PASUNDAN EKSPRES - Israel dan Hizbullah saling melemparkan rudal. Pada hari Minggu pagi, Hizbullah meluncurkan ratusan roket dan pesawat tak berawak ke Israel.
Dilansir dari Reuters, Menanggapi hal ini, militer Israel mengatakan bahwa mereka telah menyerang Lebanon dengan sekitar 100 jet untuk mencegah serangan Hizbullah yang lebih besar. Insiden ini merupakan salah satu bentrokan terbesar yang terjadi dalam kurun waktu lebih dari 10 bulan perang perbatasan antara kedua pihak.
Israel dan Hizbullah saling Melemparkan Rudal
Pada saat fajar, rudal-rudal terlihat terbang di langit, meninggalkan jejak asap gelap di belakangnya. Saat itu, sirene peringatan serangan udara berbunyi di Israel, dan ledakan-ledakan terdengar di kejauhan, menerangi cakrawala.
Sementara itu, asap tebal membumbung tinggi di atas rumah-rumah di Khiam, sebuah kota di selatan Lebanon.
Pada Minggu malam, sirene peringatan berbunyi di Rishon Lezion, sebuah kota di tengah Israel, menurut Pasukan Pertahanan Israel (IDF). IDF juga melaporkan bahwa satu proyektil telah teridentifikasi telah menyeberang dari Jalur Gaza di selatan dan jatuh di area terbuka.
BACA JUGA: PM India Modi Berkunjung ke Kyiv untuk Melakukan Pembicaraan dengan Zelenskiy dari Ukraina
Sayap bersenjata Hamas kemudian mengklaim bahwa mereka telah menembakkan sebuah roket "M90" ke arah kota Tel Aviv.
Setiap eskalasi besar dalam pertempuran, yang terjadi bersamaan dengan perang di Gaza, berpotensi untuk berubah menjadi konflik regional yang lebih luas. Hal ini karena melibatkan pihak-pihak seperti pendukung Hizbullah, Iran, serta sekutu utama Israel, yaitu Amerika Serikat.
Potensi perluasan konflik regional ini menjadi risiko yang harus dipertimbangkan dalam setiap tindakan militer yang dilakukan. Dengan tiga kematian yang dikonfirmasi di Lebanon dan satu kematian di Israel, kedua belah pihak tampaknya tidak ingin terjadi eskalasi konflik yang lebih besar saat ini.
Namun, mereka juga memperingatkan bahwa kemungkinan akan ada serangan-serangan lebih lanjut yang akan terjadi di kemudian hari.
Sayyed Hassan Nasrallah, pemimpin Hizbullah, mengatakan bahwa serangkaian serangan yang dilakukan oleh kelompok yang didukung oleh Iran tersebut telah selesai sesuai rencana. Serangan-serangan ini merupakan pembalasan atas pembunuhan komandan senior Fuad Shukr yang terjadi bulan lalu.
Meskipun serangan-serangan tersebut telah selesai, Nasrallah mengatakan bahwa kelompok Hizbullah akan mengevaluasi dampak dari serangan-serangan tersebut.
Ia menambahkan bahwa jika hasil yang dicapai tidak cukup memuaskan, maka kelompok Hizbullah memiliki hak untuk memberikan respons lebih lanjut di lain waktu.
(ipa)