PASUNDAN EKSPRES - Harris membawa energi baru, yaitu menggandakan hak aborsi. Wakil Presiden Kamala Harris menggelar rapat umum kampanye perdananya sejak menjadi calon presiden dari Partai Demokrat. Harris akan bersaing melawan mantan Presiden Donald Trump dalam pemilihan presiden tahun ini.
Acara kampanye Wakil Presiden Kamala Harris yang diselenggarakan dua hari setelah Presiden Joe Biden mengundurkan diri dari pencalonan presiden 2024 dan mendukung Harris, menunjukkan betapa cepat dinamika kampanye Partai Demokrat berubah.
Harris Membawa Energi Baru dalam Kampanye Perdananya
Dalam rapat umum kampanye perdananya, Wakil Presiden Kamala Harris mendapatkan reaksi besar dari para hadirin saat menyinggung isu aborsi dan hak-hak perempuan. Hal ini merupakan indikasi awal betapa pentingnya isu-isu tersebut bagi kampanye Harris dan pemilihan umum secara keseluruhan.
Dalam dua tahun sejak Mahkamah Agung AS membatalkan keputusan Roe vs. Wade pada tahun 1973 yang menjadikan aborsi sebagai hak konstitusional, banyak negara bagian di Amerika Serikat telah mengesahkan undang-undang yang membatasi akses terhadap aborsi.
Partai Demokrat telah melihat isu hak-hak aborsi sebagai kunci kemenangan dalam kampanye pemilihan presiden yang akan datang. Wakil Presiden Kamala Harris telah memimpin kampanye Demokrat untuk memperjuangkan dan mempertahankan akses terhadap aborsi.
BACA JUGA: Kacau! Biden Mundur, Kamala Harris Ambil Alih, Trump di Hujani dengan Duit!
BACA JUGA: Ibu Negara Korsel Diperiksa Kejaksaan, Perihal Kontroversi Tas Mewah Dior
"Kami akan menghentikan larangan aborsi ekstrem Donald Trump karena kami percaya bahwa perempuan dapat membuat keputusan tentang tubuh mereka sendiri dan tidak meminta pemerintah untuk memberi tahu mereka apa yang harus mereka lakukan," ujar Harris, dikutip dari Reuters, Rabu (24/7).
Wakil Presiden Kamala Harris membingkai argumen Partai Demokrat untuk melawan mantan Presiden Trump di dua elemen utama, yaitu karakter pribadi Trump, serta keyakinan hukum dan kebijakan yang dianutnya.
Kamala Harris dapat menggunakan pengalaman masa lalunya sebagai jaksa penuntut dan jaksa agung negara bagian California untuk memposisikan dirinya sebagai kandidat yang berwibawa dan berpengalaman dalam menegakkan hukum.
Selama masa jabatannya sebagai jaksa, Harris berhadapan dengan berbagai kejahatan, mulai dari penjahat yang telah dihukum, orang-orang yang menyerang atau melakukan kekerasan terhadap wanita, serta pelaku penipuan dan kejahatan kerah-putih.
Kamala Harris mengisyaratkan jika dirinya terpilih menjadi presiden, ia akan merangkul atau bahkan mungkin memperluas prioritas ekonomi yang dijalankan oleh Presiden Biden saat ini.
Selain itu, Harris juga akan menjalankan daftar kebijakan progresif, seperti perawatan kesehatan yang terjangkau bagi seluruh rakyat, program penitipan anak yang dapat diakses oleh keluarga dengan biaya terjangkau, penerapan cuti keluarga berbayar untuk mendukung pekerjaan dan kehidupan keluarga, perlindungan hak-hak keanggotaan serikat pekerja, dan sistem tunjangan pensiun yang lebih kuat dan bekelanjutan.
(ipa)