Internasional

Warga Israel Serbu Rumah Netanyahu Lagi, Siram Jalan Pakai Cat Merah

Warga Israel Serbu Rumah Netanyahu Lagi, Siram Jalan Pakai Cat Merah

PASUNDAN EKSPRES - Massa Israel kembali menyerbu sekitar rumah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk menggelar unjuk rasa di Yerusalem pada Senin (22/1) malam waktu setempat.

Para pedemo ini menuntut kesepakatan pembebasan sandera dan gencatan senjata. Mereka menyiram jalan dekat kediaman Netanyahu dengan cat merah, demikian dikutip Al Jazeera.

Menurut laporan Times of Israel aksi siram cat merah ini berlangsung di Jalan Azza, Yerusalem.

Warga juga membawa banner bertuliskan "darah para sandera di tangan Anda." Beberapa yang lain mengangkat poster kerabat atau anggota keluarga yang masih disandera.

Di media sosial X video aksi itu beredar luas. Di rekaman tersebut tampak sekelompok orang berjalan sembari membentangkan banner berbahasa Ibrani.

Mereka berjalan di atas aspal yang sudah tersiram cat merah.Demo di dekat kediaman Netanyahu bukan kali pertama. Pada November lalu, mereka melaksanakan aksi serupa.

Di demonstrasi November lalu, warga menyebut Netanyahu adalah bencana bagi Israel dan menuntut dia mundur dari kursi PM.

"Bibi berbahaya, mundur sekarang!" demikian tulisan di salah satu poster pedemo. Bibi merupakan panggilan akrab Netanyahu.

Netanyahu kini berada dalam tekanan usai nyaris empat bulan Israel melancarkan agresi ke Palestina.

Keluarga kerabat yang masih disandera mendesak Netanyahu segera membuat kesepakatan dengan Hamas sehingga para sandera bisa berkumpul kembali dengan keluarga.

Sementara itu, pihak oposisi mempertanyakan keputusan yang akan diambil pemerintah apakah akan terus perang atau memilih fokus pembebasan sandera.

Upaya damai Israel dan Hamas masih terus diusahakan Qatar dan Mesir. Hamas mengajukan tawaran penarikan total pasukan Israel dan mengakui kelompok ini sebagai pemerintahan di Jalur Gaza.

Namun, Netanyahu menolak persyaratan itu. Dia menilai tawaran tersebut menyia-nyiakan usaha pasukan Israel selama ini.

Israel juga disebut-sebut telah mengajukan tawaran baru. Usulan ini mencakup jeda pertempuran dua bulan dan pembebasan seluruh sandera secara bertahap.

(nym)

Berita Terkait