Alun-alun Subang: Dari Lapangan Golf hingga Ruang Publik

KENANG SEJARAH: Pemerhati sejarah Beni Rudiono bersama mantan Bupati Subang Hj Imas Aryumningsih saat berada di Alun-alun Subang.
SUBANG-Alun-alun Subang, yang kini menjadi pusat keramaian dan ruang terbuka publik, ternyata memiliki sejarah yang unik dan berbeda dari alun-alun di kabupaten lainnya.
Menurut Beni Rudiono, pemerhati sejarah sekaligus anggota Komisi I DPRD Kabupaten Subang, alun-alun ini awalnya bukanlah alun-alun seperti yang dikenal saat ini.
“Alun-alun Subang berbeda dengan alun-alun di kabupaten lain karena dulunya Subang tidak memiliki bupati,” ungkap Beni.
Ia menjelaskan, pada masa kependudukan Belanda, Subang tidak dipimpin oleh seorang bupati, melainkan oleh pemerintah perkebunan, yaitu Pamanoekan en Tjiasem Landen (P&T Land).
BACA JUGA: Bupati Subang Minta Percepat Serapan Anggaran, Seluruh OPD Maksimalkan Kinerja Pemda di Semester II
“Alun-alun identik dengan keberadaan bupati, seperti pada zaman Mataram. Sedangkan Subang baru memiliki bupati pertama pada masa kepemimpinan Atju Syamsudin,” tambahnya.
Sebelum menjadi alun-alun, kawasan tersebut merupakan lapangan golf dan taman milik P. W. Hofland, administrator P&T Land. Rumah Hofland, yang dikenal sebagai Big House, terletak di utara area tersebut dan menghadap ke pegunungan. Sayangnya, bangunan bersejarah itu telah hancur selama agresi militer Belanda pertama pada tahun 1947.
Setelah Subang memiliki bupati, area yang awalnya digunakan sebagai lapangan golf dan taman difungsikan menjadi alun-alun. Perubahan ini menjadi awal mula transformasi kawasan tersebut menjadi pusat kegiatan masyarakat.
Menurut Beni Rudiono, Alun-alun Subang untuk pertama kalinya dibuka sebagai ruang publik pada masa Bupati Hj Imas Aryumningsih yang kemudian dilanjutkan di masa Bupati Ruhimat. Beni mengklaim, kebijakan Imas itu tidak terlepas dari saran dirinya saat menjabat sebagai Ketua DPRD Subang.
BACA JUGA: Pemda Subang Kesulitan Cari Lahan untuk Sekolah Rakyat
Alun-alun Subang terakhir kali direvitalisasi pada masa kepemimpinan Bupati Ruhimat dan diresmikan pada 28 November 2023. Saat ini, alun-alun tersebut dilengkapi dengan berbagai fasilitas modern seperti toilet, lahan parkir, food court, pendopo, jogging track, skateboard park, dan Tugu Benteng Pancasila.
Kini, Alun-alun Subang tidak hanya menjadi ruang terbuka publik, tetapi juga destinasi rekreasi yang kerap diramaikan oleh berbagai kegiatan masyarakat. Sejarah panjangnya yang dimulai dari lapangan golf hingga menjadi pusat keramaian modern menjadikan Alun-alun Subang sebagai simbol transformasi dan kebanggaan warga Subang.
"Alhamdulillah bisa menjadi kebanggaan Kabupaten Subang punya alun-alun yang representatif yang bisa dibanggakan dan juga terutama bisa dinikmati masyarakat," kata Imas Aryumningsih dalam unggahan Tik Tok Beni Rudiono, Selasa (2/7/2025).(fsh/ysp)