SUBANG-Pasangan Bupati dan Wakil Bupati Subang terpilih, Reynaldy Putra Andita-Agus Masykur Rosyadi, menegaskan kesiapannya untuk langsung tancap gas dalam menjalankan program kerja setelah resmi dilantik pada 20 Februari mendatang.
Reynaldy menyampaikan, setelah dilantik akan langsung fokus membenahi berbagai permasalahan di Kabupaten Subang.
“Hari ini kami, pasangan nomor dua, sudah ditetapkan oleh KPU setelah menindaklanjuti keputusan MK. Alhamdulillah, pelantikan semakin dekat,” ungkapnya seusai rapat pleno penetapan calon pada Rabu (5/2/25) malam.
Setelah ini, Reynaldy mengatakan, dirinya akan mulai fokus untuk memperbaiki berbagai hal ke depan.
“PR-nya masih banyak, dan kami perlu menyatukan pemikiran antara saya, pak Wabup, serta seluruh unsur yang ada,” tuturnya.
Hal itu penting agar setelah dilantik nanti, Reynaldy dan Agus Masykur ngegas, gaspol dan ngabret untuk membuat gebrakan yang mempermudah masyarakat Kabupaten Subang.
Sementara itu, Wakil Bupati Subang terpilih, Agus Masykur Rosyadi, menekankan bahwa reformasi birokrasi dan pengelolaan anggaran menjadi prioritas utama di awal masa pemerintahan mereka.
“Secara internal, kita akan melakukan reformasi birokrasi, termasuk persiapan APBD perubahan,” ungkapnya.
Dia menyebut, program-program kampanye Religius harus dituangkan dalam angka-angka agar terealisasi dengan baik.
“Ini akan menjadi bagian dari langkah awal kami dalam menjalankan amanah masyarakat Subang,” jelas Agus Masykur.
Pasangan Reynaldy-Agus Masykur, yang dikenal dengan visi “Religius”, berkomitmen untuk membawa perubahan positif di Kabupaten Subang.
Saat ini, masyarakat menantikan bagaimana program yang akan dijalankan oleh Reynaldy-Agus dalam memimpin Kabupaten Subang selama lima tahun yang akan datang.
Dalam kampanyenya, Reynaldy-Agus telah memaparkan sejumlah visi, misi, dan program yang akan mereka jalankan jika terpilih menjadi pemimpin Subang selanjutnya.
Melansir dari akun resmi Instagram KPU Subang, visi dari Reynaldy-Agus Masykur adalah terwujudnya Kabupaten Subang yang unggul, maju dan kompetitif dalam bingkai karya nyata pembangunan berkelanjutan, menuju masyarakat yang adil sejahtera, demokratis dan religius.
Sedangkan pasangan yang dijuluki "Religius" itu memiliki 8 misi. Pertama, membangun sumber daya manusia yang unggul, sehat, kompetitif dan religius. Kedua, menjadikan perekonomian yang kokoh dan mandiri.
Ketiga, mewujudkan tata kelola pemerintahan dan inovasi pelayanan yang baik serta bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN).
Keempat, mewujudkan Kabupaten Subang yang aman dan ramah investasi. Kelima, mewujudkan ketahanan dan kemandirian sosial budaya, ekologi dan inklusif.
Keenam, mewujudkan pemerataan pembangunan kewilayahan yang inklusif, berkualitas, dan berkelanjutan dalam pemenuhan sarana dan prasarana yang berkualitas.
Ketujuh, mewujudkan percepatan kesejahteraan masyarakat. Kedelapan, mewujudkan iklim kehidupan yang berkualitas dan demokratis.
Tentu ini menjadi tugas besar bagi Reynaldy dan Agus Masykur dalam membangun Kabupaten Subang selama lima tahun ke depan.
Sejumlah program dan janji-janji pernah dilontarkan oleh Reynaldy dan Agus Masykur jika mereka terpilih menjadi Bupati dan Wakil Bupati Subang.
Apa saja program dan janji yang akan direalisasikan oleh mereka dalam membangun Kabupaten Subang ke depannya?
Pertama, perbaikan jalan rusak. Reynaldy berjanji akan fokus dalam memperbaiki infrastruktur jalan yang ada di Kabupaten Subang.
Berdasarkan data yang dimilikinya, terdapat sekitar 204 km jalan rusak berat, 40 km jalan rusak ringan, dan 114 km jalan rusak sedang.
Dengan total kerusakan tersebut, sekitar 35 persen dari total jalan yang ada di Subang berada dalam kondisi rusak.
"Jumlah jalan rusak di Kabupaten Subang masih cukup tinggi. Jika saya dan Pak Agus Masykur nanti dilantik, kami akan segera berkolaborasi dengan pemerintah pusat dan provinsi untuk mengatasi masalah ini," ungkap Reynaldy, dalam beberapa kesempatan.
Kedua, berantas pungli. Reynaldy mengungkapkan dirinya akan memberantas praktik pungli yang masih menjamur di Subang, terutama dalam mencari pekerjaan di pabrik.
Hal ini pernah diungkapkan oleh Reynaldy dalam pembicaraannya bersama Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi dalam YouTube Kang Dedi Mulyadi Channel.
Ia menyebut praktik pungli itu masih terjadi di Subang ketika seseorang ingin masuk kerja di pabrik dengan nominal yang bervariasi mulai dari Rp5 juta hingga Rp25 juta.
Ketiga, pembangunan RSUD di Pantura. Reynaldy berkomitmen akan memperjuangkan pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) di wilayah Pantura.
Ia menekankan, kebutuhan rumah sakit yang layak di daerah Pantura Subang sudah menjadi harapan masyarakat sejak lama.
"Masyarakat Pantura tidak perlu lagi bersusah payah menempuh jarak jauh hanya untuk mendapatkan perawatan kesehatan. Kami ingin membangun rumah sakit yang layak di wilayah Pantura," ujarnya.
Menurutnya, kesehatan masyarakat merupakan prioritas utama dan diharapkan program ini dapat memberikan akses layanan kesehatan yang lebih mudah dan cepat bagi warga Pantura dan sekitarnya.
Keempat, kesejahteraan buruh tani. Dalam debat publik pertama, Reynaldy dan Agus Masykur menyampaikan komitmen mereka dalam memprioritaskan sektor pertanian dan kesejahteraan buruh tani.
Salah satu program utama mereka adalah jaminan kesehatan terpadu untuk buruh tani yang dimulai tahun 2025.
“Kesehatan buruh tani sangat penting, dan kami berkomitmen untuk menyediakan akses jaminan kesehatan terpadu bagi mereka,” ucap Reynaldy.
Program ini bertujuan agar buruh tani di Subang dapat mendapatkan pelayanan kesehatan yang lebih baik dan terjamin, mengingat peran mereka yang besar dalam menjamin ketahanan pangan Subang.
Kelima, fokus Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Subang. Munculnya dua Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Subang yakni KEK Patimban dan Subang Smartpolitan menjadi peluang investasi di Subang akan semakin meningkat.
Hal ini juga menjadi komitmen Reynaldy-Agus Masykur dalam meningkatkan daya tawar pemerintah daerah pada Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Kabupaten Subang.
Reynaldy menyampaikan visi mereka untuk menjadikan pemerintah daerah sebagai jembatan antara masyarakat Subang dan pemerintah pusat demi memaksimalkan potensi KEK.
“Kita akan menjadi penyambung antara masyarakat yang ada di sini dan pemerintah pusat. Ditambah lagi, kita memiliki anggota legislatif dari pusat yang siap berkolaborasi,” ujarnya.
Reynaldy menekankan, bahwa ia menginginkan 90 persen tenaga kerja di KEK diisi oleh warga lokal Subang.
"Saya jaminkan dengan tegas bahwa penerima manfaat dari adanya KEK itu harus untuk masyarakat Kabupaten Subang. Maka dari itu, saya tegaskan, 90 persen tenaga kerja yang ada di KEK harus warga Kabupaten Subang. Ini tidak bisa ditawar," ujarnya. (cdp/inm/ysp)