PASUNDAN EKSPRES- Kalau ngomongin perfilman di Indonesia, selain horor, satu hal yang nggak kalah booming adalah film bajakan.
Yup, budaya ini udah ada sejak lama, dari era jualan CD di pinggir jalan sampai sekarang jadi situs download dan streaming ilegal yang makin canggih.
Gratisan Jadi Daya Tarik? Begini Alasan Orang Indonesia Suka Film Bajakan!
Tapi, pernah nggak sih kepikiran, kenapa bajakan ini kesannya buruk? Dan apa sih dampaknya buat industri kreatif? Yuk, kita bongkar!
1. Indonesia Masuk Top 5 Dunia Konsumen Film Bajakan
Menurut survei dari Muso (2023), Indonesia berhasil nangkring di peringkat lima besar negara dengan konsumen film bajakan terbanyak.
Bayangin, ada lebih dari 1 miliar kunjungan ke situs film bajakan dari Indonesia. Nggak cuma kita, lho, yang "rajin" begini.
India dan Amerika Serikat bahkan jadi dua besar negara dengan jumlah konsumen film bajakan terbanyak.
2. Flashback ke Era Bajakan Zaman Dulu
Balik ke awal abad ke-20, cara orang nge-bajak film itu bener-bener old school. Gulungan film diambil secara ilegal, terus dijual murah di pasaran.
Masuk ke era 2000-an, tren bajakan berubah jadi VCD dan DVD. Bahkan, alat pemutar DVD sering di-custom supaya bisa baca CD bajakan.
Zaman itu, toko-toko yang jual DVD bajakan sering kena razia, tapi tetep aja selalu ada yang jual.
Nah, makin ke sini, dengan adanya internet, bajakan malah makin gampang diakses.
Situs download dan streaming ilegal menjamur. Kalau inget era subtitle "Lebah Ganteng" atau "Pain Akatsuki", pasti nostalgia banget, kan?
3. Kenapa Orang Indonesia Suka Bajakan?
Ada banyak alasan kenapa film bajakan jadi "budaya" di sini. Salah satunya, akses ke film legal yang dulu nggak merata.
Bioskop cuma ada di kota besar, sementara platform streaming kayak Netflix atau Disney+ baru populer beberapa tahun belakangan.
Akhirnya, situs bajakan dianggap jadi solusi buat yang nggak punya akses ke film legal, terutama buat film-film lama yang udah nggak tayang lagi.
4. Bajakan di Era Sosmed
Sekarang, hiburan orang-orang mulai berubah. Meski platform streaming udah banyak, bajakan masih eksis.
Bahkan, konten ala "cerita film" di YouTube atau TikTok yang potong-potong film jadi pendek juga bisa dibilang bentuk bajakan versi baru.
Apa Dampaknya?
Industri kreatif jelas dirugikan. Film bajakan bikin pendapatan produser dan kreator film berkurang drastis. Padahal, bikin film itu nggak murah, lho.
Selain itu, situs bajakan sering jadi sarang iklan berbahaya atau bahkan malware yang bisa ngerusak perangkat pengguna.
Solusi Buat Stop Bajakan
Sebenarnya, edukasi dan akses yang lebih mudah ke film legal bisa jadi solusi.
Kalau platform streaming makin terjangkau dan bioskop lebih merata, mungkin budaya bajakan ini bisa pelan-pelan berkurang.
Jadi, gimana nih menurut kalian? Bajakan itu nostalgia atau malah ngerusak? Share pendapat kalian di kolom komentar, ya!