Finansial

Kredit Rumah Makin Diminati, KPR Bank BCA Capai Rp 135,5 Triliun

Kredit Rumah Makin Diminati, KPR Bank BCA Capai Rp 135,5 Triliun
Kredit Rumah Makin Diminati, KPR Bank BCA Capai Rp 135,5 Triliun

PASUNDAN EKSPRES - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) mencatatkan penyaluran Kredit Pemilikan Rumah (KPR) baru sebesar Rp44,8 triliun sepanjang tahun 2024, meningkat 9,5% dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai Rp40,9 triliun. Tren positif ini menunjukkan pemulihan yang signifikan setelah penurunan pada tahun 2020 akibat pandemi Covid-19.

 

Secara historis, penyaluran KPR BCA mengalami fluktuasi. Pada tahun 2019, booking baru mencapai Rp26,6 triliun, namun menurun menjadi Rp17,8 triliun pada 2020. Pemulihan terjadi pada 2021 dengan peningkatan menjadi Rp32,2 triliun, dan terus naik menjadi Rp37,9 triliun pada 2022. Meskipun penyaluran KPR baru pada 2024 tumbuh solid, BCA juga mencatat pembayaran piutang KPR dari debitur atau run off sebesar Rp31,3 triliun, meningkat 11% secara tahunan.

 

Total outstanding KPR BCA pada akhir 2024 mencapai Rp135,5 triliun, tumbuh 11,2% secara tahunan, meskipun laju pertumbuhannya sedikit melambat dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 11,7%. Outstanding kredit BCA masih didominasi oleh wilayah Jakarta, yang mencapai 54,2% dengan pertumbuhan 11,6% secara tahunan. Di luar Jakarta, wilayah Jawa menyumbang 32% dengan pertumbuhan 8,8%, sementara di luar pulau Jawa mencapai 13,9% dengan pertumbuhan 15,1% secara YoY. BCA melihat peluang penyaluran KPR baru di luar pulau Jawa semakin besar.

 

Pertumbuhan outstanding KPR BCA masih di atas pertumbuhan KPR secara industri yang sebesar 10,14% YoY menjadi Rp783,94 triliun pada akhir 2024, menurut data Bank Indonesia. KPR BCA berkontribusi 17,28% terhadap total industri KPR nasional. Manajemen BCA menyatakan bahwa kualitas aset KPR perseroan masih terjaga dengan baik, meskipun tidak merinci nilainya.

 

Namun, BCA juga mencatat peningkatan kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) yang mencapai Rp16 triliun pada tahun 2024, atau 1,8% dari total kreditnya. NPL kredit konsumer menyumbang 22,9% atau senilai Rp3,66 triliun, meningkat dari Rp2,85 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya. Sementara itu, NPL KPR industri perbankan per Desember 2024 mencapai 2,61%, meningkat dari 2,39% pada tahun 2023. Laju pertumbuhan KPR nasional juga melambat dari tahun 2023 yang tumbuh sebesar 12% YoY.

 

Secara keseluruhan, BCA berhasil memperkuat posisinya di bisnis KPR dengan pertumbuhan penyaluran dan outstanding yang solid, meskipun menghadapi tantangan dalam peningkatan NPL. Bank ini optimis melihat peluang penyaluran KPR baru, terutama di luar pulau Jawa, seiring dengan pemulihan ekonomi pasca-pandemi. 

Berita Terkait
Terkini Lainnya

Lihat Semua