Finansial

3 Modus Penipuan Digital Menjelang Lebaran, Jangan Lengah!

3 Modus Penipuan Digital Menjelang Lebaran, Jangan Lengah!
3 Modus Penipuan Digital Menjelang Lebaran (dok.pexels.com/Nikita Belokhonov)

PASUNDAN EKSPRES - Modus penipuan menjelang lebaran seringkali terjadi yang dapat menimpa siapa saja. Oleh sebab itu, bagi pengguna digital keuangan dihimbau untuk selalu waspada. 

Di bulan ramadan ini, biasanya masyarakat berlomba-lomba dalam berbuat kebaikan antara lain mengedepankan sifat berbagi. 

Namun, tahukah kamu masih banyak ditemukan tawaran-tawaran melalui digital keuangan yang menggiurkan tapi ternyata ilegal. 

Sehingga, diharapkan semua masyarakat berhati-hati dan waspada atas beragam modus penipuan, seperti yang akan dijelaskan berikut ini. 

BACA JUGA:4 Langkah Bayar PKB Online Jabar Via Sapawarga, STNK Tahunan E-Samsat

1. Transfer Dana pinjol

Pernah tiba-tiba mendapat transfer uang anonim ke rekening pribadi dengan jumlah besar? Hati-hati, bisa jadi itu adalah modus penipuan keuangan digital yang justru akan membuatmu terdaftar sebagai orang yang mengajukan pinjaman online.

Dilansir dari finansial.bisnis, Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi mengatakan langkah pertama yang harus dilakukan jika menerima dana anonim adalah dengan membuat laporan aduan ke perbankan. 

“Sampaikan bahwa dia tidak merasa mengajukan pinjaman, kenapa tiba-tiba masuk ke rekening, ini bisa dilaporkan langsung kepada banknya supaya diblokir dana tersebut, dan lapor juga kepada OJK melalui APPK [Aplikasi Portal Perlindungan Konsumen],” kata wanita yang akrab disapa Kiki dalam konferensi pers Rapat Dewan Komisioner (RDK) OJK Bulanan November 2023 secara virtual, dikutip pada Rabu (6/12/2023).

Selain itu, Kiki mengimbau agar masyarakat tidak menggunakan dana anonim yang ditransfer, jika merasa tidak mengajukan pinjaman tersebut. “Ada dana masuk (anonim), jangan dipakai,” imbuhnya.

BACA JUGA:Bitcoin Melonjak, Prediksi Harga Mencapai Rp 2 Miliar!

2. Penawaran paket diskon mencurigakan

Tergiur dengan penawaran paket diskon dengan harga yang tidak wajar? Hati-hati, penawaran itu bisa jadi adalah modus penipuan digital atau disebut modus sniffing berkedok kurir paket.

Modus sniffing berkedok kurir paket adalah modus penipuan baru di mana penipu akan berpura-pura menjadi kurir paket yang mengirim informasi palsu lewat file dengan ekstensi APK. 

Tujuannya adalah untuk mencuri data dan informasi penting seperti username, password m-banking, informasi kartu kredit, password e-mail, dan data penting lain lewat pesan Whatsapp. 

E-commerce menjadi sasaran bagi para penjahat cyber ini karena adanya data pribadi konsumen yang tersimpan dalam aplikasi tersebut. Para pelaku dapat menyamar sebagai kurir untuk mengakses data pribadi dan keuangan korban.

BACA JUGA:Cara Bisa Kerja ke Luar Negeri 2024 Lengkap dengan Syarat, Hak, dan Kewajiban

3. Pesan pengiriman parsel anonim

Sama seperti mengirim paket online pada umumnya, modus penipuan Pesan pengiriman parsel anonim juga meminta korbannya untuk mengklik file APK dan mengunduhnya.

Nantinya, pelaku mengaku sebagai kurir ekspedisi dan mengirim pesan perihal pengiriman paket dengan melampirkan file APK yang bertuliskan “Foto Paket” untuk diunduh.

File yang telah diunduh atau didownload tersebut mengakibatkan saldo korban yang terdapat di rekening m-banking, tiba-tiba terkuras tanpa sepengetahuan korban.

Itulah beberapa modus penipuan digital menjelang lebaran yang marak terjadi. Jangan sampai lengah dan tetap waspada, ya!   

(nym)

Berita Terkait