Bahaya Jeratan Pinjaman Online dan Bahaya Buy Now Pay Later

Bahaya Jeratan Pinjaman Online dan Bahaya Buy Now Pay Later

Bahaya Jeratan Pinjaman Online dan Bahaya Buy Now Pay Later (Sumber Foto Gridfame-Grid.id)

PASUNDAN EKSPRES- Penawaran pinjaman online, baik yang legal maupun ilegal, telah menggoda banyak orang untuk menggunakannya sebagai solusi masalah keuangan.

Namun, maraknya penawaran ini juga membawa risiko bagi para konsumen. Terlebih lagi, baru-baru ini, muncul modus baru dari pinjaman online dan investasi ilegal yang semakin merajalela.

Fenomena ini tidak hanya menjerat banyak orang secara finansial, tetapi juga menyoroti bagaimana industri pinjaman online yang seharusnya membantu, malah menjadi alat yang memperburuk kemiskinan.

Di kesempatan kali ini, kita akan menggali lebih dalam bagaimana industri pinjaman online bisa berubah menjadi sumber masalah bagi banyak orang. Simak dengan teliti untuk memahami betapa pentingnya berhati-hati dalam mengelola keuangan Anda.

BACA JUGA: Pinjam Uang 100 Ribu di Aplikasi DANA Tanpa KTP, Ini Caranya!

Mengapa Pinjaman Online Ilegal Marak?

Pinjaman online ilegal menjadi marak karena prosesnya yang mudah. Bahkan, para guru honorer di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, terjerat dalam pinjaman online.

Awalnya, pinjaman yang kecil bisa berkembang menjadi utang yang besar hingga mencapai ratusan juta rupiah. Keironisan ini menunjukkan bagaimana pinjaman online ilegal telah mempengaruhi masyarakat secara langsung.

Namun, apa yang membuat pinjaman online ilegal begitu menggoda? Salah satu alasannya adalah proses pengajuan yang mudah dan cepat.

BACA JUGA: Tanpa Ribet! Pinjam Saldo DANA Rp50.000 Tanpa KTP, 1 Menit Langsung Cair

Tanpa melalui prosedur yang rumit, pinjaman dapat disetujui hanya dengan beberapa klik. Namun, di balik kemudahannya itu, tersimpan risiko besar yang mungkin tidak disadari oleh banyak orang.

Risiko dan Bahaya Pinjaman Online

Suku Bunga Tinggi

Meskipun terlihat menjanjikan, pinjaman online seringkali menawarkan suku bunga harian atau mingguan yang tinggi. Hal ini dapat membuat jumlah yang harus dibayarkan oleh peminjam menjadi sangat tinggi dalam waktu singkat.

Praktik Penagihan yang Kasar

Banyak perusahaan pinjaman online menggunakan metode penagihan yang tidak etis, termasuk ancaman dan tekanan yang mengakibatkan stres emosional dan keuangan bagi peminjam.

Kurang Transparansi

Banyak pelanggan pinjaman online mungkin tidak sepenuhnya memahami persyaratan dan ketentuan kontrak mereka. Hal ini dapat menyebabkan kebingungan dan ketidakpastian, membuat individu terjebak dalam situasi yang tidak mereka pahami sepenuhnya.


Berita Terkini