kabar menyayat hati datang dari Kota Cirebon, Jawa Barat.

Seorang anak berinisial A yang berusia 13 tahun diduga mengalami depresi setelah ponsel miliknya dijual oleh sang ibu untuk memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga. 

A diduga mengalami tekanan mental sejak September 2023. Menurut Siti Anita, ibu A yang berusia 38 tahun, pada saat itu anaknya sering kali terlihat melamun, marah, dan bahkan menendang barang-barang hingga rusak.

Bocah 13 Tahun Diduga Depresi 

Awalnya, Siti Anita menganggap perilaku A hanya sebagai kenakalan biasa yang sering dialami anak-anak seumurannya. Semakin lama, kondisi A tidak lekas membaik, bahkan A sempat mengamuk di sekolah dengan memukul meja. 

A merupakan anak pertama yang duduk di bangku kelas VI sekolah dasar. Ia memiliki adik yang berada di bangku kelas III SD dan adik bungsu yang berusia dua tahun. 

Siti mengungkapkan bahwa dia menjual ponsel tersebut setelah mendapatkan izin dari A. Namun, kemudian ia menyadari bahwa A merasa kesal karena ponsel yang dibelinya dengan uang tabungannya sendiri dijual.

Selama ini, A sering menggunakan ponsel tersebut untuk bermain game dan belajar secara daring. Namun, Siti terpaksa menjual ponsel tersebut karena tidak ada pilihan lain yang tersedia.

“Saya tuh sebenarnya sudah izin enggak asal jual. A juga sudah ngizinin, tapi mungkin mulut mah ngizinin, hati mah enggak karena mungkin barang kesukaan dia, jerih payah dia,” ujar Nita sang ibu, dilansir dari Instagram @pikology, Selasa (14/5). 

BACA JUGA: Kepala Sekolah dan Pemilik Travel di Subang Respon Surat Edaran Soal Study Tour

BACA JUGA: Bus Kecelakaan di Subang Ternyata Sudah Bermasalah dari Awal, Banyak Dilakukan Modifikasi

Berita dari pihak RT dan RW setempat mengungkapkan bahwa A merasa marah dan kecewa karena ibunya menjual ponsel yang telah ia beli dengan susah payah dari tabungannya tanpa izin yang jelas. Situasi ekonomi keluarga semakin memburuk karena absennya dukungan finansial dari suaminya selama delapan bulan terakhir. 

Pada Senin sore, Penjabat Wali Kota Cirebon, Agus Mulyadi, dan Puput Hariadi, seorang pegawai dari Kementerian Sekretariat Negara, melakukan kunjungan ke tempat A.

Kepala Polres Cirebon Kota, Ajun Komisaris Besar Rano Hadiyanto, serta beberapa kepala dinas terkait di Cirebon juga turut hadir dalam kunjungan tersebut.

Agus menyampaikan bahwa pemerintah akan memberikan pendampingan psikologis dan sosial kepada A.

Pemerintah Kota Cirebon juga akan memastikan bahwa keluarga A terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial agar dapat menerima bantuan ekonomi yang diperlukan. Selain itu, biaya pengobatan A juga akan ditanggung oleh pemerintah.

 

(ipa)

Berita Terkait