PASUNDAN EKSPRES- Siapa yang masih ingat serunya main game MMO RPG di warnet?
Setiap pulang sekolah, kita pasti langsung nongkrong bareng teman-teman buat ngegame.
Jadi, apa sih sebenarnya yang terjadi dengan genre yang kita cintai ini?
Kenapa MMO RPG mulai sepi peminat? Yuk, kita bahas!
Pertama-tama, MMO RPG itu singkatan dari Massive Multiplayer Online Role-Playing Game.
Jadi, bayangin aja RPG yang bisa dimainin bareng banyak orang secara online.
Konsep ini mulai muncul di tahun 70-an lewat permainan papan seperti Dungeons and Dragons yang fokus pada pembagian peran dan interaksi antar pemain.
Masuk tahun 90-an, game MUD (Multiuser Dungeon) yang berbasis teks mulai meramaikan dunia game.
Ini adalah langkah awal menuju MMO RPG yang kita kenal sekarang.
Dua game ikonik, Ultima Online dan EverQuest, bener-bener merubah permainan ini.
Ultima Online memperkenalkan grafis 2D dan kebebasan untuk menciptakan karakter sendiri, sedangkan EverQuest membawa kita ke dunia yang lebih kompleks dengan interaksi sosial yang dalam.
Di Indonesia, era keemasan MMO RPG terjadi sekitar tahun 2000-an, terutama antara 2001 hingga 2005.
Game seperti Ragnarok Online dan Seal Online menjadi fenomena yang bikin warnet penuh dengan gamer.
Ragnarok Online, yang dirilis tahun 2002, langsung menarik perhatian berkat fitur customisasi karakter.
Pemain bisa memilih penampilan dan kelas sesuai keinginan. Lalu, muncul Seal Online pada tahun 2003 dengan gameplay seru dan karakter yang lucu.
Kedua game ini bikin warnet jadi tempat berkumpul seru, di mana pemain bisa berinteraksi dan berpetualang bareng.
Sayangnya, seiring waktu, selera gamer berubah. Game-game baru menawarkan pengalaman lebih cepat dan kompetitif, seperti MOBA dan FPS.
Ditambah lagi, sistem pay-to-win di banyak MMO RPG bikin banyak pemain merasa kesal.
Siapa sih yang mau grinding berjam-jam kalau bisa beli item langka dengan uang? Rasanya, jadi kurang adil buat pemain free-to-play, kan?
Belum lagi, banyak game MMO RPG yang terasa monoton. Player ngerasa bosan karena harus ngelakuin hal yang sama terus-menerus.
Menurut riset, penurunan popularitas MMO RPG di kalangan gamer Indonesia mulai terasa sekitar tahun 2017, ketika banyak gamer beralih ke genre yang lebih fresh.
Jujur aja, gua sendiri cuma ngikutin beberapa MMO RPG, kayak Toram Online dan Seal Online.
Tapi, meski genre ini mulai sepi, pengalaman masa lalu kita tetap berharga.
Makasih udah baca, guys! Jangan lupa komentar tentang topik apa lagi yang pengin gua bahas selanjutnya. Sampai jumpa!