PASUNDAN EKSPRES - Bukan hanya Tasikmalaya, kasus DBD di Kabupaten Garut pun terbilang banyak yakni mencapai 526 kasus yang terfokus pada daerah Garut Utara.
Kasus DBD di Kabupaten Garut ini banyak terjadi di Malangbong, Selaawi, dan Limbangan.
Oleh sebab itu, Dinkes Kabupaten Garut melakukan beberapa upaya dalam menanggulangi dan mencegah penyebaran penyakin musiman ini.
"Kami dari Dinas Kesehatan terus memberikan penyuluhan kepada masyarakat serta mengimbau kepada seluruh puskesmas untuk memberikan edukasi dan penyuluhan terkait pencegahan DBD. Ini dilakukan baik saat pasien datang ke puskesmas, selama kegiatan di luar seperti Penyelidikan epidimiologi, maupun saat kegiatan puskesmas keliling, posyandu, dan lainnya," ungkap Kepala Dinkes Garut, Leli Yuliani, seperti yang dikutip dari Radar Garut.
BACA JUGA:Update Kasus DBD di Tasikmalaya: Mengalami Peningkatan dengan Jumlah 246 Kasus per 22 Maret 2024
BACA JUGA:Gejala, Penanganan, dan Pencegahan Demam Berdarah Dengue DBD
Penyuluhan yang akan dilakukan yakni mencakup pengenalan gejala awal DBD, tindakan yang harus dilakukan saat gejala pertama kali muncul, dan juga tidak lupa upaya pemberantasan sarang nyamuk.
Masyarakat diminta untuk aktif dalam melakukan kegiatan 3M Plus yang meliputi kegiatan seperti di bawah ini:
- Menguras dan Menutup tempat-tempat penampungan air
- Mengubut barang yang berppotensi sebagai tempat penampungan air
- Mendaur ulang barang bekas ataupun barang yang sudah tidak digunakan
Selain kegiatan di atas, masyarakat juga diminta untuk melakukan kegiatan pemberantasan sarang nyamuk seperti; menaburkan bubuk larvasida ke tempat penampungan air yang sulit dibersihkan, penggunaan obat nyamuk, kelambu, dan menanam tanaman pengusir nyamuk.
(pm).