Internasional

Insiden Penerbangan Jeju Air Sekali lagi, Tipe 7C101 Alami Kerusakan Roda Pendaratan

Insiden Penerbangan Jeju Air Sekali lagi, Tipe 7C101 Alami Kerusakan Roda Pendaratan
Insiden Penerbangan Jeju Air Sekali lagi, Tipe 7C101 Alami Kerusakan Roda Pendaratan (Image From: 24 News HD)

PASUNDAN EKSPRES - Insiden penerbangan Jeju Air sekali lagi. Pada tanggal 30 Desember, dunia penerbangan kembali dihadapkan pada insiden yang melibatkan salah satu maskapai terbesar di Korea Selatan, Jeju Air. 

Insiden Penerbangan Jeju Air Sekali lagi

Dilansir dari Instagram @fyi.korea, penerbangan 7C101, yang dijadwalkan terbang dari Bandara Gimpo menuju Jeju pada pukul 06.37 pagi waktu setempat, terpaksa kembali ke bandara asal akibat kerusakan pada roda pendaratan.    

Insiden ini terjadi tak lama setelah pesawat lepas landas. Jeju Air segera memberi tahu 161 penumpang di dalam pesawat tentang kerusakan pada roda pendaratan.

Demi menjaga keselamatan penumpang dan awak, pilot memutuskan untuk mengalihkan penerbangan kembali ke Bandara Gimpo. Pesawat akhirnya berhasil mendarat dengan selamat pada pukul 07.25 pagi.  

Setelah insiden tersebut, pihak maskapai langsung mengambil tindakan lanjutan dengan mengganti pesawat yang mengalami kerusakan.

Penerbangan ke Jeju dijadwalkan ulang menggunakan pesawat lain agar operasi dapat dilanjutkan dengan aman.  

Roda pendaratan memainkan peran vital dalam keselamatan penerbangan. Komponen ini tidak hanya mendukung proses lepas landas dan pendaratan, tetapi juga berfungsi mengurangi dampak saat terjadi pendaratan darurat.

Dalam insiden terbaru yang melibatkan Jeju Air, kegagalan pada roda pendaratan menjadi faktor utama yang memicu pengalihan penerbangan.  

Tragedi lain yang melibatkan kegagalan roda pendaratan, seperti kecelakaan penerbangan Jeju Air sebelumnya, di mana pentingnya pemeliharaan dan pemeriksaan menyeluruh terhadap komponen pesawat.  

Pesawat yang mengalami pengalihan pada penerbangan 7C101 adalah Boeing B737-800. Menariknya, model ini merupakan jenis yang sama dengan pesawat yang terlibat dalam kecelakaan tragis sehari sebelumnya.

Dari total 41 armada pesawat yang dimiliki Jeju Air, 39 di antaranya merupakan model Boeing B737-800.  

Kesamaan ini mengundang perhatian lebih dari industri penerbangan dan memicu pertanyaan terkait keamanan operasional armada. 

Terkait insiden ini, perwakilan Jeju Air menyampaikan permintaan maaf kepada para penumpang atas ketidaknyamanan yang terjadi. 

"Pengalihan tersebut merupakan tindakan yang diperlukan untuk memastikan operasi yang aman," ujar perwakilan tersebut. Maskapai juga memastikan bahwa semua langkah yang diperlukan telah diambil untuk menjaga keselamatan seluruh pihak yang terlibat.  

(ipa)

Berita Terkait
Terkini Lainnya

Lihat Semua