Internasional

Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh Meninggal di Iran, semakin Sulit Mencapai Gencatan Senjata

Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh Meninggal di Iran, semakin Sulit Mencapai Gencatan Senjata
Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh Meninggal di Iran, semakin Sulit Mencapai Gencatan Senjata (Image From: CP24)

PASUNDAN EKSPRES - Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh meninggal di Iran. Pemimpin kelompok Hamas, Ismail Haniyeh, dilaporkan terbunuh pada dini hari di Iran pada hari Rabu. Hal ini diumumkan oleh kelompok militan Palestina.

Terbunuhnya Ismail Haniyeh, seorang pemimpin penting Hamas, menimbulkan kekhawatiran akan adanya eskalasi yang lebih luas di wilayah yang sudah bergolak akibat perang Israel di Gaza dan konflik yang semakin memburuk di Lebanon.

Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh Meninggal di Iran 

Garda Revolusi Iran telah mengkonfirmasi kematian Ismail Haniyeh, pemimpin Hamas, beberapa jam setelah ia menghadiri upacara pelantikan presiden baru Iran.

Pihak Garda Revolusi Iran mengatakan bahwa mereka sedang melakukan investigasi terkait dengan kematian Haniyeh. Informasi ini disampaikan segera setelah adanya kabar tentang terbunuhnya pemimpin Hamas tersebut.

Pihak Israel belum memberikan tanggapan langsung terkait terbunuhnya Ismail Haniyeh, pemimpin Hamas, di Iran.

Meskipun demikian, militer Israel telah mengatakan bahwa mereka sedang melakukan penilaian situasi yang sedang berkembang. Namun, hingga saat ini pihak militer Israel belum mengeluarkan panduan keamanan baru bagi warga sipil.

BACA JUGA: Korea Selatan jadi Negara dengan Tingkat Kesuburan Total Terendah ke-2 di Dunia

BACA JUGA: Elon Musk Dikritik Setelah Menggugah Video AI Kamala Harris di X

Menteri Pertahanan AS, Lloyd Austin, menyatakan bahwa pihak Amerika Serikat akan berupaya untuk meredakan ketegangan yang mungkin muncul akibat pembunuhan Ismail Haniyeh, pemimpin Hamas, di Iran.

Namun, Austin juga menegaskan bahwa Amerika Serikat akan membantu membela Israel jika Israel diserang sebagai akibat dari insiden tersebut.

Berita tentang pembunuhan Ismail Haniyeh, pemimpin Hamas, muncul kurang dari 24 jam setelah Israel mengklaim telah membunuh seorang komandan Hizbullah yang dituduh berada di balik serangan mematikan di Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel.

Insiden-insiden ini tampaknya semakin mempersulit upaya mencapai gencatan senjata di Gaza dalam waktu dekat. Berita-berita tersebut cenderung memundurkan prospek tercapainya kesepakatan untuk menghentikan konflik di Gaza.

“Pembunuhan oleh pendudukan Israel terhadap Saudara Haniyeh adalah eskalasi besar yang bertujuan untuk mematahkan kehendak Hamas,” kata pejabat senior Hamas Sami Abu Zuhri kepada Reuters.

Menurut pernyataan Hamas, kelompok Islamis Palestina yang memerintah di Gaza, mereka akan terus melanjutkan jalan yang telah mereka tempuh selama ini.

Lebih lanjut, pihak Hamas mengatakan keyakinan akan kemenangan mereka.

Lembaga keamanan tertinggi Iran diperkirakan akan mengadakan pertemuan untuk menentukan strategi Iran sebagai tanggapan atas kematian Ismail Haniyeh, sekutu dekat Teheran.

Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengecam dan mengutuk pembunuhan Ismail Haniyeh. Selain itu, faksi-faksi Palestina di Tepi Barat yang diduduki Israel menyerukan adanya pemogokan umum dan demonstrasi besar-besaran sebagai tanggapan atas insiden tersebut.

(ipa)

Berita Terkait
Terkini Lainnya

Lihat Semua