Internasional

Di KTT NATO, Sekutu Mendukung Ukraina dalam Perang Bersama Rusia

Di KTT NATO, Sekutu Mendukung Ukraina dalam Perang Bersama Rusia

PASUNDAN EKSPRES - Di KTT NATO sekutu mendukung Ukraina. Pada pertemuan aliansi NATO hari Selasa (9/7), Amerika Serikat dan Jerman secara resmi mengumumkan bahwa pada tahun 2026, AS akan mulai menggerakkan rudal jarak jauh di Jerman.

Ini merupakan langkah besar yang dilakukan oleh kedua negara untuk menghadapi ancaman yang terus meningkat dari Rusia terhadap Eropa.

Keputusan ini akan menjadikan Jerman sebagai tuan rumah bagi senjata paling kuat milik AS yang ditempatkan di Eropa sejak era Perang Dingin. Hal ini dianggap sebagai peringatan yang jelas kepada Presiden Rusia Vladimir Putin.

Di KTT NATO, Sekutu Mendukung Ukraina 

Dilansir dari Reuters, Kamis (11/7), AS-Jerman mengatakan bahwa "pengerahan sementara" rudal tersebut merupakan langkah persiapan untuk penempatan jangka panjang di Eropa.

Kemampuan rudal yang akan ditempatkan mencakup SM-6, Tomahawk, dan senjata hipersonik yang sedang dalam tahap pengembangan, dengan jangkauan yang lebih luas.

Langkah penempatan rudal ini sebenarnya dilarang berdasarkan Perjanjian Kekuatan Nuklir Jarak Menengah yang ditandatangani oleh AS dan Uni Soviet pada tahun 1987. Namun, perjanjian tersebut runtuh pada tahun 2019.

Dalam pernyataannya, para sekutu mengatakan bahwa mereka tidak bisa mengabaikan kemungkinan serangan terhadap kedaulatan dan integritas teritorial sekutu. Hal tersebut menunjukkan kekhawatiran akan ancaman yang terus meningkat dari Rusia terhadap Eropa.

BACA JUGA: Peternakan Bot AI Rusia Disita, Kelola 900 Akun Media Sosial

BACA JUGA: Raja Salman akan "Hadiahi" Kewarganegaraan Arab Saudi untuk Ilmuwan hingga Talenta Asing

Para sekutu NATO mengatakan akan memberikan lebih banyak bantuan kepada Ukraina, dengan alasan mendukung Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy.

Dalam sebuah pernyataan resmi, para sekutu mengklaim bahwa mereka berniat untuk memberikan Ukraina setidaknya 40 miliar euro ($43,28 miliar) dalam bentuk bantuan militer selama satu tahun ke depan.

Namun, mereka tidak memenuhi komitmen bantuan multilateral jangka panjang yang sebelumnya diminta oleh Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg.

Dokumen tersebut juga memperkuat pernyataan NATO sebelumnya mengenai Cina, menyebut Beijing sebagai "pendorong yang menentukan" dalam upaya perang Rusia di Ukraina.

Selain itu, dinyatakan bahwa Cina terus memberikan tantangan sistemik terhadap keamanan di kawasan Euro-Atlantik.

Menurut Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg, ini merupakan kali pertama 32 negara sekutu NATO secara bersamaan menyebut Cina sebagai pendukung perang Rusia di Ukraina. 

Dia menegaskan bahwa NATO bukanlah organisasi yang menerapkan sanksi, namun pada akhirnya hal tersebut merupakan keputusan masing-masing negara sekutu.

Meskipun demikian, Stoltenberg menyatakan bahwa pesan yang disampaikan oleh NATO dalam KTT ini sangat jelas.

 

(ipa)

 

Berita Terkait
Terkini Lainnya

Lihat Semua