SUBANG-Anggota DPRD Subang, Albert Anggara Putra, menyampaikan kritik terhadap serapan anggaran Pemerintah Daerah (Pemda) Subang yang dinilainya kurang maksimal.
Menurutnya, hal ini menjadi perhatian mengingat tahun anggaran 2024 hampir berakhir, tetapi realisasi belanja belum mencapai target optimal.
Menurut data dari Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Subang per 5 Desember 2024, total realisasi belanja anggaran Pemda Subang baru mencapai 75,88 persen dari total anggaran yang telah dialokasikan.
Albert menilai, angka tersebut mengindikasikan adanya tantangan dalam eksekusi program dan kegiatan pemerintah daerah.
“Penyerapan anggaran seharusnya mencerminkan kinerja pemerintah daerah dalam merealisasikan program yang telah direncanakan. Namun, dengan angka serapan yang baru mencapai 75,88 persen di akhir tahun, ini menunjukkan ada masalah pada perencanaan, eksekusi, atau pengawasan anggaran,” ungkap Albert.
Adapun beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD) tercatat memiliki serapan anggaran yang sangat rendah. Kecamatan Compreng baru merealisasikan 69,09 persen dari anggarannya, diikuti oleh Dinas Kesehatan dengan 67,41 persen, serta Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) dengan tingkat penyerapan terendah sebesar 59,19 persen.
“Khusus untuk Dinas PUPR, ini menjadi perhatian serius karena dinas tersebut memegang peranan penting dalam infrastruktur. Harus ada evaluasi mendalam untuk mengetahui kendala yang dihadapi, apakah terkait perencanaan atau pelaksanaan proyek,” terangnya.
Meski demikian, Albert juga mengapresiasi beberapa OPD yang berhasil menunjukkan kinerja baik dalam penyerapan anggaran. Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) mencatat serapan tertinggi dengan 99,01 persen, disusul Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan sebesar 95,61 persen, dan Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perdagangan, dan Perindustrian (DKUPP) dengan realisasi 94,78 persen.
“Ini menunjukkan bahwa dengan perencanaan yang matang dan pengawasan yang tepat, serapan anggaran dapat dioptimalkan. OPD lain perlu belajar dari capaian ini,” ujarnya.
Albert memberikan beberapa masukan untuk meningkatkan serapan anggaran di masa mendatang. Pertama, perlu adanya penguatan perencanaan program agar lebih realistis dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Kedua, lanjut Alber, mempercepat proses administrasi dan pencairan anggaran, sehingga tidak menghambat pelaksanaan kegiatan.
Selain itu, Albert menyarankan adanya peningkatan pengawasan terhadap pelaksanaan program oleh tim monitoring independen.
“Evaluasi rutin harus dilakukan untuk memastikan setiap program berjalan sesuai jadwal dan anggaran yang tersedia digunakan secara optimal,” tegasnya.
Albert berharap Pemda Subang dapat segera memperbaiki kinerjanya. “Waktu kita sudah sangat terbatas. Akhir tahun ini harus dijadikan momentum untuk memperbaiki kinerja serapan anggaran, agar manfaatnya dapat benar-benar dirasakan masyarakat Subang,” tutupnya.(cdp/ysp)