Headline

Kaleidoskop Karawang 2024: Transformasi Jadi Kota Industri

kaleidoskop karawang
TRANSFORMASI: Karawang terus bertransformasi menjadi kota industri di Indonesia.

KARAWANG-Pada 2024 menjadi tahun penuh dinamika bagi Kabupaten Karawang, wilayah yang sudah dikenal sebagai lumbung padi itu terus bertransformasi menjadi kota industri di Indonesia. Sebab geliat investasi di Karawang semakin besar. 

Namun, hal itu menjadi tantangan tersendiri bagi pemerintah daerah. Pasalnya tingginya investasi yang masuk itu belum diimbangi oleh infrastruktur, keberlanjutan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat serta pola ruang yang belum disesuaikan pemerintah daerah.

Karawang Kembali memantapkan posisinya sebagai primadona investasi dengan nilai yang melonjak, dimana pada triwulan ke tiga tahun 2024 investasi mencapai Rp 48,6 triliun dari target yang ditetapkan oleh Kementrian Investasi sebesar Rp 42,7 triliun. 

"Jumlah total realisasi PMA (Penanaman Modal Asing) dan PMDN (Penanaman Modal Dalam Negeri) sebesar Rp 48,6 pada triwulan 3, dan itu bakal terus bertambah sampai akhir tahun setelah para investor melakukan penyampaian LKPM pada bulan Januari 2025," ujar Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Karawang, Wawan Setiawan.

Namun, di balik euforia itu, ketimpangan investasi menjadi isu besar. Sementara kawasan industri di wilayah tengah dan selatan terus bersinar, daerah utara masih tertinggal, memunculkan ancaman “dua wajah” Karawang yaitu maju di satu sisi, tertinggal di sisi lain.

Tak dipungkiri, 2024 adalah tahun gebrakan infrastruktur di Karawang. Mulai dari pembangunan jalan Tol Japek 2 dan dibukannya stasiun Whoosh Karawang. Namun hal itu belum diimbangi oleh perubahan Perda nomor 2 tahun 2013 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Karawang. Akibatnya pola ruang masih mengikuti aturan lama. Sementara pemerintah pusat sudah merubah RTRWN sejak lama. Sehingga banyak lokasi sudah tidak sesuai dan tidak mendukung aturan dari pemerintah pusat. 

"Kita rencanakan perubahan Perda RTRW pada tahun 2025 mendatang," ujar Kepala Bidang Penataan Ruang, DPUPR Karawang, Fahmi beberapa Waktu lalu.

Tahun 2024 juga merupakan tahun politik bagi Kabupaten Karawang. Adanya pemilihan Bupati dan Wakil Bupati yang hasilnya dimenangkan oleh pasangan Aep Syaepuloh dan Maslani. Dimana KPU Karawang mencatat, total jumlah suara yang masuk sebanyak 1.252.848, terdiri dari 1.210.992 suara sah dan 41.856 suara tidak sah. Dari 30 kecamatan di Karawang, Aep-Maslani terdata unggul di 23 kecamatan, sedangkan Acep-Gina, hanya unggul di 7 kecamatan.

Dalam kontestasi Pilkada itu pasangan Acep dan Gina diusung 13 partai dan 3 mantan bupati Karawang. Partai-partai pengusung mereka adalah Gerindra, Demokrat, Golkar, PPP, Hanura, PSI, PAN, Partai Garuda, PKN, Partai Buruh, Partai Umat, PBB, dan Partai Gelora. Adapun mantan Bupati Karawang yang mengusung mereka adalah Dadang S Muchtar, Ade Swara, dan Cellica Nurrachadiana. Sedangkan pasangan Aep Syaepuloh-Maslani diusung Partai NasDem, PKS, PKB, PDI dan Partai Perindo.

Tahun 2025 harus menjadi tahun konsolidasi bagi pemerintah daerah untuk menyatukan kekuatan investasi, infrastruktur, dan tata ruang untuk menghadirkan Karawang yang tidak hanya maju, tetapi juga adil dan berkelanjutan. Terlebih awal tahun 2025 pasangan Aep-Maslani bakal dilantik sebegai Bupati dan Wakil Bupati Karawang.(use/ysp)

Tag :
Berita Terkait
Terkini Lainnya

Lihat Semua