Internasional

Kala Tekanan di Perbatasan Utara Israel Kian Meningkat, Netanyahu Membubarkan Kabinet Perang

Kala Tekanan di Perbatasan Utara Israel Kian Meningkat, Netanyahu Membubarkan Kabinet Perang

PASUNDAN EKSPRES - Netanyahu membubarkan kabinet perang. Seorang pejabat Israel mengungkapkan bahwa Perdana Menteri Israel, yaitu Benjamin Netanyahu telah membubarkan kabinet perang yang terdidi dari enam orang.

Langkah tersebut secara luas dipandang sebagai tindak lanjut atas keluarnya mantan Jenderal Benny Gantz dari pemerintahan.

Setelah membubarkan kabinet perangnya, Perdana Menteri Netanyahu diperkirakan akan mengadakan konsultasi mengenai situasi di Gaza dengan sekelompok kecil menteri.

Netanyahu Membubarkan Kabinet Perang 

Para menteri yang akan terlibat dalam konsultasi tersebut termasuk Menteri Pertahanan Yoav Gallant dan Menteri Urusan Strategis Ron Dermer, yang sebelumnya merupakan bagian dari kabinet perang yang telah dibubarkan.

Keputusan Perdana Menteri Netanyahu untuk membubarkan kabinet perang dan mengadakan konsultasi terbatas terkait situasi di Gaza diumumkan pada saat utusan khusus Amerika Serikat, Amos Hochstein, sedang mengunjungi Yerusalem.

Kunjungan Hochstein ini bertujuan untuk berusaha meredakan ketegangan di perbatasan yang disengketakan dengan Lebanon, di mana Israel telah menyatakan bahwa ketegangan dengan milisi Hizbullah yang didukung oleh Iran telah membawa wilayah tersebut ke ambang konflik yang lebih luas.

Menurut pernyataan militer Israel yang dikutip dari Reuters, Selasa (18/6), pasukan Israel telah menewaskan seorang anggota senior Hizbullah di salah satu instalasi roket dan rudal milik Hizbullah yang terletak di wilayah Selaa di Lebanon selatan.

BACA JUGA: Kelaparan Melanda Gaza Utara, Hanya Tersisa Roti untuk Bertahan Hidup

BACA JUGA: Gelombang Panas di Yunani menyebabkan Sekolah dan Wisata Ditutup Sementara

Militer Israel juga mengatakan bahwa operasi mereka masih berlangsung di selatan Jalur Gaza. Pasukan Israel telah terlibat dalam pertempuran melawan pejuang-pejuang Hamas di daerah Tel Sultan di Rafah barat, serta di beberapa area lain di bagian tengah kantung Gaza tersebut.

Kunjungan Amos Hochstein, utusan khusus AS, ke Yerusalem dilakukan setelah beberapa minggu terakhir terjadi peningkatan pertukaran tembakan di sepanjang perbatasan antara Israel dan Lebanon.

Selama beberapa bulan terakhir, pasukan Israel telah terlibat dalam konflik yang terus berlangsung dengan milisi Hizbullah yang terjadi bersamaan dengan perang yang sedang berlangsung di Jalur Gaza.

Akibat meningkatnya ketegangan di perbatasan, puluhan ribu orang telah dievakuasi dari rumah mereka.

Hal ini telah mengakibatkan kawasan perbatasan menjadi sepi dan menakutkan, dengan desa-desa yang ditinggalkan serta lahan pertanian yang terus-menerus terkena dampak serangan dan pemboman hampir setiap harinya.

Perdana Menteri Netanyahu menghadapi tuntutan dari sekutu nasionalis-religius dalam koalisi pemerintahannya, yaitu Menteri Keuangan Bezalel Smotrich dan Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben-Gvir, untuk dilibatkan dalam kabinet perang.

Langkah seperti itu berpotensi menimbulkan ketegangan yang semakin meningkat dengan mitra-mitra internasional Israel, termasuk dengan Amerika Serikat.

(ipa)

Berita Terkait
Terkini Lainnya

Lihat Semua