PASUNDAN EKSPRES - Israel serang warga Gaza yang antre makanan. Pasukan Israel telah meningkatkan serangan mereka di sekitar kamp Jabalia di utara Gaza, menyebabkan kematian setidaknya 10 orang yang sedang antre untuk mendapatkan makanan, menurut laporan petugas medis Palestina.
Mereka juga meminta warga untuk mengungsi saat serangan darat yang terus berlangsung di daerah tersebut.
Israel Serang Warga Gaza yang Antre Makanan
Tentara Israel memulai kembali serangan darat di utara Gaza 10 hari yang lalu, termasuk di Beit Hanoon dan Beit Lahiya.
Dengan dukungan pesawat tempur, tentara terus menyerang wilayah yang sudah sering menjadi target dalam perang yang telah berlangsung selama satu tahun ini.
Lebih dari 400.000 orang masih terjebak di wilayah tersebut dan tidak bisa bergerak ke arah selatan setelah militer Israel memberi intruksi evakuasi paksa karena alasan keamanan.
BACA JUGA: PBB Dukung Pasukan Penjaga Perdamaian Lebanon setelah Serangan Israel
BACA JUGA: Konflik Berlanjut, Amerika Serikat akan Kirimkan Sistem Anti-rudal dan Pasukan ke Israel
Melansir Al-Jazeera, Kantor Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan bahwa militer Israel tampaknya memutus Gaza Utara sepenuhnya dari wilayah lain di Jalur Gaza.
PBB juga mengungkapkan bahwa pemisahan Gaza Utara menimbulkan kekhawatiran bahwa Israel tidak berniat mengizinkan warga sipil kembali ke rumah mereka.
Seruan yang terus-menerus agar semua warga Palestina meninggalkan Gaza Utara juga menimbulkan kekhawatiran besar mengenai kemungkinan pemindahan paksa penduduk sipil dalam skala besar.
Pada hari Senin (14/10), pasukan Israel menewaskan 10 orang Palestina yang sedang melakukan antre makanan di sebuah pusat distribusi, dan melukai 40 orang lainnya, termasuk wanita dan anak-anak.
Sementara delapan orang lainnya terbunuh dalam sebuah insiden terpisah di distrik Sheikh Radwan, Kota Gaza.
Di sisi lain, menurut laporan dari kantor berita Turki, Anadolu, setidaknya tiga orang tewas dalam serangan Israel terhadap sebuah sekolah yang digunakan sebagai tempat perlindungan di kamp Jabalia.
PBB telah menggambarkan situasi yang sangat buruk bagi penduduk yang masih berada di Jabalia, dengan lebih dari 50.000 orang mengungsi dan banyak fasilitas seperti sumur air, toko roti, tempat medis, serta tempat penampungan yang telah ditutup.
(ipa)